Latar Belakang
Setiap kata tentu memiliki pengertian atau definisi masing-masing. Pengertian tersebut dapat berbeda-beda susunan katanya ataupun memang sangat berbeda satu sama lain tergantung kepada pendapat orang. Bahkan sebuah kata dapat didefinisikan lebih dari seratus, seperti juga pengertian penilaian atau evaluasi, pengertian pengukuran atau measurement, dan pengertian tes. Pengertian-pengertian tersebut jelas akan berbeda-beda jika mencari dari beberapa pendapat sumber yang berbeda.
Kemudian, setiap pembelajaran atau pengajaran pasti akan melakukan pengukuran dan tes untuk mendapatkan informasi sejaumana pengajaran itu dapat dipahami. Pengukuran, tes, dan penilaian tentunya berbeda-beda cara melakukannya. Ketiga hal tersebut juga dilakukan dengan tujuan yang berbeda pula.
Untuk dapat melakukan pengukuran dan tes, biasanya dilakukan setelah mendapatkan pembelajaran selama beberapa pertemuan, namun hal seperti ini ada yang dilakukan dalam jangka waktu pendek misalnya setiap pertemuan, tetapi ada juga yang dilakukan apabila sudah tengah atau akhir semester.
Pada hakikatnya pengukuran, tes dan penilaian memiliki tujuan yang hampir seragam. Ketiga hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan atau keterampilan apa saja yang sudah didapatkan dari proses pembelajaran. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas pengertian penilaian, pengertian pengukuran, pengertian tes, dan hal-hal apa saja yang ada kaitannya dengan penilaian seperti prinsip-prinsip penialian, fungsi penilaian, tujuan penilaian, dan sasaran dari penilaian.
Pengertian Penilaian (Evaluasi)
Menurut tim dosen pengajar IPS, evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan nilai suatu program (IPS, 2014). Sedangkan Stake mengemukakan bahwa penilaian adalah suatu pengkajian terhdap harga atau nilai setiap program pengajaran. Kemudian Nursid juga mengemukakan bahwa penilain itu adalah suatu kegiatan untuk menentukkan nilai suatu program, proses dan hasil pendidikan (Sumaatmadja, 1996).
Penilaian digunakan untuk menentukan nilai kelulusan atau kenaikan siswa dalam pendidikannya. Penilaian berkenaan dengan pengukuran kebaikan, keburukan, dan keberhasialn suatu tujuan pendidikan. Sifat penilaian masih terbuka, masih umum belum pasti (eksak) terukur. Melalui penilaian kita bisa mengetahui lulus atau tidak, baik atau buruk, tetapi belum mengetahui sejauhmana lulus tidaknyadan baik buruknya berdasarkan ukuran atau besaran tertentu.
Pengertian Pengukuran (Measurement)
Pengertian pengukuran lebih eksak daripada penilain. Dalam pengukuran telah ditentukan ukuran dan besarnya. Jadi pengukuran itu adalah mencari ukuran luas, isi, berat dari suatu benda, sesuatu gejala atau suatu proses. Dengan demikian pengukuran merupakan kuantitatifikasi dari suatu penialain. Jika penilain bersifat kualitatif terbuka, maka pengukuran telah menjadi besaran yang bersifat eksak dan tertentu secara kuantitatif.
Menurut Budi Hatoro pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Kemudian menurut Akmad Sudrajat pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu (Fajar, 2009).
Suatu penilain hasil PBM IPS (Proses Belajar Mengajar Ilmu Pendidikan Sosial) diukur dengan ketentuan angka tertentu, sehingga kita mengetahui secara eksak angkanya. Denagn kata lain, melalui pengukuran, penilaian tadi dijadikan angka (score) tertentu untuk melihat kedudukan seorang siswa berdasarkan angkanya dalam kesulurahan angka yang diperoleh dari hasil PBM IPS.
Untuk dapat melakukan penilaian dan pengukuran, kita harus melakukan tes terhadap kecakapan siswa yang telah melakukan PBM. Dalam penilaian dan pengukuran, tes atau ujian merupakan alat (instrumennya), dan alat data dari hasil PBM yangbersangkutan.
Jadi tes atau ujian merupakan sarana dan prosedur yang harus ditempuh untuk mengumpulkan data berupa angka dari hasil PBM. Data yang berupa angka (data kuantitatif) tadi kita dapat melakukan pengukuran. Dari hasil pengukuran kita dapat menialai berhasil tidaknya PBM IPS yang telah dilakuakn oleh guru dan siswa.
Dengan demikian, dalam kegiatan penilain pengerjaan IPS, kita harus melakukan tiga rangkaian kegiatan berturut-turut seperti berikut :
1. Melakukan tes terhadap siswa
2. Melakukan pengukuran atau memberi angka (skor) terhadap hasil tes
3. Melakukan penilaian atau mengambil keputusan tentang berhasil atau tidaknya siswa dalam ujian yang telah dilakukan.