Sahabat Adin Blog yang selalu menjadi pengunjung setia. Kali ini Admin akan memberikan sesuatu yang bermanfaat buat kalian semua, yaitu sebuah Posting Religi dan Islami yaitu mengenai Surat Al-Baqarah yang sudah ditranslate ke dalam bahasa inggris dan ada latinnya juga,
untuk lebih menyempurnakannya lagi biar anda semuah heavy admin sediakan
pula Murotalnya yang sangat merdu dalam versi MP3 supaya bisa mempemudah kalian semuah untuk bisa
mendengarkan sekaligus juga bisa memperhatikan makhorijul khuruf hurup atau
konteks tulisanya. Nah untuk penampakkan yang sesusungguhnya bagaimana
isi artikel bersama videonya, mari kita simak pembahasan tuntasnya
dibawah ini :
Berikut dibawah ini adalah Murotal Surat Al-Baqarah Shaikh Mishary Alafasy dan Terjemah Surat Al-Baqarah :
- Murotal Surat Al-Baqarah Plus Naskah Arabic | Shaikh Mishary Alafasy
- Terjemah Surat Al-Baqarah
Catatan Kaki (Penjelasan Tafsir/Detailnya) :
- Murotal Surat Al-Baqarah Plus Naskah Arabic | Shaikh Mishary Alafasy
- Terjemah Surat Al-Baqarah
1. Alif laam
miin[10].
2. Kitab[11]
(Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa[12],
3. (yaitu)
mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan
menafkahkan sebahagian rezki[16] yang kami anugerahkan kepada mereka.
4. Dan mereka
yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan
kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat[18].
5. Mereka
Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang beruntung[19].
6.
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7. Allah
Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka
ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang amat berat.
8. Di antara
manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
9. Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka Hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. Dalam
hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila
dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah,
Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar.
13. Apabila
dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain
Telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana
orang-orang yang bodoh itu Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya
merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan bila
mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami
Telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25],
mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami
hanyalah berolok-olok."
15. Allah
akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.
16. Mereka
Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
17.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat.
18. Mereka
tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
benar),
19. Atau
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
Karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[29].
20.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. setiap kali kilat
itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala sesuatu.
21. Hai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa,
22. Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah[30], padahal kamu Mengetahui.
23. Dan jika
kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba
kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Maka jika
kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir.
25. Dan sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka
diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan :
"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." mereka diberi
buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang
Suci dan mereka kekal di dalamnya[32].
26.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau
yang lebih rendah dari itu[33]. adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka
yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan Ini untuk perumpamaan?."
dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
27. (yaitu)
orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan
memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya
dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.
28. Mengapa
kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan
kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
29. Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui
segala sesuatu.
30. Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya
kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
33. Allah
berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?"
34. Dan
(Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu
kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur
dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
35. Dan kami
berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim.
36. Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari
keadaan semula[39] dan kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
37. Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
38. Kami
berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati".
39. Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
40. Hai Bani
Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku yang Telah Aku anugerahkan kepadamu, dan
penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan
Hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
41. Dan
berimanlah kamu kepada apa yang Telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan
apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama
kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang
rendah, dan Hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
42. Dan janganlah
kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan
yang hak itu[43], sedang kamu Mengetahui.
43. Dan
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'[44].
44. Mengapa
kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah
kamu berpikir?
45.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu)
orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya.
47. Hai Bani
Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Telah Aku anugerahkan kepadamu dan
(ingatlah pula) bahwasanya Aku Telah melebihkan kamu atas segala umat[45].
48. Dan
jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak
dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima
syafa'at[46] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
49. Dan
(Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya;
mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih
anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan
pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
50. Dan
(ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami
tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan[47].
51. Dan
(ingatlah), ketika kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat
puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu[48] (sembahan) sepeninggalnya dan
kamu adalah orang-orang yang zalim.
52. Kemudian
sesudah itu kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53. Dan
(ingatlah), ketika kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan
yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
54. Dan
(ingatlah), ketika Musa Berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya
kamu Telah menganiaya dirimu sendiri Karena kamu Telah menjadikan anak lembu
(sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan Bunuhlah
dirimu[49]. hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan
kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya dialah yang Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang."
55. Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang[50], Karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya[51]".
56. Setelah
itu kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati[52], supaya kamu bersyukur.
57. Dan kami
naungi kamu dengan awan, dan kami turunkan kepadamu "manna" dan
"salwa"[53]. makanlah dari makanan yang baik-baik yang Telah kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah
yang menganiaya diri mereka sendiri.
58. Dan
(ingatlah), ketika kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri Ini (Baitul
Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang
kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud[54], dan Katakanlah:
"Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu, dan kelak kami akan menambah (pemberian kami) kepada orang-orang
yang berbuat baik".
59. Lalu
orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak
diperintahkan kepada mereka. sebab itu kami timpakan atas orang-orang yang
zalim itu dari langit, Karena mereka berbuat fasik.
60. Dan
(Ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman:
"Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya
dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku Telah mengetahui tempat minumnya
(masing-masing)[55]. makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan
janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
61. Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan)
dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada
Tuhanmu, agar dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu
sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang
merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai
pengganti yang lebih baik ? pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh
apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan
kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) Karena
mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang
tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) Karena mereka selalu berbuat durhaka
dan melampaui batas.
62.
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani
dan orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah[57], hari Kemudian dan beramal saleh[58], mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
63. Dan
(ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu dan kami angkatkan gunung
(Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa
yang kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar
kamu bertakwa".
64. Kemudian
kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, Maka kalau tidak ada karunia
Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.
65. Dan
Sesungguhnya Telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari
Sabtu[59], lalu kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera[60] yang hina".
66. Maka kami
jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi
mereka yang datang Kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
67. Dan
(ingatlah), ketika Musa Berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." mereka berkata:
"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang jahil".
68. Mereka
menjawab: " mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar dia menerangkan
kepada Kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan
tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu".
69. Mereka
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan
kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah
berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua
warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
70. Mereka
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, Karena Sesungguhnya sapi itu
(masih) samar bagi kami dan Sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat
petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
71. Musa
berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi
betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata:
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu[63].
72. Dan
(ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh
tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama Ini kamu
sembunyikan.
73. Lalu kami
berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu
it Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang Telah mati, Dam
memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaannya agar kamu mengerti[64].
74. Kemudian
setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal
diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan
Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
75. Apakah
kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari
mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka
memahaminya, sedang mereka mengetahui?[65].
76. Dan
apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:"
kamipun Telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja,
lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang
mukmin) apa yang Telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian
mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; Tidakkah kamu
mengerti?"[66]
77. Tidakkah
mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan
segala yang mereka nyatakan?
78. Dan
diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat),
kecuali dongengan bohong belaka dan mereka Hanya menduga-duga[67].
79. Maka
Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
80. Dan
mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka,
kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu
menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya,
ataukah kamu Hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
81. (bukan
demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia Telah diliputi oleh
dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
82. Dan
orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka
kekal di dalamnya.
83. Dan (ingatlah),
ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah
selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
84. Dan
(ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu
(saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, Kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.
85. Kemudian
kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan
daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka
dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
bagimu. apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat
demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari
kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah
dari apa yang kamu perbuat[68].
86. Itulah
orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak
akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.
87. Dan
Sesungguhnya kami Telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan kami
Telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan Telah
kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan kami
memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[69]. apakah setiap datang kepadamu seorang
Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu
kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
88. Dan
mereka berkata: "Hati kami tertutup". tetapi Sebenarnya Allah Telah
mengutuk mereka Karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang
beriman.
89. Dan
setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka[70], padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi)
untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada
mereka apa yang Telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat
Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.
90. Alangkah
buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran
kepada apa yang Telah diturunkan Allah, Karena dengki bahwa Allah menurunkan
karunia-Nya[71] kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya.
Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan[72]. dan untuk
orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
91. Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Quran yang
diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami Hanya beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami". dan mereka kafir kepada Al Quran yang
diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang
membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu
membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"
92.
Sesungguhnya Musa Telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran
(mukjizat), Kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah
(kepergian)nya[73], dan Sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.
93. Dan
(ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu dan kami angkat bukit
(Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa
yang kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami
mendengar tetapi tidak mentaati". dan Telah diresapkan ke dalam hati
mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi Karena kekafirannya. Katakanlah:
"Amat jahat[74] perbuatan yang Telah diperintahkan imanmu kepadamu jika
betul kamu beriman (kepada Taurat).
94.
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga)
itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, Maka inginilah[75]
kematian(mu), jika kamu memang benar.
95. Dan
sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, Karena
kesalahan-kesalahan yang Telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan
Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.
96. Dan
sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan
(di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu
sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa
yang mereka kerjakan.
97.
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril
itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman.
98. Barang
siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril
dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
99. Dan
Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada
yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.
100. Patutkah
(mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji,
segolongan mereka melemparkannya? bahkan sebagian besar dari mereka tidak
beriman.
101. Dan
setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa
(Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab
(Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka
tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).
102. Dan
mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut
dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun
sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa
yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
Sesungguhnya mereka Telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab
Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
Mengetahui.
103.
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan
mendapat pahala), dan Sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik,
kalau mereka Mengetahui.
104. Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina",
tetapi Katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". dan bagi
orang-orang yang kafir siksaan yang pedih[80].
105.
Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan
siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah
mempunyai karunia yang besar.
106. Ayat
mana saja[81] yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya,
kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu?
107. Tiadakah
kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan
tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.
108. Apakah
kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta
kepada Musa pada jaman dahulu? dan barangsiapa yang menukar iman dengan
kekafiran, Maka sungguh orang itu Telah sesat dari jalan yang lurus.
109.
Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan
kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari
diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan
biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
110. Dan
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
111. Dan
mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". demikian itu
(hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah
bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
112. (Tidak
demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia
berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
113. Dan
orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu
pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak
mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab.
demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti Ucapan
mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat, tentang
apa-apa yang mereka berselisih padanya.
114. Dan
siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama
Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu
tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut
(kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa
yang berat.
115. Dan
kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah
wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
116. Mereka
(orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah,
bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk
kepada-Nya.
117. Allah
Pencipta langit dan bumi, dan bila dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
Maka (cukuplah) dia Hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu
jadilah ia.
118. Dan
orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung)
berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?"
demikian pula orang-orang yang sebelum mereka Telah mengatakan seperti Ucapan
mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan kami kepada kaum yang yakin.
119.
Sesungguhnya kami Telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.
120.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan
mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu.
121.
Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. dan
barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.
122. Hai Bani
Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku
Telah melabihkan kamu atas segala umat[85].
123. Dan
takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan[86]
seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan
tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka
akan ditolong.
124. Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah
dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya
Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata:
"(Dan saya mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah berfirman:
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
125. Dan
(ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89]
tempat shalat. dan Telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud".
126. Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah
berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara,
Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat
kembali".
127. Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama
Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan
kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
128. Ya Tuhan
kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah)
diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah Taubat
kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
129. Ya Tuhan
kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
130. Dan
tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri, dan sungguh kami Telah memilihnya[90] di dunia dan
Sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
131. Ketika
Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab:
"Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
132. Dan
Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub.
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih
agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam".
133. Adakah
kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia Berkata
kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka
menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,
Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami Hanya tunduk patuh
kepada-Nya".
134. Itu
adalah umat yang lalu; baginya apa yang Telah diusahakannya dan bagimu apa yang
sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang
apa yang Telah mereka kerjakan.
135. Dan
mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau
Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak,
melainkan (Kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. dan bukanlah dia (Ibrahim)
dari golongan orang musyrik".
136.
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan
Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh
kepada-Nya".
137. Maka
jika mereka beriman kepada apa yang kamu Telah beriman kepadanya, sungguh
mereka Telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka
berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari
mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
138. Shibghah
Allah[91]. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya
kepada-Nya-lah kami menyembah.
139.
Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah,
padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi
kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati,
140. Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?"
Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang
lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah[92] yang
ada padanya?" dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu
kerjakan.
141. Itu
adalah umat yang Telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang
kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang
Telah mereka kerjakan.
142.
Orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara manusia akan berkata:
"Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul
Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah:
"Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94].
143. Dan demikian
(pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95]
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang
menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa
yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat)
itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh
Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
144. Sungguh
kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat
dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan.
145. Dan
Sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani)
yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak
akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan
sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu,
Sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim.
146.
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab (Taurat
dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri[97].
dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka Mengetahui.
147.
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu
termasuk orang-orang yang ragu.
148. Dan bagi
tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
149. Dan dari
mana saja kamu keluar (datang), Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu.
dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
150. Dan dari
mana saja kamu (keluar), Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan
dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar
tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim
diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku
(saja). dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat
petunjuk.
151.
Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami Telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
152. Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
153. Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99],
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
154. Dan janganlah
kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka
itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi kamu tidak
menyadarinya.
155. Dan
sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.
156. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
157. Mereka
Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
158.
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102].
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak
ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barangsiapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha Mengetahui.
159.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami
turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan
dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
160. Kecuali
mereka yang Telah Taubat dan mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan
(kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang
Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
161.
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir,
mereka itu mendapat la'nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.
162. Mereka
kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak
(pula) mereka diberi tangguh.
163. Dan
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
164.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
165. Dan
diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa
Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
166. (yaitu)
ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara
mereka terputus sama sekali.
167. Dan
berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke
dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas
diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan
keluar dari api neraka.
168. Hai sekalian
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu.
169.
Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
170. Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa
yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah
mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
171. Dan
perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan
seruan saja[107]. mereka tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka
tidak mengerti.
172. Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah.
173.
Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,
dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
174.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah diturunkan
Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka
itu Sebenarnya tidak memakan (Tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109],
dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak
mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
175. Mereka
Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan
ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
176. Yang
demikian itu adalah Karena Allah Telah menurunkan Al Kitab dengan membawa
kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al
Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
177. Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
178. Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan
dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik,
dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af
dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari
Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka
baginya siksa yang sangat pedih[111].
179. Dan
dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
180.
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan
(tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk
ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf[112], (Ini adalah) kewajiban atas
orang-orang yang bertakwa.
181. Maka
barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, Maka
Sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
182. (akan
tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat
sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan[113] antara mereka, Maka
tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
183. Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184. (yaitu)
dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi
orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah,
(yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa
lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
185.
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
186. Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.
187.
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan
isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian
bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang
campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah ditetapkan Allah untukmu, dan
makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi)
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid.
Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
188. Dan
janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.
189. Mereka
bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah
tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan
memasuki rumah-rumah dari belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah
kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari
pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
190. Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, Karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.
191. Dan
Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat
mereka Telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah[117] itu lebih besar bahayanya
dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali
jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat
itu), Maka Bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian
jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
193. Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan
itu Hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
194. Bulan
Haram dengan bulan haram[118], dan pada sesuatu yang patut dihormati[119],
berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, Maka
seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah
dan Ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
195. Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
196. Dan
sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah Karena Allah. jika kamu terkepung
(terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korban[120] yang
mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di
tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa
atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi
siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah
sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi
orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan
Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
197. (Musim)
haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123],
berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa
yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah,
dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku
Hai orang-orang yang berakal.
198. Tidak
ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.
Maka apabila kamu Telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat.
199. Kemudian
bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan
mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
200. Apabila
kamu Telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek
moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara
manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di
dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
201. Dan di
antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka"[127].
202. Mereka
Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
203. Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang[128].
barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada
dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari
dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya[129], bagi orang yang bertakwa.
dan bertakwalah kepada Allah, dan Ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan
kepada-Nya.
204. Dan di
antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu,
dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia
adalah penantang yang paling keras.
205. Dan
apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah
tidak menyukai kebinasaan[130].
206. Dan
apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah
kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya)
neraka jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang
seburuk-buruknya.
207. Dan di
antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya Karena mencari keridhaan
Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
208. Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
209. Tetapi
jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti
kebenaran, Maka Ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
210. Tiada
yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari
kiamat) dalam naungan awan[131], dan diputuskanlah perkaranya. dan Hanya kepada
Allah dikembalikan segala urusan.
211.
Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda
(kebenaran)[132] yang nyata, yang Telah kami berikan kepada mereka". dan
barangsiapa yang menukar nikmat Allah[133] setelah datang nikmat itu kepadanya,
Maka Sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
212.
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan
mereka memandang hina orang-orang yang beriman. padahal orang-orang yang
bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi
rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
213. Manusia
itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan
orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu
memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
214. Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.
215. Mereka
bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan."
dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha
mengetahuinya.
216.
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu
yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.
217. Mereka
bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan
mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134].
dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. barangsiapa yang murtad
di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.
218.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan
berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
219. Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
220. Tentang
dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah:
"Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul
dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang
membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah
menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
221. Dan
janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.
222. Mereka
bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita
di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138].
apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
223.
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan
Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira
orang-orang yang beriman.
224.
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang
untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia[139].
dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
225. Allah
tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah),
tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk
bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140].
226. Kepada
orang-orang yang meng-ilaa' isterinya[141] diberi tangguh empat bulan
(lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), Maka Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
227. Dan jika
mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, Maka Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
228.
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru'[142]. tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya
berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki
ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya[143]. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
229. Talak
(yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu mengambil
kembali sesuatu dari yang Telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau
keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu
khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum
Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh
isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah
kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah
orang-orang yang zalim.
230. Kemudian
jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan itu tidak
lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami
yang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami
pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada
kaum yang (mau) Mengetahui.
231. Apabila
kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, Maka
rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang
ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, Karena
dengan demikian kamu menganiaya mereka[145]. barangsiapa berbuat demikian, Maka
sungguh ia Telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. janganlah kamu jadikan
hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang
Telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al hikmah (As Sunnah). Allah
memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. dan bertakwalah
kepada Allah serta Ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
232. Apabila
kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah kamu
(para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya[146], apabila
Telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang
dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan
hari kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak Mengetahui.
233. Para ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada
para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya dan
seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah
bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
234.
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan
isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah)
empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila Telah habis 'iddahnya, Maka tiada
dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka[147]
menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
235. Dan
tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu[148] dengan sindiran[149]
atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah
mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah
kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar
mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf[150]. dan janganlah kamu
ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan
Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah
kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
236. Tidak
ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri
kamu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya.
dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka. orang yang
mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula),
yaitu pemberian menurut yang patut. yang demikian itu merupakan ketentuan bagi
orang-orang yang berbuat kebajikan.
237. Jika
kamu menceraikan Isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal
Sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, Maka bayarlah seperdua dari mahar
yang Telah kamu tentukan itu, kecuali jika Isteri-isterimu itu mema'afkan atau
dima'afkan oleh orang yang memegang ikatan nikah[151], dan pema'afan kamu itu
lebih dekat kepada takwa. dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kamu kerjakan.
238.
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa[152].
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
239. Jika
kamu dalam keadaan takut (bahaya), Maka shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan. Kemudian apabila kamu Telah aman, Maka sebutlah Allah
(shalatlah), sebagaimana Allah Telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.
240. Dan
orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri,
hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga
setahun lamanya dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi jika
mereka pindah (sendiri), Maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang
meninggal) membiarkan mereka berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
241. Kepada
wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah[153]
menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.
242. Demikianlah
Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu
memahaminya.
243. Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka,
sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) Karena takut mati; Maka Allah berfirman
kepada mereka: "Matilah kamu"[154], Kemudian Allah menghidupkan
mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan
manusia tidak bersyukur.
244. Dan
berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan Ketahuilah Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
245. Siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
246. Apakah
kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu
ketika mereka Berkata kepada seorang nabi mereka: "Angkatlah untuk kami
seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah".
nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan
berperang, kamu tidak akan berperang". mereka menjawab: "Mengapa kami
tidak mau berperang di jalan Allah, padahal Sesungguhnya kami Telah diusir dari
anak-anak kami?"[155]. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka,
merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. dan Allah Maha
mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
247. Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah Telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" nabi (mereka) berkata:
"Sesungguhnya Allah Telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang
luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
248. Dan nabi
mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja,
ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari
Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu
dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu,
jika kamu orang yang beriman.
249. Maka
tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah
akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum
airnya; bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali
menceduk seceduk tangan, Maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka
meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan
orang-orang yang beriman bersama dia Telah menyeberangi sungai itu, orang-orang
yang Telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari Ini untuk
melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta
orang-orang yang sabar."
250. Tatkala
Jalut dan tentaranya Telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan
tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami,
dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang
kafir."
251. Mereka
(tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, Kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud)
pemerintahan dan hikmah[157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan
kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini.
tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
252. Itu adalah
ayat-ayat dari Allah, kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan Sesungguhnya
kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
253.
Rasul-rasul itu kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang
lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. dan kami berikan kepada
Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta kami perkuat dia dengan Ruhul
Qudus[159]. dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka
beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada di antara
mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa
yang dikehendaki-Nya.
254. Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir
Itulah orang-orang yang zalim.
255. Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan
apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
256. Tidak
ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang
kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
257. Allah
pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya
ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan
(kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
258. Apakah
kamu tidak memperhatikan orang[163] yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya
(Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan
dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan
mematikan".[164]Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari
dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir
itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
259. Atau
apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) Telah roboh menutupi atapnya. dia berkata: "Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri Ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, Kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
"Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal
di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu
Telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan
minumanmu yang belum lagi beubah; dan Lihatlah kepada keledai kamu (yang Telah
menjadi tulang belulang); kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami bagi
manusia; dan Lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, Kemudian kami
menyusunnya kembali, Kemudian kami membalutnya dengan daging." Maka
tatkala Telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang Telah mati)
diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu."
260. Dan
(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman:
"Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku Telah
meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah
berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu
cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, Kemudian panggillah
mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan Ketahuilah
bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
261.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
262. Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, Kemudian mereka tidak mengiringi apa
yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.
263.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha
Kaya lagi Maha Penyantun.
264. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir[168].
265. Dan
perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan
buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis
(pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.
266. Apakah
ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam
buah-buahan, Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang
mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada kamu supaya kamu memikirkannya[169].
267. Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
268. Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia[170]. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
269. Allah
menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah)
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia
benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
270. Apa saja
yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan[171], Maka Sesungguhnya
Allah mengetahuinya. orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolongpun baginya.
271. Jika
kamu menampakkan sedekah(mu)[172], Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu
menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
272. Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan Karena mencari
keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
273. (Berinfaqlah)
kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak
dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya
Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah
Maha Mengatahui.
274.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
275.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila[175]. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu[176] (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.
276. Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
277.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
278. Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka
jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa
Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya.
280. Dan jika
(orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu Mengetahui.
281. Dan
peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan
yang Sempurna terhadap apa yang Telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan).
282. Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah
ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang
lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu).
jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang
perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang
seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih
adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah
itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika
kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan
pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.
283. Jika
kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu
(para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya,
Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
284.
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
285. Rasul
Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali."
286. Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir."
Catatan Kaki (Penjelasan Tafsir/Detailnya) :
[10] ialah
huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan
sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada
Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada
pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang
tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran
diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan
menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai
isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] takwa
yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala
perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup
diartikan dengan takut saja.
[13] Iman
ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan
jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman
itu.
[14] yang
ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang
ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat
ditangkap oleh pancaindera, Karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya,
seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat
menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah
dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan
untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan
shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat,
rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti
khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki:
segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah
memberikan sebagian dari harta yang Telah direzkikan oleh Tuhan kepada
orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang
fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17]
Kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah
kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan
Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada para rasul.
Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril
a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin
ialah kepercayaan yang Kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat
lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin
akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan
sesudah dunia berakhir.
[19] ialah
orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah
mengusahakannya.
[20] yakni
orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan
berbekas padanya.
[21]
Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al
Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda
kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri
mereka sendiri.
[22] Hari
kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai
waktu yang tak ada batasnya.
[23] yakni
keyakinan mereka terdahap kebenaran nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan
keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap nabi
s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
[24]
kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan
benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang
orang-orang Islam.
[25]
Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
[26]
orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari
petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, Karena sifat-sifat kemunafikkan yang
bersemi dalam dada mereka. keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat
tersebut di atas.
[27] walaupun
pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh Karena tidak
dapat menerima kebenaran.
[28] keadaan
orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan,
adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. mereka menyumbat
telinganya Karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.
[29]
maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[30] ialah
segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti
berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.
[31] ayat Ini
merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu
tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa
Karena ia merupakan mukjizat nabi Muhammad s.a.w.
[32]
kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik
jasmani maupun rohani.
[33] diwaktu
Turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa
berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun
mereka kerjakan bersama-sama, dan Turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di
dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh
orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang
laba-laba.
[34]
disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya
dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, Karena mereka
itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
[35]
Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, Karena
arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan dan penggunaan
sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha
Bijaksana Karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[36] sujud di
sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud
memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata
kepada Allah.
[37] pohon
yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan
Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana
tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan
syaitan.
[38] Adam dan
hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang
mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke
dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam
surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39] maksud
keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
[40] tentang
beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian
ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
[41] Israil
adalah sebutan bagi nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan nabi Ya'qub;
sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[42] Janji
Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada rasul-rasul-Nya
di antaranya nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
[43] Di
antara yang mereka sembunyikan itu ialah: Tuhan akan mengutus seorang nabi dari
keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di belakang hari, yaitu
nabi Muhammad s.a.w.
[44] yang
dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah kepada
perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk.
[45] Bani
Israil yang Telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat
ialah nenek moyang mereka yang berada di masa nabi Musa a.s.
[46]
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang
lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak
diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
[47] waktu
nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina
dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut merah sebelah Utara. Maka
Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. perintah
itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan
raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan
kaumnya ke seberang. sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu
pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu
sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka.
[48] anak
lembu itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.
[49] Membunuh
dirimu ada yang mengartikan: orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu
membunuh orang yang menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang yang
menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang
mengartikan: mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
[50] Maksudnya:
melihat Allah dengan mata kepala.
[51] Karena
permintaan yang semacam Ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka,
sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari Tuhan.
[52] yang
dimaksud dengan mati di sini menurut sebagian Mufassirin ialah: mati yang
Sebenarnya, dan menurut sebagian yang lain ialah: pingsan akibat sambaran
halilintar.
[53] salah
satu nikmat Tuhan kepada mereka ialah: mereka selalu dinaungi awan di waktu
mereka berjalan di panas terik padang pasir. manna ialah: makanan manis sebagai
madu. Salwa ialah: burung sebangsa puyuh.
[54]
maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan diri.
[55] ialah
sebanyak suku Bani Israil sebagaimana tersebut dalam surat Al A'raaf ayat 160.
[56] Shabiin
ialah orang-orang yang mengikuti syari'at nabi-nabi zaman dahulu atau
orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.
[57]
orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang
beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari
akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.
[58] ialah
perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama islam, baik yang berhubungan
dengan agama atau tidak.
[59] Hari
Sabtu ialah hari yang khusus untuk beribadat bagi orang-orang Yahudi.
[60] sebagian
ahli tafsir memandang bahwa Ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka
menyerupai hati kera, Karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan.
pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, Hanya
tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
[62] hikmah
Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka
terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
[63] Karena
sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka
tidak dapat menemukannya.
[64] menurut
Jumhur Mufassirin ayat Ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh
seorang dari Bani Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang
melakukan pembunuhan itu. setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa
a.s., Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang
terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah
dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.
[65] yang
dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu
dirobah-robah mereka; di antaranya sifat-sifat nabi Muhammad s.a.w. yang
tersebut dalam Taurat itu.
[66] sebagian
Bani Israil yang mengaku beriman kepada nabi Muhammad s.a.w itu pernah
bercerita kepada orang-orang islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan
tentang kedatangan nabi Muhammad s.a.w. Maka golongan lain menegur mereka
dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang
Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
[67]
kebanyakan bangsa Yahudi itu buta huruf, dan tidak mengetahui isi Taurat
selain dari dongeng-dongeng yang diceritakan pendeta-pendeta mereka.
[68] ayat Ini
berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi
Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu
dengan orang-orang Khazraj. antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam
selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah
membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. sampai antara kedua
suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, Karena membantu
sekutunya. tapi jika Kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, Maka kedua suku
Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya kendatipun mereka tadinya
berperang-perangan.
[69]
Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa
bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini
termasuk mukjizat Isa a.s. menurut Jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu
ialah malaikat Jibril.
[70]
maksudnya kedatangan nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat
dimana diterangkan sifat-sifatnya.
[71]
Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad s.a.w.
[72]
Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda yaitu kemurkaan
Karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan
perbuatan mereka dahulu, yaitu membunnuh nabi, mendustakannya, merobah-robah
isi Taurat dan sebagainya.
[73]
maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur yang terletak di Sinai,
sesudah didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat.
[74]
perbuatan jahat yang mereka kerjakan ialah menyembah anak sapi, membunuh
nabi-nabi dan melanggar janji.
[75] Maksudnya:
mintalah agar kamu dimatikan sekarang juga.
[76]
Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77]
syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa nabi
Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] para
Mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat
itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang
berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang
berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[79]
Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir
untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[80] Raa 'ina
berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. di kala para sahabat
menghadapkan kata Ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata Ini
dengan digumam seakan-akan menyebut Raa'ina padahal yang mereka katakan ialah
Ru'uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah.
Itulah sebabnya Tuhan menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan Raa'ina
dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa'ina.
[81] para
Mufassirin berlainan pendapat tentang arti ayat, ada yang mengartikan ayat Al
Quran, dan ada yang mengartikan mukjizat.
[82]
Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
[83]
Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam;
sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia
selalu berhadapan dengan Allah.
[84]
Maksudnya: tidak merobah dan mentakwilkan Al Kitab sekehendak hatinya.
[85]
Maksudnya: umat yang semasa dengan Bani Israil.
[86]
Maksudnya: dosa dan pahala seseorang tidak dapat dipindahkan kepada
orang lain.
[87] ujian
terhadap nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah
dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan
lain-lain.
[88] Allah
Telah mengabulkan doa nabi Ibrahim a.s., Karena banyak di antara rasul-rasul
itu adalah keturunan nabi Ibrahim a.s.
[89] ialah
tempat berdiri nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
[90] di
antaranya menjadi; Imam, rasul, banyak keturunannya yang menjadi nabi, diberi
gelar khalilullah.
[91] Shibghah
artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah
yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
[92] Syahadah
dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa
Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani dan
bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w.
[93]
Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat
memahami maksud pemindahan kiblat.
[94] di waktu
nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau
berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan nabi berada di
Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan
untuk mengambil ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian
bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu
menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. untuk persatuan umat
islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
[95] umat
Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, Karena mereka akan menjadi saksi
atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di
akhirat.
[96]
maksudnya ialah nabi Muhammad s.a.w. sering melihat ke langit mendoa dan
menunggu-nunggu Turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke
Baitullah.
[97] mengenal
Muhammad s.a.w. yaitu mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam
Taurat dan Injil.
[98]
Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
[99] ada pula
yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
[100] yaitu
hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat
kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan Hanya Allah sajalah yang mengetahui
bagaimana keadaan hidup itu.
[101]
artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami
kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada
Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun
kecil.
[102]
Syi'ar-syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
[103] Tuhan
mengungkapkan dengan perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa
keberatan mengerjakannya sa'i di situ, Karena tempat itu bekas tempat berhala.
dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk
menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
[104] Allah
mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan
kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
[105]
Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik
untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang
dilakukan.
[106] yang
dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah
selain Allah.
[107] dalam
ayat Ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti
panggilan penggembalanya.
[108] Haram
juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama
Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
[109]
maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang berasal dari hasil
menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan mereka masuk api
neraka.
[110]
Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada mereka dengan kasih sayang,
tetapi berbicara dengan kata-kata yang tidak menyenangkan.
[111] Qishaash
ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang
membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar
diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya
dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya
dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban
sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh,
atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia
diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih.
[112] Ma'ruf
ialah adil dan baik. wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta
orang yang akan meninggal itu. ayat Ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
[113]
Mendamaikan ialah menyuruh orang yang berwasiat berlaku adil dalam
mewasiatkan sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syara'.
[114]
maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.
[115] I'tikaf
ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
[116] pada
masa jahiliyah, orang-orang yang berihram di waktu haji, mereka memasuki rumah
dari belakang bukan dari depan. hal Ini ditanyakan pula oleh para sahabat
kepada Rasulullah s.a.w., Maka diturunkanlah ayat ini.
[117] fitnah
(menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya,
merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka beragama.
[118] kalau
umat Islam diserang di bulan Haram, yang Sebenarnya di bulan itu tidak boleh
berperang, Maka diperbolehkan membalas serangan itu di bulan itu juga.
[119]
maksudnya antara lain ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah,
Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[120] yang
dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai
pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda Karena
melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.
[121]
Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai
tanda selesai ihram.
[122] ialah
bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123] Rafats
artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau
bersetubuh.
[124] maksud
bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari
perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.
[125] ialah
bukit Quzah di Muzdalifah.
[126] adalah
menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu
Bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. setelah ayat Ini diturunkan
Maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.
[127] inilah
doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.
[128] maksud
dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya.
beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. hari-hari itu dinamakan hari-hari
tasy'riq.
[129]
sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir dari hari
tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
[130]
Ungkapan Ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan
iman orang-orang mukmin dan selalu mengadakan pengacauan.
[131] naungan
awan bersama malaikat Biasanya mendatangkan hujan yang artinya rahmat, tetapi
rahmat yang diharap-harapkan itu tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang
datang.
[132] yaitu
tanda-tanda kebenaran yang dibawa nabi-nabi mereka, yang menunjukkan kepada
keesaan Allah, dan kebenaran nabi-nabi itu selalu mereka tolak.
[133] yang
dimaksud dengan nikmat Allah di sini ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran
Allah.
[134] jika
kita ikuti pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut:
Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah
berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan
(menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari
Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." pendapat
Ar Razy Ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir nabi dan
sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.
[135] fitnah
di sini berarti penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk
menindas Islam dan muslimin.
[136] segala
minuman yang memabukkan.
[137]
maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.
[138] ialah
sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.
[139]
Maksudnya: melarang bersumpah dengan mempergunakan nama Allah untuk
tidak mengerjakan yang baik, seperti: demi Allah, saya tidak akan membantu anak
Yatim. tetapi apabila sumpah itu Telah terucapkan, haruslah dilanggar dengan
membayar kafarat.
[140] Halim
berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.
[141]
Meng-ilaa' isteri Maksudnya: bersumpah tidak akan mencampuri isteri.
dengan sumpah Ini seorang wanita menderita, Karena tidak disetubuhi dan tidak
pula diceraikan. dengan Turunnya ayat ini, Maka suami setelah 4 bulan harus
memilih antara kembali menyetubuhi isterinya lagi dengan membayar kafarat
sumpah atau menceraikan.
[142] Quru'
dapat diartikan Suci atau haidh.
[143] hal Ini
disebabkan Karena suami bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
kesejahteraan rumah tangga (lihat surat An Nisaa' ayat 34).
[144] ayat
inilah yang menjadi dasar hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Kulu' yaitu
permintaan cerai kepada suami dengan pembayaran yang disebut 'iwadh.
[145]
Umpamanya: memaksa mereka minta cerai dengan cara khulu' atau membiarkan
mereka hidup terkatung-katung.
[146] kawin
lagi dengan bekas suami atau dengan laki-laki yang lain.
[147]
Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.
[148] yang
suaminya Telah meninggal dan masih dalam 'iddah.
[149] wanita
yang boleh dipinang secara sindiran ialah wanita yang dalam 'iddah Karena
meninggal suaminya, atau Karena Talak bain, sedang wanita yang dalam 'iddah
Talak raji'i tidak boleh dipinang walaupun dengan sindiran.
[150]
perkataan sindiran yang baik.
[151] ialah
suami atau wali. kalau wali mema'afkan, Maka suami dibebaskan dari membayar
mahar yang seperdua, sedang kalau suami yang mema'afkan, Maka dia membayar
seluruh mahar.
[152] Shalat
wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang
berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar.
menurut kebanyakan ahli hadits, ayat Ini menekankan agar semua shalat itu
dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
[153] mut'ah
(pemberian) ialah sesuatu yang diberikan oleh suami kepada isteri yang
diceraikannya sebagai penghibur, selain nafkah sesuai dengan kemampuannya.
[154]
sebahagian ahli tafsir (seperti Al-Thabari dan ibnu Katsir) mengartikan
mati di sini dengan mati yang Sebenarnya; sedangkan sebahagian ahli tafsir yang
lain mengartikannya dengan mati semangat.
[155]
Maksudnya: mereka diusir dan anak-anak mereka ditawan.
[156] tabut
ialah peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka.
[157] yang
dimaksud di sini ialah kenabian dan Kitab Zabur.
[158] yakni
nabi Muhammad s.a.w.
[159]
Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa
bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini
termasuk mukjizat Isa a.s. menurut Jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu
ialah malaikat Jibril.
[160]
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang
lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak
diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
[161] Kursi
dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada
pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
[162] Thaghut
ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[163] yaitu
Namrudz dari Babilonia.
[164]
maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan
yang dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh. perkataan itu untuk mengejek
nabi Ibrahim a.s.
[165]
pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan ibnu Katsir, sedang
menurut abu muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi
penjelasan kepada nabi Ibrahim a.s. tentang cara dia menghidupkan orang-orang
yang mati. Disuruh-Nya nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu
memeliharanya dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika,
bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan
di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu
tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya
terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang
yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu
semua Pastilah mereka itu hidup kembali. jadi menurut abu muslim sighat amr
(bentuk kata perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita)
sebagai cara penjelasan. pendapat beliau Ini dianut pula oleh Ar Razy dan
Rasyid Ridha.
[166]
pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk
kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan
ilmiah dan lain-lain.
[167]
Perkataan yang baik maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud
pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si
penerima.
[168] mereka
Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula
mendapat pahala di akhirat.
[169] inilah
perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya Karena riya, membangga-banggakan
tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang.
[170] balasan
yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
[171] Nazar
yaitu janji untuk melakukan sesuatu kebaktian terhadap Allah s.w.t. untuk
mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak.
[172]
menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain.
[173]
menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, Karena
menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi dan dapat pula
menyakitkan hati orang yang diberi.
[174] Riba
itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu
barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang
yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi
dengan padi, dan sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang
berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
[175]
Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti
orang kemasukan syaitan.
[176] riba
yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
[177] yang
dimaksud dengan memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan
berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan
harta yang Telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178]
maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
[179]
Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa
dan sebagainya.
[180] barang
tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai.