BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPENDAHULUAN
Aktivitas penelitian pada dasarnya sering dilakukan oleh manusia. Tidak hanya kalangan professor, doktor, atau juga mahasiswa. Secara tak sadar ketika seorang ibu melakukan pengamatan atas perkembangan anaknya jika dikorelasikan dengan susu formula yang diberikan, pada saat itulah sebenarnya ibu tersebut telah melakukan salah satu tindak penelitian. Demikian pula bapak tani ketika melakukan pengamatan atas jenis pupuk yang dipakai dikorelasikan dengan hasil panennya. Hanya saja penelitian itu tidak terstruktur dengan metode tertentu.
Mungkin karena dekatnya mahasiswa dengan label orang yang berpendidikan dan berilmu pengetahuan, ada masyarakat pedesaan yang menyebutkan kegiatan mahasiswa di desa adalah dalam rangka penelitian. Sehingga sebenarnya istilah penelitian ini memang tidak asing ditelinga masyarakat umumnya.
Penelitian itu sendiri memiliki banyak definisi. Supranto (1997) mendefinisikan penelitian sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh data dan informasi yang berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan masalah, atau untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Sedangkan Sekaran (2003) mendefinisikan penelitian sebagai proses dengan berbagai langkah dalam menemukan solusi terhadap masalah yang problematik guna membantu manajer untuk membuat keputusan yang tepat.
Dari definisi diatas diperoleh kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses, masalah dan pengambilan keputusan. Dan untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian disebut sebagai penelitian kuantitatif.
Dalam perkembangannya penelitian kuantitatif ini tidak hanya digandrungi oleh mahasiswa yang kuliah dijurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tetapi sudah tidak jarang mahasiswa S1 maupun S2 yang mengambil pendekatan kuantitatif dalam penelitiannya. Hal ini bisa disebabkan karena karakter kerja penelitian kuantitatif yang terencana, sistematis, dan jelas sejak awal hingga tahap pengembilan keputusan. Demikian pula bagi para calon magister Pendidikan Islam penting kiranya untuk memahami penelitian kuantitatif ini sebagai alternatif pilihan penelitiannya nanti. Dan untuk itulah makalah ini dibuat.
Dari definisi diatas diperoleh kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses, masalah dan pengambilan keputusan. Dan untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian disebut sebagai penelitian kuantitatif.
Dalam perkembangannya penelitian kuantitatif ini tidak hanya digandrungi oleh mahasiswa yang kuliah dijurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tetapi sudah tidak jarang mahasiswa S1 maupun S2 yang mengambil pendekatan kuantitatif dalam penelitiannya. Hal ini bisa disebabkan karena karakter kerja penelitian kuantitatif yang terencana, sistematis, dan jelas sejak awal hingga tahap pengembilan keputusan. Demikian pula bagi para calon magister Pendidikan Islam penting kiranya untuk memahami penelitian kuantitatif ini sebagai alternatif pilihan penelitiannya nanti. Dan untuk itulah makalah ini dibuat.
1. Apakah definisi penelitian kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif?
5. Bagaimanakah proses penelitian kuantitatif?
6. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi penelitian kuantitatif.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian kuantitatif
3. Untuk Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Untuk mengetahui penggunaan metode penelitian kuantitatif.
5. Untuk mengetahui proses penelitian kuantitatif.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi kepentingan penulis sendiri untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan secara teoritis mengenai Penelitian Kuantitatif.
2. Sebagai bahan informasi dan bahan kajian dasar bagi para mahasiswa didalam mengadakan penelitian lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.
Penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. Sebuah paradigma yang di ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme. Untuk selanjutnya penelitian kuantitatif dikembangkan oleh para penganut paham positivisme yang dipelopori oleh August Comte. Mereka berpendapat bahwa untuk memacu perkembangan ilmu-ilmu social, maka metode metode Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) harus diadopsi ke dalam riset-riset ilmu sosial.
Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup sosial, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya, karena semua objek kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian kuantitatif. Sehingga penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Secara lebih detail perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam table berikut:
Tabel perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1 Kejelasan Unsur Tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap, dan rinci sejak awal Subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih flexsibel, timbul saat berlangsung
2 Langkah penelitian Segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika persiapan disusun Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3 Sampel dan populasi Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel, istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitia hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup sosial, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya, karena semua objek kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian kuantitatif. Sehingga penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Secara lebih detail perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam table berikut:
Tabel perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1 Kejelasan Unsur Tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap, dan rinci sejak awal Subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih flexsibel, timbul saat berlangsung
2 Langkah penelitian Segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika persiapan disusun Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3 Sampel dan populasi Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel, istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitia hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4 Hipotesis a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian terbuka.
5 Desain Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan Desain penelitiannya adalah flexible dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
6 Pengumpulan data Kegiatan pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan oleh peneliti sendiri.
7 Analisis data Dilakukan sesudah semua data terkumpul Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.[5]
b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian terbuka.
5 Desain Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan Desain penelitiannya adalah flexible dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
6 Pengumpulan data Kegiatan pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan oleh peneliti sendiri.
7 Analisis data Dilakukan sesudah semua data terkumpul Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.[5]
8 Pemberi Informasi Disebut responden Disebut informan
9 Data Berupa data kuantitatif atau dalam bentuk angka Berupa narasi dan angka
10 Instrumen penelitian Berupa kuisioner yang tidak boleh diinterpretasikan oleh pengedar kuisioner dan tidak juga boleh ditambah atau dikurangi Instrument penelitian adalah peneliti sendiri, sehingga peneliti harus konseptual dan teoritikal.[6]
B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.
C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif
Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara lain :
1. Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Untuk Makalah Selengkapnya Bisa Dilihat di
Makalah Penelitian Kuantitatif | Penggunaan Metode | Proses dan Kelebihan dan Kekurangan Penelitan Kuantitatif..!!
9 Data Berupa data kuantitatif atau dalam bentuk angka Berupa narasi dan angka
10 Instrumen penelitian Berupa kuisioner yang tidak boleh diinterpretasikan oleh pengedar kuisioner dan tidak juga boleh ditambah atau dikurangi Instrument penelitian adalah peneliti sendiri, sehingga peneliti harus konseptual dan teoritikal.[6]
B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.
C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif
Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara lain :
1. Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Untuk Makalah Selengkapnya Bisa Dilihat di
Makalah Penelitian Kuantitatif | Penggunaan Metode | Proses dan Kelebihan dan Kekurangan Penelitan Kuantitatif..!!