Media Pengajaran
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (dalam Sudjana, Rivai, 2010) mengatakan bahwa, media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, meteri, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Heinich, dkk dalam Azhar, (1996) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator tersebut, guru bertindak sebagai pembelajaran (message) kepada penerima pesan (communicant), yaitu siswa/anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pembelajaran.
2. Media Panggung Boneka Tangan
Penggunakan media boneka juga tidak kalah menariknya bagi anak. Banyak media boneka yang dapat kita para pendidik/guru pergunakan pada teknik ini yaitu boneka tangan dan boneka jari. Dalam penelitian ini di khususkan pada boneka tangan sebagai media dalam bercerita. Beberapa boneka tangan bisa diperoleh secara satuan, seperti boneka tangan berbentuk macam-macam binatang, namun ada pula yang per set, misalnya boneka tangan “ keluargaku” yang terdiri dari anggota keluarga inti, yaitu kakek, nenek, ayah, ibu, anak perempuan, dan anak laki-laki (Montolulu, 2008)
Pemilihan penggunakan boneka akan tergantung pada usia dan pengalaman anak. Boneka yang akan digunakan akan mewakili tokoh-tokoh cerita yang disampaikan. Tokoh yang diwakili oleh boneka tersebut bisa merupakan anggota keluarga seperti ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, kakek, nenek, dan bisa ditambahkan anggota keluarga yang lain. Selain itu boneka bisa mewakili tokoh-tokoh satwa dalam sebuah fabel, seperti kancil, buaya, monyet, kura-kura, dan lainnya. Boneka yang dibuat itu masing-masing menunjukkan perwatakan pemegang peran tertentu. Misalnya; ayah penyabar, ibu yang cerewet, anak laki-laki yang pemberani, anak perempuan yang manja, si kancil yang cerdik, monyet licik, kura-kura yang lamban dan sebagainya (Masitoh,dkk.,2011)
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (dalam Sudjana, Rivai, 2010) mengatakan bahwa, media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, meteri, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Heinich, dkk dalam Azhar, (1996) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator tersebut, guru bertindak sebagai pembelajaran (message) kepada penerima pesan (communicant), yaitu siswa/anak. Agar pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pembelajaran.
2. Media Panggung Boneka Tangan
Penggunakan media boneka juga tidak kalah menariknya bagi anak. Banyak media boneka yang dapat kita para pendidik/guru pergunakan pada teknik ini yaitu boneka tangan dan boneka jari. Dalam penelitian ini di khususkan pada boneka tangan sebagai media dalam bercerita. Beberapa boneka tangan bisa diperoleh secara satuan, seperti boneka tangan berbentuk macam-macam binatang, namun ada pula yang per set, misalnya boneka tangan “ keluargaku” yang terdiri dari anggota keluarga inti, yaitu kakek, nenek, ayah, ibu, anak perempuan, dan anak laki-laki (Montolulu, 2008)
Pemilihan penggunakan boneka akan tergantung pada usia dan pengalaman anak. Boneka yang akan digunakan akan mewakili tokoh-tokoh cerita yang disampaikan. Tokoh yang diwakili oleh boneka tersebut bisa merupakan anggota keluarga seperti ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan, kakek, nenek, dan bisa ditambahkan anggota keluarga yang lain. Selain itu boneka bisa mewakili tokoh-tokoh satwa dalam sebuah fabel, seperti kancil, buaya, monyet, kura-kura, dan lainnya. Boneka yang dibuat itu masing-masing menunjukkan perwatakan pemegang peran tertentu. Misalnya; ayah penyabar, ibu yang cerewet, anak laki-laki yang pemberani, anak perempuan yang manja, si kancil yang cerdik, monyet licik, kura-kura yang lamban dan sebagainya (Masitoh,dkk.,2011)