Oleh: Adin Nuryadin
Banyak sekali pertanyaan yang menyangkut masalah Fiqh terutama yang terkait dengan cairan yang dikeluarkan dari faraj (alat kelamin laki-laki) yaitu mani, wadi dan madzi. Pada kesempatan kali ini, mari kita lihat perbedaan diantara ketiga jenis cairan tersebut beserta hukum syara' yang mengenainya.
A. Mani/ Nuthfah secara bahasa artinya adalah 'memancar'. Air Mani/ Nuthfah ini adalah cairan yang mengandung spermatozoa yang keluar dari faraj laki-laki.
Mani/Nuthfah ini mempunyai 3 ciri khas yang membedakannya dari cairan wadi dan Madzi, yaitu:
Pertama, mempunyai bau yang khas yang agak kuat. Jika sudah kering baunya seperti telur.
Kedua, keluar dengan cara terpancar, dengan beberapa kali pancaran/hentakan.
Ketiga, keluarnya disertai dengan rasa nikmat, yang diikuti dengan redanya syahwat. Jika salah satu dari tiga ciri ini terwujud, tidak harus ketiga-tiganya, sudah cukup suatu cairan disebut mani. (Taqiyuddin al-Husaini, Kifayatul Akhyar, I/37).
Jika seorang laki-laki mengeluarkan air mani baik secara disengaja maupun tidak disengaja misalkan karena mimpi, dan sebagainya maka diwajibkan untuk mandi janabah. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini:
Dari Abi Said Al-Khudhri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya air itu (kewajiban mandi) dari sebab air (keluarnya sperma). (HR Bukhari dan Muslim)
B. Mazi
Mazi adalah cairan bening yang keluar dari kemaluan laki-laki biasa, akibat percumbuan atau hayalan. Warnanya bening dan biasa keluar sesaat sebelum mani keluar. Namun tidak seperti mani, keluarnya mazi tidak deras dan tidak memancar. Mazi berbeda dengan mani, yaitu bahwa keluarnya mani diiringi dengan lazzah atau kenikmatan (ejakulasi/orgasme) sedangkan mazi tidak. Jika yang keluar adalah madzi, cukup dibasuh, tidak wajib mandi. Namun keluarnya madzi membatalkan wudhu.
C. Wadi
Sedangkan wadi, adalah cairan yang keluar pada saat kencing. Wadi membatalkan wudhu sebagaimana madzi. Madzi dan wadi adalah najis, sedangkan mani suci. (Lihat Syaikh Ali ar-Raghib, Ahkamush Shalat, Bab Mandi Besar (al-ghuslu) dan bab Macam-Macam Najis (al-najasat).
Dasarnya adalah ketetapan para ulama yang mengatakan bahwa semua benda yang keluar lewat kemaluan depan atau belakang adalah najis. Baik berbentuk cair, padat atau pun gas. Kecuali air mani yang justru tidak najis. Tetapi menyebabkan hadats besar dan mewajibkan mandi.
Bila keluar mazi atau wadi, maka harus istinja' seperti keluarnya air kencing. Demikian juga pakaian yang terkena keduanya, harus disucikan dari najis untuk boleh dipakai shalat.
Tubuh manusia, terutama wanita, diciptakan oleh Tuhan dengan struktur yang luar biasa, yang dalam kondisi normal dapat melakukan penyembuhan sendiri jika ada zat-zat asing yang membahayakan masuk ke dalam tubuh. Begitu juga vagina, sebagai bagian dari alat kelamin, vagina memiliki cara tersendiri untuk membunuh kuman-kuman dan zat asing lainnya yang berusaha masuk ke dalam tubuh manusia, dengan mengeluarkan lendir. Vagina merupakan gerbang yang menghubungkan dunia luar dengan organ reproduksi bagian dalam. Vagina memiliki tingkat keasaman, yang didesain mengandung bakteria baik yang dapat membantu menghindarkan infeksi. Pengeluaran lendir di vagina merupakan proses pembersihan dan perbaikan diri.
Pada kondisi normal, ciri-ciri lendir yang berada di vagina adalah :
Jernih dan tipis, ciri-ciri ini muncul sekitar masa ovulasi dan foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seksual
Putih, atau sedikit kekuningan dan kental (tidak terlalu pekat), lebih cenderung seperti pasta, yang dikeluarkan selama masa subur di siklus bulanan wanita
Berbau lembut
Memiliki sedikit bercak coklat sesaat setelah sesuai menstruasi
Keluarnya tidak terlalu banyak dan baunya tidak terlalu tajam
Akan sering meninggalkan bekas di celana dalam anda, atau di labia bagian dalam
Tidak harus takut atau malu jika saat ini anda memiliki ciri-ciri seperti itu, tidak ada yang salah dengan vagina anda dan anda membutuhkannya untuk tetap sehat, sama seperti anda tidak takut memiliki air liur dan tidak kuatir kalau air liur anda akan menjadi lebih banyak.
Keluarnya lendir yang tidak normal ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Sangat kental, pekat, tidak halus dan memiliki bentuk lendir serta butiran kasar seperti langit-langit susu
Baunya tajam
Berwarna abu-abu, hijau, kuning, atau pink
Jika anda mengeluarkan lendir dengan cirri-ciri seperti di atas maka bisa jadi anda memiliki infeksi vagina yang dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur, atau mungkin juga anda terserang penyakit menular seksual seperti Gonorhea, trichomonas atau Chlamydia.
Selain memiliki lendir dengan cirri-ciri seperti itu, ada pula tanda-tanda lainnya seperti gatal, rasanya seperti terbakar, sakit dan tidak nyaman saat anda buang air kecil, melakukan aktivitas seksual atau di keseharian anda. Beberapa infeksi vagina ditularkan secara manual, oral, seks lewat vagina atau anal seks. Penularan tersebut tidak terbatas pada aktivitas seksual oleh pasangan heteroseksual, tapi juga mungkin ditularkan saat anda melakukan solo seks atau lainnya.
Tahukah anda bahwa kadangkala kondisi vagina ‘tidak terlalu segar’ walaupun kita tidak terserang infeksi. Mungkin saat itu kondisi anda sedang lemah atau anda sedang dilanda stress, atau sedang menjalankan diet, serta tingkat hormon yang naik turun, terkena sabun, spermicides atau sperma.
Jangan kuatir, vagina anda secara bertahap akan memperbaiki diri dalam beberapa hari. Apa yang harus anda perhatikan adalah, jika perbedaan warna, bau, dan tekstur lendir di vagina yang muncul tetap seperti itu lebih dari beberapa hari dan membuat anda tidak nyaman, serta memiliki cirri-ciri seperti kondisi vagina yang tidak normal, maka anda harus mengunjungi dokter ginekolog anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bagaimana cara menghindari infeksi vagina atau menghentikan siklus infeksi kronis?
Hindari penyebaran kuman dari anus ke vagina. Saat anda mengelap vagina setelah buang air kecil, usahakan untuk mengelapnya dari depan ke belakang. Jangan lupa pula untuk membasuh tangan sebelum dan sesudah masturbasi.
Gunakan sabun yang lembut saat mencuci tangan, jika bisa yang tanpa wewangian. Sabun deodorant, sabun mandi yang wangi, spray bagian kewanitaan, tissue toilet yang wangi atau tampon tidak boleh digunakan di vulva untuk menciptakan kesehatan vagina yang maksimal.
Jangan gunakan douche atau sabun kewanitaan yang banyak diiklankan akhir-akhir ini di televisi. Sebuah riset mengatakan wanita yang menggunakan douche setidaknya sebulan sekali 40% lebih besar resikonya terkena infeksi vagina daripada wanita yang tidak pernah menggunakan douche sama sekali. Vagina adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri, jadi penggunaan douche disini tidak diperlukan karena hanya akan mengganggu keseimbangan vagina dan siklus pembersihan. Riset juga mengemukakan bahwa penggunaan douche meningkatkan resiko terjangkitnya HIV dan PMS lainnya serta kanker mulut rahim.
Hindari penggunaan celana dan celana dalam yang ketat terutama yang tidak menggunakan bahan katun atau jenis kainnya yang dapat terlalu melembabkan kondisi vagina.
Cobalah untuk tetap menggunakan bahan-bahan alami seperti menambahkan bawang putih di minuman diet sehat anda seperti jus cranberry, atau mengkonsumsi yogurt alami dan bukan buatan pabrik. Bahan-bahan alami tersebut dapat membuat vagina lebih tahan terhadap infeksi.
Jangan berusaha atau mengobati diri anda sendiri bahkan mengambil obat orang lain untuk infeksi anda. Bukan hanya karena mungkin itu tidak akan berhasil dan infeksi anda bertambah parah, anda mungkin juga akan mendapatkan infeksi yang sebenarnya tidak pernah anda dapat sebelumnya!
Gunakan seks aman baik itu untuk seks sendiri, oral, anal, dan vaginal seks
Gunakan pelumas berbahan dasar air dengan sedikit atau bahkan tanpa glycerin. Hindarispermisida atau kondom yang menggunakan pelumas anti sperma
Makanlah makanan yang sehat, diet yang seimbang dan hindari makanan kaleng, karbohidrat terlalu banyak dan terlalu banyak soda.
Jika anda sedang dalam masa pengobatan karena infeksi, pastikan anda mengkonsumsi sebuah obat sampai habis seperti yang telah disarankan dokter, dan untuk sementara‘berpuasalah’ dari kegiatan seksual sampai anda benar-benar sembuh. Jangan pula menggunakan tampon selama terkena infeksi, jika anda sedang menstruasi, gunakanlah pembalut.
Jika anda didiagnosa terkena infeksi, tanyakan dokter anda apakah pasangan anda juga membutuhkan perawatan atau pemeriksaan. Infeksi seperti infeksi jamur dapat mengenai pasangan juga jadi anda harus menjalani pemeriksaan, dan melakukan seks dengan aman adalah HARUS.
Jangan membiarkan infeksi yang anda miliki tidak diobati. Jika anda dicurigai memiliki infeksi segera pergi ke dokter atau ginekologi anda sesegera mungkin. Infeksi yang tidak diobati memungkinkan anda untuk terkena infeksi yang lain yang dapat menular ke wilayah lain di tubuh anda. Dan dapat juga menimbulkan resiko lain seperti Pelvic Inflammatory Disease (PID) yang dapat menyebabkan dampak pada kesehatan reproduksi jangka panjang anda.