G. Advokasi
Advokasi adalah merubah suatu kebijakan yang bias merubah hak mahasiswa atau Usaha untuk mengubah sebuah kebijakan yang tidak sejalan dengan kesejahteraan dan keadilan mahasiswa menjadi sesuatu kebijakan yang baru. Adavokasi dilakukan karena adanya ketidakadilan da nada orang yang tidak mampu (unable) dan/atau tidak mau (unwilling) memperjuangkan haknya sendiri.
Adapun hal yang diperjuangkan dalam advokasi yaitu :
1. HAM
a. Non diskriminatif.
b. Kesetaraan.
c. Menghargai perbedaan.
d. Pengakuan hak.
e. Keadilan.
2. Transformasi sosial dan ekonomi (secra berproses).
Untuk memperjuangkan hak tersebut tidaklah mudah, dalam pengajuannya harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Ada alur birokrasi yang harus dilalui, adapun alur birokrasi tersebut adalah sebagai berikut :
Alur Birokrasi
Penenganan Advokasi
H. Mahasiswa dan Tradisi Debat
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi.
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Tujuan dari debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu kasus dengan didukung oleh argumen–argumen yang mendukung kasus mereka dimana cara membuat satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; Apa (What),Mengapa (Why), Bagaimana (How), dan Kesimpulannya (So What is The conclusion). Dalam debat diperlukan kemampuan tata bahasa yang baik, karena di dalam forum debat seseorang harus bias merespon ataupun menyanggah suatu pendapat. Selain itu di dalam debat sendiri ada suatu pantangan atau batasan pembahasan masalah yang akan dibahas yaitu dilarang mennyangkut pautkan suku, agama, ras, dan adat, dsebabkan di dalam debat sendiri kita masih menggunakan etika sebagai seorang manusia untuk berpendapat.
Topik debat, atau yang biasa disebut motion, adalah suatu permasalahan umum yang terjadi di dalam masyarakat dan diketahui secara global oleh setiap orang. Dalam membuat suatu topik diperlukan adanya suatu kejelian karena pada dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi “Kacang di dalam kulit”, artinya suatu topik debat harus memiliki kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah secara mendalam. Hal ini diperlukan karena pada saat proses berdebat mulai para pihak baik positif maupun negatif akan memberikan suatu parameter kasus disertai dengan definisi untuk memeperjelas arah debat tadi. Di dalam memberikan parameter atau definisi dari sebuah topik sendiri ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan diantaranya adalah; Kebenaran alam atau nyata yang tak terbantahkan (Truistic), Tidak memiliki hubungan logika yang jelas (Tautological), Definisi yang melenceng atau tidak masuk akal (Squirelink) dan Memberikan patokan waktu atau tempat yang menguntungkan salah satu pihak (Time and Place Setting). Hal ini tidak boleh dilakukan dikarenakan dalam berdebat kita juga menggunakan kaidah “Fair and Square” atau menang secara adil.
Di dalam melakukan debat kita juga memiliki langkah – langkah yang harus ditempuh di dalam aplikasinya, disini kami akan mengambil satu contoh dari sistim yang biasa digunakan sebagai standar nasional maupun internasional. Adapun sistim ini bernama sistim Australasian Parliamentary System, di mana disini tiap tim mempunyai tiga orang anggota dengan tugas masing – masing, adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
- Sebelum debat dimulai kedua team akan diberikan kesempatan untuk melakukan suatu proses penyusunan kasus selama 30 menit.
- Pembicara pertama dari team positif maju kemudian memberikan definisi dari topik yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- Pembicara pertama dari team negatif maju kedepan kemudian memberikan tanggapan dari topik positif yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- Pembicara kedua dari team positif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama negatif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- Pembicara kedua dari team negatif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama dan kedua dari positif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- Pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- Pembicara ketiga dari negatif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari positif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- Setelah itu sekarang adalah waktu untuk memberikan pandangan terhadap kasus dari masing – masing team dimulai dari negatif terlebih dahulu kemudian positif dimana disini yang melakukannya adalah pembicara pertama atau kedua dan yang harus dilakukan disini oleh tiap team selain memberikan pandangan terhadap kasus masing–masing juga memberikan suatu komparasi antara kedua team dan menjelaskan apa – apa saja yang terjadi di dalam debat tersebut serta menunjukkan poin – poin yang menguntungkan dan mendukung kasus mereka selama 5 menit.
- Buatlah suatu definisi dan parameter dari suatu topik yang adil dan dapat diperdebatkan.
- Berikan dasaran kasus yang kuat terhadap kasus anda.
- Susunlah selalu argumen dan respon anda menggunakan kaidah apa, mengapa, bagaimana, dan kesimpulannya.
- Pelajarilah selalu kasus–kasus yang berkembang di masyarakat.
- Kerjasama team dan buatlah alur penyusunan argumen yang baik secara mengalir antar para pembicara di dalam team.