Contoh Laporan Observasi | Penyimpangan Perilaku Anak Usia Dini di TK Raihan | Tugas UAS | 2..!!

Laporan Observasi
Penyimpangan Perilaku Anak Usia Dini di TK Raihan

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyimpangan Perilaku pada Anak Usia Dini
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan perilaku pada Anak Usia Dini pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor tersebut, antara lain faktor intelegensi, kondisi fisik, kondisi psikis, kepriadian, usia, jenis kelamin, dan kedudukan seseorang dalam keluarga.

a. Faktor Intelegensi
Setiap orang memiliki intelegensi yang berbeda. Ada yang cerdas ada pula yang kurang cerdas. Baik orang yang cerdas maupun yang kurang cerdas, sama-sama mempunyai potensi perilaku menyimpang. Biasanya orang yang cerdas mempunyai sifat atau sikap suka meremehkan orang lain, dan egoismenya yang tinggi, sedang orang yang kurang cerdas biasanya suka mengisolasi diri, tidak percaya diri sehingga perilakunya canggung dalam pergaulan masyarakat.
b. Kondisi Fisik
Kondisi fisik seseorang dapat dilihat dari kesempurnaan atau ketidaksempurnaan organ tubuh. Contoh, orang yang kurang sempurna organ badannya (tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, atau cacat fisik) apabila tidak diimbangi dengan rasa kepercayaan diri, mereka akan cenderung mempunyai rasa minder atau malu untuk bergaul dengan teman. Sebaliknya, orang yang mempunyai kesempunaan tubuh seperti posturnya bagus, paras yang cantik atau tampan, kulit yang putih bersih, hidung yang mancung kadangkala menyalahgunakan kelebihan fisik yang dimiliki.
c. Kondisi Psikis
Kondisi kejiwaan akan merapengaruhi perilaku seseorang. Orang yang sedang terguncang jiwanya akan mudah melakukan perilaku menyimpang. Contohnya, orang yang dalam kondisi jiwanya gundah, mereka tentu tidak dapat memusatkan perhatian terhadap suatu masalah. Pikirannya kacau, mudah tersinggung dan cepat marah.
d. Kepribadian
Dalam bahasa populer, kepribadian adalah ciri-ciri watak seseorang yang konsisten memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.
Salah satu unsur kepribadian adalah dorongan psikologi yang bernilai negatif. Wujudnya dapat berupa ketegangan yang sangat tinggi, kebencian tehadap sesama, altruisme ekstfem, penghinaan terhadap sesama, dan tidak percaya pada diri sendiri.
e. Usia
Pertambahan usia sering mempengaruhi pembentukan pola pikir dan tingkah laku seseorang. Ketika semakin tua, seseorang sering mudah tersinggung. Selain itu, orang yang usianya sudah lanjut sering menjadi pikun.
f. Jenis Kelamin
Jenis kelamin seseorang yang berbeda dari yang lainnya dalam keluarga dapat mendorong individu untuk melakukan penyimpangan, misalnya di dalam satu keluarga yang terdiri dari enam orang anak, hanya satu anak yang perempuan. Hal ini menyebabkan perilakunya menjadi seperti laki-laki.
g. Kedudukan Seseorang dalam Keluarga
Kedudukan seseorang dalam keluarga dapat juga mendorong penyimpangan. Anak pertama sering merasa paling berkuasa dari pada adik-adiknya. Sebaliknya, anak bungsu selalu ingin dimanja dan diperhatikan.

2. Fakor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar diri seseorang . Faktor ini mempengaruhi perilaku menyimpang seseorang. Misalnya, faktor ekonomi, kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.

a. Faktor Ekonomi
Kecenderungan masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang kurang baik bisanya kondisi stabilitas sosialnya labil dan tidak menutupi kemungkinan untuk individu melakukan penyimpangan. Misalnya, pencurian. Hal tersebut terjadi karena orang tua tidak mampu membelikan mainan untuk anaknya, sehingga anak akan berpengaruh untuk mencuri mainan milik temannya.
b. Kehidupan Keluarga
Kehidupan rumah tangga atau keluarga yang tidak harmonis dapat mendorong seseorang untuk mempunyai perilaku kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya, anak yang kurang perhatian dari orang tuanya karena kedua orang tuanya sibuk bekerja sehingga anak bergaul dengan bebas. Semua hal itu secara perlahan-perlahan dapat mendorong anak untuk melakukan perilaku menyimpang. Misalnya, berbicara tidak sopan (kasar), bertingkah laku tidak sopan, melawan kepada orang yang lebih tua, dan sering mengejek teman sebayanya. Bahkan jika dibiarkan sampai dewasa akan mengalami hal seperti minum-minuman keras dan memakai obat-obat terlarang.
c. Pendidikan di Sekolah
Pendidikan di sekolah dapat menjadi fakor ekstenal (fakor dari luar) jika seseorang tidak dapat menerima aspek-aspek pendidikan yang ia terima di sekolah. Jika hal ini terjadi, tidak jarang tindakan-tindakan yang menyimpang dari tujuan pendidikan yang sebenarnya dapat timbul.
d. Pergaulan
Perilaku seseorang dalam kehidupam sehari-harinya sebagian besar dapat terbentuk dari pergaulan dengan teman-temannya. Jika pergaulan dengan temannya itu bersifat positif, perilakunya pun akan cenderung bersifat positif. Sebaliknya, jika pergaulan dengan teman-temannya itu bersifat negatif, perilakunya pun cenderung akan bersifat negatif juga.
e. Media Massa
Media massa, baik media cetak maupun elektronik memegang peranan yang cukup penting dalam membentuk perilaku seseorang. Film-film yang ditayangkan di televisi dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Hal itu baik jika film-film dan acara yang ditayangkan bersifat positif. Tetapi seringkali film-film dan acara-acara yang ditayangkan di televisi berbau pornografi dan kekerasan, sehingga perlahan-lahan yang sering menyaksikannya mulai meniru perilaku negatif yang ditonton tersebut.

D. Jenis-Jenis Penyimpangan Perilaku
Menurut Lemert (1951) Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer dan sekunder.

1. Penyimpangan Primer
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: pengemudi yang sesekali melanggar lalu lintas.
2. Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya orang yang mabuk terus menerus. Contoh seorang yang sering melakukan pencurian, penodongan, pemerkosaan dan sebagainya.
Sedangkan menurut pelakunya, penyimpangan dibedakan menjadi penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok.

a. Penyimpangan individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: seseorang yang sendirian melakukan pencurian.
b. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat.


HASIL OBSERVASI
A. Identifikasi
1. Identitas Murid
Nama : Mufti Hutagalung
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29 Juni 2008
Agama : Islam
Alamat : Jln. Dadaha Kota Tasikmalaya

2. Keterangan tentang Orang Tua Murid
Nama Ayah : Mahmudin
TTL : Tasikmalaya, 25 Desember 1968
Agama : Islam
Pendidikan Tertinggi : STM
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Dadaha Kota Tasikmalaya
Nama Ibu : Ai Nurhayati
TTL : Tasikmalaya, 24 Agustus 1976
Agama : Islam
Pendidikan Tertinggi : MAN
Pekerjaan : Tutor PAUD non Formal
Alamat : Jln. Cempaka Warna RT 01 RW 04 Tasikmalaya

3. Keterangan tentang Keadaan Keluarga Murid
Tinggal dengan : Kedua Orang Tua
Anak ke- : 3 dari 3 bersaudara
Bahasa Sehari-hari : Bahasa Indonesia

B. Diagnosis
1. Permasalahan
Anak susah diarahkan oleh guru ketika sedang jam belajar berlangsung, ia malah mengganggu teman-temannya yang sedang belajar dengan cara ia mengancam temannya untuk menuruti kemauannya. Dengan observasi, keadaan anak dapat dilihat dari berbagai aspek:

a. Aspek Kognitif
Dilihat dari aspek kognitif, Jefri termasuk anak yang mengalami kesulitan belajar, ini ditunjukkan oleh sikapnya di kelas yang tidak suka memperhatikan saat belajar.

b. Aspek Afektif
Dilihat dari segi afektif, Jefri sangat aktif dalam bahasa, karena terlihat dari caranya yang mudah berkomunikasi dengan gurunya, temannya maupun orang lain. Tetapi, bahasa yang digunakan Jefri yaitu bahasa kasar orang dewasa. Hal tersebut dibuktikan ketika Gurunya bertanya ia menjawabnya dengan keras dan tidak sopan dan ketika berdoa pun ia yang paling keras suaranya.

c. Aspek Psikomotor
Dilihat dari aspek psikomotor, perkembangan psikomotor Jefri bersifat positif dan negatif, bersifat positif tersebut dibuktikan pada setiap waktu istirahat Jefri selalu bermain sepak bola di halaman TK dan ia termasuk kedalam anak yang aktif di tim sepak bola di TK nya. Sedangkan bersifat negatif dibuktikan ketika Jefri didalam kelas Jefri tidak bisa diam ia selalu berjalan-jalan dan berlari-lari kesana kemari.

Menurut hasil obsevasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Jefri mengalami masalah pada aspek kognitif, afektif dan Psikomotor sehingga Rizki termasuk anak yang melakukan penyimpangan perilaku.

2. Latar Belakang
Anak dari pasangan Bapak Zulkarnaen dan Ibu Yani ini melakukan penyimpangan perilaku terlihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Dia cenderung mengalami kesulitan dalam belajar dan bersikap tidak sopan karena berbicara dengan bahasa kasar serta selalu berjalan-jalan dan berlari-lari kesana kemari di dalam kelas.
Hal ini disebabkan karena perhatian orang tua yang kurang karena orang tua yang sibuk bekerja, sehingga anak terlalu bebas untuk bergaul dengan siapa saja dan menjadikan sikap anak yang berperilaku keras seperti yang dilakukan di TK nya. Selain itu lingkungan keluarganya yang tidak bisa menjaga cara berbicara di depan anak, sehingga anak meniru gaya bahasa nya ketika berkomunikasi.

C. Usaha Mengatasi Penyimpangan Perilaku
Usaha yang dilakukan dalam mengatasi perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan cara:

1. Usaha di lingkungan keluarga
a. Orang tua sebaiknya mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk dan bersikap layaknya orang dewasa.
b. Menciptakan keluarga yang harmonis, orang tua hendaknya mempunyai waktu yang lebih untuk bersama anaknya.
c. Orang tua sebaiknya memperlihatkan sikap-sikap yang pantas dan dapat diteladani oleh anak-anak mereka.
d. Orang tua selalu berbagi (sharing) pengalaman, cerita dan informasi kepada anak-anak. Sehingga mereka dapat memilih figure dan sikap yang cocok unutk dijadikan pegangan dalam bertingkah laku.

2. Usaha di lingkungan sekolah
a. Menegakkan disiplin sekolah. Disiplin yang baik dan wajar dapat diterapkan dengan pembentukan aturan-aturan yang sesuai dan tidak merugikan berbagai pihak.
b. Pelaksanaan peraturan dengan adil dan tidak pandang bulu. Tindakan dilakukan dengan cara memberikan sanksi yang sesuai terhadap semua siswa yang melanggar peraturan tanpa melihat keadaan orang tua siswa tersebut. Seperti siswa yang berasal dari kaluarga terpandang atau pejabat.
c. Pemberian pengarahan terhadap orang tua mengenai pendidikan anak usia dini yang diikuti oleh anaknya. Seperti pengarahan tentang tujuan pendidikan anak usia dini, fase-fase yang dilalui oleh anak usia dini, dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mendidik anak usia dini di rumah.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku menyimpang anak usia dini adalah suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar keluar dari norma-norma masyarakat.
Perilaku penyimpangan anak usia dini terjadi akibat kurangnya perhatian orang tua dan juga pergaulan di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Sehingga anak bertindak semaunya sendiri, tidak mau diatur dan diarahkan.
Adapun jenis dari perilaku penyimpangan anak usia dini yaitu: (1) penyimpangan primer, Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. (2) penyimpangan sekunder, Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang.

B. Saran
Tidak sedikit anak usia dini yang melakukan penyimpangan. Peran guru sebagai pendidik harus ekstra keras dan sabar dalam mendidik dan membimbing muridnya yang melakukan penyimpangan. Selain itu, orang tua harus mengetahui dan memahami tentang psikologi perkembangan anak. Agar anak terhindar dari penyimpangan.

DAFTAR PUSTAKA
http://infosos.wordpress.com/kelas-x/perilaku-menyimpang/ diakses 22 Desember 2013
http://randipratama1.blogspot.com/2011/06/makalah-penyimpangan-anak.html diakses 22 Desember 2013

Pengunjung