Ulasan Hati
Terpejam……… dlm gelap……… pekat,, hitam,, Aq menyaksikan lagi Pelangi yang kau ukir dgn warna-warni yg indah… Merah,, Kuning, Hijau.. smua tampak jelas meski pekat… hitam & gelap!!!!!!!!!!!! Dia memiliki tempat namun tak bertempat,, meninggalkan jejak yg tak berjejak… akh…Bagaimana aQ bs membahasakan pada semua… sedang hax aQ yg mampu melihatx (sedang aQ pun slalu di buat tak mngerti)??? Saksikanlah,,, saksikan & jelaskan kpada smua!!!!!!!!! Agar dapat ku pastikan Engkau lah yg menungguku di penghujung jalan itu.. dgn senyummu (yg sdikit narsis…hehehe). Ku jumpai lagi engkau dgn sdikit tenaga yg tersisa… dgn hati yg tercabik.. dgn pengharapan yg sama.. dgn langkah tertatih.. Namun Ketika sampai di titik pandanganku,,,, terxta engkau hanya fatamorgana yg merupakan wujud Indah dari pantulan kecintaanku padamu!!
Ijinkan aku menangis di penghujung hujan… sebagai bentuk kerinduanku pada serpihan mimpi kemarin yang terserak!! Ketika tangan-tangan tak terlihat kembali menyusun bangunan mimpi yang telah engkau porak-porandakan… bersamanya,, akan ku rajut kembali selimut dari benang-benang yang kau jalin dari air mataku…. akan kembali ku cumbui malaikat dalam anganku… meski ia tak pernah tersentuh.
Ijinkan aku mencumbunya dalam bangunan mimpi…
Aku tidak pernah bisa melupakan dirimu yg kini hadir di dalam kalbu.
Wajahmu seakan membalut rindu yang terasa semakin menggebu.
Andai kamu tahu, kamu pun tak kan pedulikanku,
karena bagimu aku hanyalah debu…
Debu yg akan mudah utk kau hapus dr hidupmu…
Debu…
Kau anggap aku seperti debu.
Namun ku tetap anggap kau sebagai ratu dihatiku.
Tak bisa kutahan rindu yang menggebu.
Menyentuh hingga ke kalbu….
Namun bagimu,aku hanyalah debu.
Debu yg siap kau hapus bila kau mau…
Hapus saja jika itu kan bahagiakanmu.
Tapi kau tak kan mampu tuk menghapus cintaku padamu.
Akan ku jaga cinta ini meski hati terasa pilu,
sebab msh ada sedikit bahagia saat aku merindukanmu…
…dan itu cukup untukku…
Bagai debu yang tak kau kehendaki, namun ada disekitarmu…
seperti itulah aku takkan menjauh darimu…
kau bisa mengibas dan menghapusku…
namun angin rindu kan tetap kembali bawa debu cinta ini padamu. . .
hingga suatu saat nanti kau mungkin mengerti cinta tulusku…
hingga suatu saat nanti kau kan menyadari masih ada aku yg mencintaimu selalu…
hingga suatu saat nanti kamu mampu sadari hanya kamu yg kumau…
dan hanya kamu yg mampu mencairkan hatiku yg beku…
dan selama menanti kau mengerti…
kau anggap debu pun aku tak peduli…
asalkan bisa di dekatmu, walau kau kibas dan hapuskan aku berkali-kali…
masih saja namamu yang kutulis
pada secarik kertas dan buku harian
katamu hidup laksana ombak,
butuh angin untuk terus melaju…
kau tau aku terus berusaha,
menjadi angin dalam hidupmu
tapi katamu aku adalah badai,
yang menghempaskanmu pada bulir bulir garam
tapi kertas kertas masih saja penuh dengan namamu
Aku Percaya….,
Mendung Tak Berarti Hujan….
Membeku Tak Berarti Membatu…
Meski Basah Ditetesi Air, Tak Berarti Kedinginan….
Percaya Atau Tidak,
Semua Selalu Tak Terduga….
Penuh Misteri…
Seperti Awan Hitam Yang Tak Kunjung Menghempaskan Tetesan Air nya Ke Bumi…
Layaknya Kesedihan Ini..
Yang Tak Pernah Di Ungkapkan…
malam ini semakin larut…
tampak bulan di sana
tinggi menaiki puncak angkasa
dan aku masih terjebak dalam perenunganku akan keberadaan surga
di sini aku menunggu izrail menjemputku
membawa serta jiwa ku dalam kepak sayapnya yang lebar…
entah kapan dia kan datangi diri ku yang renta…
dalam kebutaan akan makna hidup
aku enggan tuk menangisi takdir ku
karena inilah cara tuhan
Terpejam……… dlm gelap……… pekat,, hitam,, Aq menyaksikan lagi Pelangi yang kau ukir dgn warna-warni yg indah… Merah,, Kuning, Hijau.. smua tampak jelas meski pekat… hitam & gelap!!!!!!!!!!!! Dia memiliki tempat namun tak bertempat,, meninggalkan jejak yg tak berjejak… akh…Bagaimana aQ bs membahasakan pada semua… sedang hax aQ yg mampu melihatx (sedang aQ pun slalu di buat tak mngerti)??? Saksikanlah,,, saksikan & jelaskan kpada smua!!!!!!!!! Agar dapat ku pastikan Engkau lah yg menungguku di penghujung jalan itu.. dgn senyummu (yg sdikit narsis…hehehe). Ku jumpai lagi engkau dgn sdikit tenaga yg tersisa… dgn hati yg tercabik.. dgn pengharapan yg sama.. dgn langkah tertatih.. Namun Ketika sampai di titik pandanganku,,,, terxta engkau hanya fatamorgana yg merupakan wujud Indah dari pantulan kecintaanku padamu!!
Ijinkan aku menangis di penghujung hujan… sebagai bentuk kerinduanku pada serpihan mimpi kemarin yang terserak!! Ketika tangan-tangan tak terlihat kembali menyusun bangunan mimpi yang telah engkau porak-porandakan… bersamanya,, akan ku rajut kembali selimut dari benang-benang yang kau jalin dari air mataku…. akan kembali ku cumbui malaikat dalam anganku… meski ia tak pernah tersentuh.
Ijinkan aku mencumbunya dalam bangunan mimpi…
Aku tidak pernah bisa melupakan dirimu yg kini hadir di dalam kalbu.
Wajahmu seakan membalut rindu yang terasa semakin menggebu.
Andai kamu tahu, kamu pun tak kan pedulikanku,
karena bagimu aku hanyalah debu…
Debu yg akan mudah utk kau hapus dr hidupmu…
Debu…
Kau anggap aku seperti debu.
Namun ku tetap anggap kau sebagai ratu dihatiku.
Tak bisa kutahan rindu yang menggebu.
Menyentuh hingga ke kalbu….
Namun bagimu,aku hanyalah debu.
Debu yg siap kau hapus bila kau mau…
Hapus saja jika itu kan bahagiakanmu.
Tapi kau tak kan mampu tuk menghapus cintaku padamu.
Akan ku jaga cinta ini meski hati terasa pilu,
sebab msh ada sedikit bahagia saat aku merindukanmu…
…dan itu cukup untukku…
Bagai debu yang tak kau kehendaki, namun ada disekitarmu…
seperti itulah aku takkan menjauh darimu…
kau bisa mengibas dan menghapusku…
namun angin rindu kan tetap kembali bawa debu cinta ini padamu. . .
hingga suatu saat nanti kau mungkin mengerti cinta tulusku…
hingga suatu saat nanti kau kan menyadari masih ada aku yg mencintaimu selalu…
hingga suatu saat nanti kamu mampu sadari hanya kamu yg kumau…
dan hanya kamu yg mampu mencairkan hatiku yg beku…
dan selama menanti kau mengerti…
kau anggap debu pun aku tak peduli…
asalkan bisa di dekatmu, walau kau kibas dan hapuskan aku berkali-kali…
masih saja namamu yang kutulis
pada secarik kertas dan buku harian
katamu hidup laksana ombak,
butuh angin untuk terus melaju…
kau tau aku terus berusaha,
menjadi angin dalam hidupmu
tapi katamu aku adalah badai,
yang menghempaskanmu pada bulir bulir garam
tapi kertas kertas masih saja penuh dengan namamu
Aku Percaya….,
Mendung Tak Berarti Hujan….
Membeku Tak Berarti Membatu…
Meski Basah Ditetesi Air, Tak Berarti Kedinginan….
Percaya Atau Tidak,
Semua Selalu Tak Terduga….
Penuh Misteri…
Seperti Awan Hitam Yang Tak Kunjung Menghempaskan Tetesan Air nya Ke Bumi…
Layaknya Kesedihan Ini..
Yang Tak Pernah Di Ungkapkan…
malam ini semakin larut…
tampak bulan di sana
tinggi menaiki puncak angkasa
dan aku masih terjebak dalam perenunganku akan keberadaan surga
di sini aku menunggu izrail menjemputku
membawa serta jiwa ku dalam kepak sayapnya yang lebar…
entah kapan dia kan datangi diri ku yang renta…
dalam kebutaan akan makna hidup
aku enggan tuk menangisi takdir ku
karena inilah cara tuhan