Harga Lobster Grosir Pengiriman Seluruh Indonesia dan Luar Negeri. Adin Blog yang saya hormati, kali ini saya akan share sedikit ilmu ternak (budidaya) mengenai salah satu penghuni air tawar yang mana pada saat ini budidaya hewan yang satu itu sedang viral dan rame bisa menghasilkan keuntungan yang wah !!!
Baik pasti penasarankan ? oleh karena itu mari kita simak dan baca sampai tuntas pemaparannya :
Budidaya Udang atau Budidaya lobster saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menghasilkan untung yang melimpah kalo bisnis itu berjodoh dengan kita tentunya. Sebagai salah satu komoditas perikanan yang menjanjikan, lobster air tawar bisa dibudidayakan dalam skala kecil. Seperti diketahui, lobster memiliki harga per kilogramnya mencapai Rp 200.000 - Rp350.000. Namun budidayanya bisa diminimalisir modalnya yaitu dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar tempat kita tinggal, misalnya. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan pembenihan lobster air tawar.
Adapun panduan budidaya lobster sebagai berikut:
A. Wadah/Media Pembenihan
Dalam pembenihan lobster air tawar, Anda perlu menyediakan beberapa wadah untuk pembenihan lobster air tawar, yaitu aquarium, bak plastik atau fiberglass, dan kolam semen, di mana keseluruhannya membutuhkan peralatan pendukung.
Penggunaan aquarium sebagai wadah pembenihan lobster air tawar dapat disesuaikan dengan luas ruangan yang ada.
Aquarium untuk Lobster air tawar dapat dibuat dengan panjang 1 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,4 meter. “ketinggian maksimal air dalam aquarium 30 cm. Aquarium sebesar itu cukup untuk memelihara satu paket induk (5 betina dan 3 jantan) atau 100 ekor bernih ukuran 1 inci,”
B. Sumber/Kualitas Air
buat pemanfaatan wadah plastik ataupun fiberglass, pada perinsipnya sesuai dengan pemanfaatan aquarium. materi fiberglass lebih resistan dari pada kaca aquarium yang gampang terurai. tetapi, tarifnya lebih mahal dibanding kaca aquarium. selang itu buat kolam semen, memerlukan dana yang amat besar. akibat itu, dalam budidaya Lobster air payau ukuran rumah tangga, kolam semen cuma buat tempat memijahkan indung pusat buat perluasan.
dimensi kolam semen buat pemijahan sanggup dibikin 40 x 40 x 40 centimeter dengan kemahalan air kurang lebih 30 centimeter. selang itu, buat kolam perluasan sanggup dibikin dimensi 2 x 1 x 1 m ataupun 1 x 1 x 1 m. Ketinggian air dalam kolam 30-40 centimeter. dimensi ini sanggup buat membesarkan mani dimensi 1 inci sejumlah 50-100 buntut. Dalam penyerbukan lobster air payau positif di aquarium, wadah plastik atau kolam semen, diinginkan perlengkapan pendukung buat mendukung keberhasilan penyerbukan, antara lain lubang perlindungan (pipa paralon, belahan bambu, genteng, injuk, ataupun rantai rapia) serta aerator selaku agen zat pembakar serta memelihara mutu air.
berikutnya selanjutnya akar air yang sanggup buat melindungi lobster air payau yaitu air tanah, air PAM serta air perairan. buat pemanfaatan air tanah, hendaknya diendapkan terlebih awal sepanjang 24 jam supaya kandungan zat pembakar yang terlarut di dalamnya melonjak. Air tanah pula mempunyai tingkatan gradasi keasaman (pH) yang mengarah asam. selang itu air PAM mempunyai gradasi keasaman yang relatif sehat. tetapi air PAM mempunyai kandungan zat klorin serta kaporit yang amat tinggi alhasil amat gawat buat kelanjutan hidup lobsters air payau.
buat itu, saat sebelum air PAM perlu didiamkan awal sepanjang 24 jam supaya kaporit serta klorinnya menguap. sebaliknya air perairan mempunyai pH yang sehat dan juga isi zat pembakar yang berlimpah, apabila mengenakan air perairan, sehingga letak budidaya perlu diantara dekat dengan bantaran perairan.
tetapi mutu air perairan pula perlu dilihat, tidak boleh capai air itu mempunyai kandungan kotoran, positif kotoran rumah tangga atau kotoran pabrik.
C. Pengendalian hama dan penyakit Untuk pengendalian hama dan penyakit, dalam proses pembenihan lobster air tawar, hama yang sering menganggu adalah kucing dan tikus. Karena itu, pastikan agar media pembenihan terbebas dari jangkauan kedua hewan tersebut. “Sementara untuk penyakit yang selama ini menyerang lobster air tawar adalah jamur saprolegnia dan achyla, cacing jangkar, parasit argulus foliceus.
D. Memilih dan Merawat Calon Induk
Induk memegang peran penting dalam proses pembenihan, karena hasil anakan dipengaruhi oleh kualitas induk yang dipakai. Dalam pembenihan Lobster air tawar, umumnya pembudidaya memiliki lima paket induk yang terdiri dari 25 betina dan 15 jantan.
Calon induk yang berkualitas adalah yang pertumbuhaanya paling cepat, yang punya nafsu makan besar, gerakannya lincah, berwarna cerah dan disarankan untuk tidak memilih lobster air tawar yang berkepala besar dan tubuh kecil, karena itu menandakan kekurangan makanan.
E. Pemijahan Induk Lobster
Calon Induk yang dipijahkan telah berusia 10-12 bulan atau saat panjang tubuhnya mencapai 15-17 cm. Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan disatukan dalam aquarium berukuran 40 x 40 x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm. Jumlah induk yang ditebar dalam wadah pemijahan tersebut adalah induk jantan 3 ekor dan induk betina 5 ekor.
Dalam wadah pemijahan tersebut diberikan tempat persembunyian berupa pipa paralon. Jumlah dan ukuran tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah dan ukuran induk. “Proses pemijahan ditandai dengan terlihatnya telur di bagian abdomennya, selanjutnya induk betina di inkubasi ke wadah perawatan telur.
Proses penetasan telur Untuk wadah penetasan telur yang digunakan adalah aquarium, bak plastik, atau kolam semen dengan ukuran 1 x 1 x 1 m dengan ketinggian air 0,5 m. Wadah sebesar ini bisa menampung 400 benih atau 2 ekor induk betina.
Di dalam aquarium penetasan telur ini dapat diberi pipa paralon untuk persembunyian atau untuk tempat benih yang akan menetas. Selama proses pengeraman dan penetasan, suhu dan wadah harus tetap di jaga agar selalu stabil, karena telur sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Pada minggu pertama, telur berbentuk bulat dan masih berwarna kuning. Selanjutnya, telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuh seperti mata dan kaki. Setelah satu bulan, semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna menetas. “Pada bagian itu, sebagian anakan yang baru menetas masih menempel pada induk untuk mendapatkan nutrisi dari induknya. Selanjutnya, anakan-anakan tersebut akan terlepas dari induknya secara bertahap.
Dalam waktu 2-3 hari, seluruh benih akan terlepas dari tubuh induknya. Bila dalam waktu tersebut masih ada benih yang menempel, sebaiknya dilepaskan dengan cara mengoyang-goyanngkan tubuh induk di dalam air secara perlahan.
Pemeliharaan benih Benih yang baru menetas dipelihara dalam kolam penetasan selama 10 hari. Selanjutnya benih dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara selama 2 bulan. Usahakan juga agar benih tidak terkena langsung panas matahari, karena benih masih sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Setelah berumur 8-15 hari benih sudah mulai berbentuk seperti lobster dewasa yang memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh. Benih dapat diberi pakan tambahan setelah 1 minggu, berupa cacing sutra, tepung kacang, daging udang, atau pelet udang yang dihaluskan. Benih lobster bisa dipanen dengan usia 70 hari dengan Panjang 5 cm. “Setelah benih lepas dari induknya, selanjutnya induk betina dipisahkan dari benih lobster ke wadah pemeliharaan induk, dan diberi pakan yang mengandung protein tinggi, sampai induk tersebut molting dan dapat dipijahkan kembali. (sumber : Kompasiana)
1 Kg Rp. 165000.
Indukan dan Bibit 1 Saset Ukuran 4 inch, 150.000.
Bibit Ukuran 2 Inch Satuan Rp.4500
Bibit Ukuran 3 Inch Rp.8.500
Pesan Sekarang / Konsultasi :
Adin KA Lobster Air Tawar
085223438118
Distributor Lobster Pengiriman Seluruh Indonesia dan Luar Negeri