Adin blogs yang saya cintai, kali ini saya akan memberikan salah satu
contoh dongeng untuk anak TK (Taman Kanak-kanak) dan PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini), yang mudah-mudah bermanfaat bagi para guru atau calon
guru yang sangat dekat dengan pendidikan anak TK dan PAUD, karena memang
dongeng adalah salah satu media pembelajaran bagi anak seusianya yang
sangat di gemari tinggal kreativitas guru tersebut mengolah dongeng itu
bernuansa positif hingga bisa memberikan informasi dan membentuk
karakter anak didik menjadi baik.
Dibawah ini adalah salah satu Contoh Dongeng Bernuansa Positif untuk Anak TK dan PAUD
KANCIL
DAN HARIMAU LAPAR
Pagi itu kancil berjalan-jalan ke tepi
hutan.
Tapi hup ! Ada macan lapar datang
menghadangnya.
“Cil ! Aku sudah tiga hari tidak
makan daging....!” kata Harimau dengan liur menetes, ia sudah ingin sekali
menyantap daging Kancil.
“Mau memakanku ? Siapa takut ?
Boleh saja !” kata Kancil seperti tanpa beban dan rasa takut.
“Betulkah Cil ? Kau mau kumakan
?” tanya Harimau dengan girang dan mata berbinar.
“Aku maklum, aku kan hewan kecil,
mau menolak juga tidak bisa, tapi......”
“Kenapa Cil ?”
“Sebelum aku mati, ijinkan aku
meminta satu hal.”
“Apa itu Cil ?”
“Biarkan aku mencari makanan
sebentar saja di sekitar sini, aku akan makan daun atau apa saja, syukur kalau
ada mentimun.”
“Baiklah Cil permintaan
terakhirmu kukabulkan.”
“Terima kasih Harimau yang baik,
sekarang tolong pejamkan matamu barang sebentar.”
“Loh ? Kok pakai pejam mata
segala Cil ?”
“Iya Can, seperti main petak
umpet, toh aku tak bisa lari terlalu jauh darimu.”
“Baiklah Cil, kupejamkan mataku.”
Lalu Kancil berlari sekuat
tenaganya.
“Sudah Cil ?”
“Beluuuuum..... !”
“Sudah Cil ?” Tanya Harimau
sekali lagi.
“Beluuuuuuum ! Jawab Kancil
dengan suara seperti sayup-sayup agaknya dia sudah berada di kejauhan.
“Sudah Cil ?”
Kini Kancil tidak menjawab lagi.
Macan segera membuka sepasang matanya.
“Wauw.. ! Kemana Kancil ?
Jangan-jangan dia menipuku.”
Macan berusaha mencari ke sana ke
mari, namun sudah sekian lama tidak ia temukan si Kancil.
“Bodohnya aku.... ! “Geram si
Macan. “Mestinya aku tak usah menuruti omongan Kancil, seharusnya begitu ketemu
tadi langsung kumakan saja. Awas kau Cil !”
Sementara itu Kancil terus
berjalan dengan mencari persembunyian yang aman.
Sesekali ia menoleh kebelakang,
takut kalau Macan sudah berlari kencang datang mengejarnya.
“Mudah-mudahan Macan sakit perut,
sakit gigi, tertusuk duri atau dimakan setan sehingga tak bisa mengejarku.”
Gerut Kancil sambil terus berjalan cepat.
Karena sering menoleh kebelakang
ia kurang waspada terhadap situasi yang ada di depannya.
“Hup ! Aduh, hampir saja aku
menabrak ular yang sedang tidur ini.” Kata Kancil sembari menahan langkahnya.
Kancil istirahat tak jauh dari si
Ular yang sedang tidur sembari mencari akal.
“Cepat atau lambat Macan itu
pasti segera menemukanku, lalu apa akalku agar lolos dari ancaman maut ini ?”
Hingga cukup lama Kancil belum
menemukan suatu cara untuk menipu Harimau agar ia tidak jadi makan hewan buas
itu.
“Gimana ya.....?”
Karena kelelahan Kancil akhirnya
tertidur juga dengan bersandar pada batu besar.
Saat itu semakin siang, Harimau
semakin kelaparan.
“Grrrrrrrr.... ! Kancil
menyebalkan ! Sembunyi dimanapun kau pasti dapat kutemukan, aku bisa mencium
bau keringatmu dari kejauhan.”
Ya, memang indra penciuman Harimau
terkenal tajam. Tak berapa lama kemudian......
“Nah ! Ini dia...... !” Kata
Harimau dengan girang setelah menemukan Kancil.
Kancil masih tertidur. Harimau
segera menginjak kaki Kancil sehingga hewan kecil itu terbangun.
“Kanciiiiiiiiiiiiiiiiiil....... !
Teriak Harimau dengan kesal.
“Ssssssssssssst !” Desit Kancil
lirih, jangan bicara keras-keras pak Harimau !”
“Mau apalagi ? “ Mau menipuku ?”
“Tidaaaaaak.. ! Tenang sajalah
dulu !” Sahut Kancil dengan enteng.
“Usus di dalam perutku sudah
meronta-ronta, aku sudah suaaangat lapar, sudahlah relakan saja dirimu
kumakan.”
“Sabar, aku duduk disini
sebenarnya sedang bertugas, aku diperintah oleh Baginda Nabi Sulaiman.”
“Jangan ngaco ! Apa tugasmu ?”
“Mari ikut aku !” Kata Kancil
sembari mengajak Harimau mendekati si Ular yang sedang tidur.
Sepintas ular itu seperti sabuk
yang digulung rapi.
“Cil ini kan Ular ? “
“Wah, kau ini. Ini bukan Ular
hidup. Ini adalah sabuknya Baginda Nabi Sulaiman, penguasa para binatang. Siapa
yang memakai sabuk ini maka dia akan ditakuti seluruh binatang di dunia ini.”
“Boleh kucoba Cil ?”
“Jangan.... !”
“Kalau tidak boleh kau langsung
kumakan.”
“Ba....baiklah kalau begitu.”
Harimau segera menjulurkan lidah
dan lehernya, ia bermaksud mengelus-elus sabuk itu sebelum memakainya.
“Hem...halus juga sabuk ini....”
Desah Harimau sambil terus menjilati benda yang dianggapnya sabuk itu.
Tapi...
“Harimau kurangajar !” Tiba-tiba
si Ular terbangun dari tidurnya.” Beraninya kau mengganggu waktu istirahatku.”
Secepat kilat Ular besar itu membelit
tubuh Harimau dan menggigitnya di sana-sini.
Harimau
tak mau kalah ia juga membalas menggigit perut Ular dan mencakar-cakar tubuh
Ular itu, keduanya bertarung seru dalam waktu yang lama.
“Hihihihiihiiii...
!” Kancil tertawa.” Aku tak mau tahu siapa yang akan menang dan bertahan hidup,
lebih baik aku segera menyingkir jauh-jauh dari tempat ini. Selamat tinggal
Macan !.
Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Dongeng Mendidik Bagi Anak semoga bermanfaat.
Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Dongeng Mendidik Bagi Anak semoga bermanfaat.