Pada postingan kali ini penulis akan membahas Makalah Pengaruh 
Perubahan Sosial dan Budaya Bagi Kehidupan Masyarakat yang termasuk ke 
dalam Bidang Studi Perkembangan Masyarakat dan Budaya (PMB) yang 
didalamnya akan dibahas mengenai Latar Belakang, | Perubahan Pranata 
Sosial | Pergeseran Nilai-Nilai dan Disintegrasi Sosial, yang 
mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya yang sudah mampir 
silaturahmi dan mau membaca artikel yang ada di Adin Blog's ini.
Perubahan
 sosial merupakan ciri khas bagi semua masyarakat, baik itu dalam 
masyarakat yang tradisonal maupun dalam masyarakat yang modern. Pada 
zaman yang serba mod ern ini perubahan sosial dan kebudayaan berlangsung
 secara cepat bahkan pada negara-negara berkembang , unusr-unsur dari 
teknologi dan ide-ide, gagasan-gagasan maupun keyakinan baru 
diperkenalkan dengan kecepatan yang tidak terkirakan. 
Umumnya 
perubahan terdapat reaksi ganda, kadang-kadang reaksi yang diperlihatkan
 berupa suatu penolakan yang keras dan tegas, dilain kesempatan reaksi 
tersebut suatu penerimaan yang sangat baik. Mengacu pada konsep 
perubahan sosial yang diungkap oleh Fairchild dan kawan-kawan (1980:277)
 bahwa : Social Change is variations or modifications in any aspect of 
social process, pattern or form. A Comprehensive tern designating the 
result of everyday variety of social movement. Social change may be 
progressive or regressive permanent or temporary, planned or unplanned 
uni-directional or multi directional, beneficial or harmful, etc. 
Menurut
 definisi di atas, perubahan sosial diartikan sebagai variasi modifikasi
 dari sesuatu kemajuan, pola atau bentuk sosial, istilah yang 
komprehensif yang menunjukkan hasil dari setiap gerakan sosial. 
Perubahan mungkin merupakan suatu kemajuan atau kemunduran, mungkin 
bersifat tetap atau sementara, mungkin terencana atau tidak terencana, 
mungkin satu arah atau arahnya majemuk, mungkin menunjukkan sesuatu yang
 menguntungkan atau merugikan dan demikian seterusnya. 
Perubahan 
sosial itu sifatnya umum dan terbuka, spontan atau terencana. Oleh 
karena itu, cepat atau lambat masyarakat selalu mengalami perubahan. 
Akibat dari perubahan itu terjadi perkembangan pranata 
(institutionalization) dan pergeseran nilai (value shift). 
PEMBAHASAN 
A.    Perubahan Pranata Sosial  
1.    Definisi Pranata Sosial 
Beberapa definsi pranata sosial menurut ahli sosiologi : 
- Koentjaraningrat (1990) berpendapat bahwa pranata sosial merupakan unsur-unsur yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang saling berinteraksi.
- Soekanto (1987), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan yang lebih menunjukan suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian abstrak perihal adanya norma- norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri dari suatu lembaga
- Mac Iver dan Charles (1988), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara suatu prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok kemasyarakatan atau sosial
- Sumner (1985) mengartikan pranata sosial sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sifat kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
- Wiese dan Becker (1992), mengartikan pranata sosial sebagai suatu jaringan proses-proses hubungan antara manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya
- Johnson (1985), mengemukakan bahwa pranata sosial adalah seperangkat aturan yang telah melembaga (institusionalized) karena (a) telah diterima sejumlah besar anggota sistem sosial (b) ditanggapi secara sungguh-sungguh dan (c) diwajibkan kepada semua anggota sistem sosial dan bagi yang melanggar dikenakan sanksi.
Bisa kita simpulkan bahwa yang dimaksud 
dengan pranata sosial adalah merupakan lembaga kemasyarakatan yang 
mengikat masyarakat tertentu dengan norma- norma dan peraturan tertentu 
yang menjadi ciri dari suatu lembaga yang bersangkutan. Suatu kegiatan 
masyarakat dapat disebut sebagai pranata sosial jika memenuhi syarat : 
a)      Merupakan kelompok kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan khusus 
b)      Mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat seperti norma, nilai dan adat istiadat 
c)      Dilaksanakan oleh sekelompok manusia yang melakukan kegiatan bersama dan saling berinteraksi 
2.    Macam-macam Pranata Sosial 
Beberapa
 kelompok pranata yang dapat diamati dalam kehidupan masyarakat di 
Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok berikut : 
a.    Pranata keluarga 
1)   Definisi 
Pranata
 keluarga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang dipersatukan 
oleh ikatan perkawinan atau pertalian darah atau adopsi yang terbentuk 
dalam satu rumah tangga saling berinteraksi dan berkomunikasi melalui 
peran-perannya. Berdasarkan Undang-undang No 1 tahun 1974 pasal 1 
dijelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang
 pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk 
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan 
Yang Maha Esa. 
Sedangkan menurut Goode (1987) mendefinisikan pranata
 keluarga sebagai suatu unsur dalam struktur sosial yang memiliki 
karakteristik universal dan dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat. 
Beberapa karakteristik pranata keluarga menurut Goode adalah : 
- a) Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, hubungan darah atau adopsi.
- b) Suatu keluarga umumnya memiliki anggota keluarga yang hidup bersama-sama dalam satu rumah dan membentuk satu rumah tangga.
- c) Keluarga merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi yang erat kaitannya dengan tradisi masyarakat setempat
- d) Suatu keluarga dapat mempertahankan kebudayaan secara bersama
2)   Peran dan Fungsi Keluarga 
- a) Fungsi keagamaan, fungsi ini merupakan suatu keyakinan yang memiliki kaidah, nilai dan norma untuk mengatur kehidupan manusia, baik secara individu, keluarga, maupun masyarakat luas.
- b) Fungsi kebudayaan adalah wahana untuk membina keluarga untuk tetap menghormati kebudayaan dan mengembangkan kebudayaan
- c) Fungsi reproduksi, adalah wahana untuk melanjutkan keturunan yang sehat, berencana dan mampu mensejahterakan, penuh iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- d) Fungsi ekonomi adalah wahana mengembangkan kemampuan ekonomi secara mandiri sehingga para anggotanya mampu mempertahankan hidup
- e) Fungsi edukatif atau pendidikan, adalah wahana pendidikan pertama dan utama yang mempersiapkan generasi baru yang lebih baik
b.   Pranata Agama 
1)   Definisi 
Pranata
 agama adalah seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia , baik 
manusia dengan sesama mahluk lainnya maupun manusia dengan penciptanya 
2)   Peranan Pranata Agama 
Beberapa fungsi agama yang dapat kita bahas disi adalah fungsi manifestasi agama dan fungsi laten dari agama. 
a)
      Fungsi manifes agama adalah pendidikan agama yang disampaikan 
bersifat pernyataan terbuka, sarat muatan dan dapat dimanfaaatkan secara
 langsung oleh masyarakat melalui doktrin, ritual dan perilaku. 
b)  
   Fungsi laten agama adalah pendidikan agama yang sebagian kegiatannya 
tanpa disadari dapat berkembang menjadi pendorong munculnya kegiatan 
lain karennya sifatnya tersebunyi, misalnya pada saat pertemuan atau 
kegiataan keagamaan yang melibatkan banyak umat, mereka umumnya ingin 
tampil dengan pakaian yang rapi. 
c.    Pranata Ekonomi 
1)   Definisi 
Sistem
 ekonomi adalah hubungan antara komponen, ekonomi dengan kerangka hukum 
dan tata yang mengatur bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja. 
Sistem perekonomian erat hubungannya dengan ideologi politk yang dianut 
oleh suatu negara. Sistem ekonomi di dunia dapat dibagi menjadi : 
- a) Sistem ekonomi kapitalis, adalah bentuk sistem ekonomi yang ditandai dengan adanya hak milik swasta atas alat-alat produksi yang diusahakan untuk mencari laba dalam kondisi persaingan
- b) Sistem ekonomi sosialis adalah bentuk ekonomi yang ditandai dengan adanya pemilikan dan pengawasan pemerintah terhadap beberapa industri dan pelaksanaan program kesejahteraan yang penting bai kehidupan masyarakat
- c) Sistem ekonomi komunisme adalah sistem ekoniomi berlandaskan cita-cita masyarakat bersama yang menyangkut suatu paham bahwa setiap orang hidup dan bekerja berdasarkan semboyan “dari setiap kepandaian/kecakapan akan mengikuti setiap kebutuhan itu”
- d) Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menggunakan suatu sistem ekonomi yaitu kapitalisme dan sosialisme
d.   Pranata Pendidikan 
1)   Definisi 
Menurut
 undang –undang RI No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar untuk 
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
 latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Satuan pendidikan 
penyelenggaraan kegiatan pendidikan meliputi dua jalur : jalur 
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah Jalur pendidikan 
sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui 
kegiatan pembelajaran mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. 
Jalur
 pendidikan sekolah memiliki tujuh jenis pendidikan yaitu (1) pendidikan
 umum (2) pendidikan kejuruan (3) pendidikan Luar Biasa (4) pendidikan 
kedinasan (5) pendidikan keagamaan (6) pendidikan akademik (7) 
pendidikan profesional. 
Jenjang pendidikan yang termasuk pendidikan 
sekolah terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan 
pendidikan tinggi. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan 
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar 
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta
 didik untuk yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan 
menengah. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan 
meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik menjadi 
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal 
balik dengan lingkungan sosial, kebudayaan dan alam sekitar. Sedangkan 
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah. 
Jalur
 pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di 
luar sekolah melalui Kegiatan Pembelajaran mengajar yang tidak harus 
berjenjang dan berkesinambungan. Contohnya pendidikan keluarga, kelompok
 belajar kursus-kursus. 
2) Peranan Pranata Pendidikan 
Fungsi pranata pendidikan dalam masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut : 
- a) Fungsi manifes, yaitu fungsi yang memiliki peranan membantu seseorang agar mampu secara mandiri mencari nafkah dan mengembangkan potensinya dalam memenuhi kebutuhan pribadi bersama dengan proses pembangunan
- b) Fungsi laten, merupakan fungsi dimana pendidikan dapat menjadikan masyarakat tahu akan fungsi yang dimaksud, tapi masyarakat tidak menyadari atau seolah-olah tidak tahu. Misalnya hasil lulusannya berkualitas rendah akan mengakibatkan tenaga kerja tidak siap memasuki dunia pendidikan.
e.    Pranata Politik 
1)   Definisi 
Beberapa tokoh politik menjelaskan definisi dari politik yaitu : 
- a) Neuwman menjelaskan pranata politik adalah upaya suatu organisasi politik yang berusaha untuk menguasai pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan suatu golongan terhadap golongan lain yang memilikii pandangan yang berbeda
- b) Friedrich, menyebutkan pranata politik adalah upaya sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dengan memberikan kemanfatan ideal dan material
- c) Soltau menambahkan bahwa pranata politik adalah sekelompok warganegara yang terorganisir, bertindak sebatas satu kesatuan politik dengan memanfaatkan kekuasaannya bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijakan.
Jadi 
pranata politik adalah upaya atau kegiatan partai politik sebagai 
organisasi kemasyarakat yang memiliki ciri khas tersendiri dan bertujuan
 untuk mendapatkan kekuasaan dengan berbekal ilmu kenegaraan atau tata 
negara. 
| 
No. | 
Kegiatan
  yang dibutuhkan | 
Pranata | 
Lembaga | 
| 
1. | 
Mendapat
  ilmu pengetahuan | 
Pendidikan
   | 
SD,
  SMP, SMA, PT | 
| 
2. | 
Membangun
  keluarga bahagia | 
Keluarga | 
Kantor
  Urusan Agama | 
| 
3. | 
Memenuhi
  kebutuhan Modal | 
Ekonomi | 
Koperasi
   | 
| 
4. | 
Pemilihan
  Umum | 
Politik | 
Komisi
  Pemilihan Umum  | 
kebutuhan masyarakat dan Pranata sosial yang memenuhinya 
3.    Perubahan Pranata sosial 
Perubahan
 sosial dalam masyarakat berdampak pada adanya perkembangan berbagai 
pranata sosial baru dalam segenap aspek kehidupan masyarakat. 
Pranata-pranata sosial tersebut membawa kemajuan dan kemudahan bagi 
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya , tetapi disisi lain 
melahirkan perubahan dalam pola hidup masyarakat yang tidak sedikit 
membawa ekses negatif di dalamnya. Beberapa perubahan pranata sosial 
yang dapat kita amati adalah sebagai berikut : 
- a) Dalam bidang ekonomi, munculnya supermarket, berdirinya bank-bank dengan berbagai fasilitas pelayanannya. Kondisi semacam ini membentuk pola hidup masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat modern.
- b) Dalam bidang sosial, timbulnya organisasi-organisasi yang banyak menampung kegiatan remaja sesuai dengan minat bakatnya, seperti organisasi pecinta alam, basket, modelling
- c) Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, muncul berbagai pranata baru yang menggantikan pranata tradisional, seperti teknologi transportasi dan informasi (komputer dan internet)
- d) Dalam bidang seni budaya, tumbuh pesatnya tempat-tempat hiburan dan kelompok-kelompok seni budaya, yang menggelar seni modern, seperti bertambahnya stasiun TV swasta, sanggar seni modern, diskotek. Fenomena ini melahirkan pola budaya baru yang secara tidak sadar telah mengubah pola kebudayaan lama.
- e) Dalam bidang politik, demokratisasi mulai muncul menggeser budaya parochial yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia
- f) Dalam pranata keluarga mulai dilihat adanya pergeseran peran seorang ibu yang setelah adalah perubahan sosial, seorang ibu tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja tapi juga bisa memiliki karier.
B.     Pergeseran Nilai-nilai dan Disintegrasi Sosial 
1.        Definisi Nilai 
Dalam
 pengertian sehari-hari nilai diartikan sebagai harga (taksiran harga), 
ukuran dan perbandingan dua benda yang dipertukarkan, bisa juga berarti 
angka kepoandaian (nilai ujian, nilai rapor), kadar, mutu dan bobot. 
Tetapi dalam ilmu pengetahuan sosial, nilai mengandung pengertian yang 
lebih luas dibandingkan dengan pengertian sehari-hari. Nilai merupakan 
sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting 
oleh warga masyarakat. 
Nilai terbentuk dari apa yang benar, 
pantas dan luhur untuk dikerjakan dan diperhatikan. Nilai bukanlah 
keinginan melainkan apa yang diinginkan, jadi bersifat subjektif. Selain
 itu nilai juga bersifat relatif karena apa yang menurut kita benar dan 
baik belum tentu disebut nilai. Penentuan suatu nilai harus didasarkan 
pada pandangan dan ukuran orang banyak. 
Jadi nilai merupakan tujuan 
yang ingin dicapai. Nilai sosial ditentukan berdasarkan ukuran, patokan,
 anggapan dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat dalam suatu 
lingkungan kebudayaan tertentu menganut apa yang pantas, luhur dan baik,
 yang berdaya guna fungsional demi kebaikan hidup bersama. 
2.        Tolak ukur Nilai Sosial 
Dari
 uraian di atas tampak bahwa tolak ukuran yang dipakai untuk memberi 
nilai (penghargaan) tertentu ialah berdaya guna fungsional yang 
diaraskan secara nyata oleh masyarakat. Dikatakan “berdayaguna 
fungsional” karena setiap objek dihargai menurut fungsinya dalam 
struktur masyarakat bersangkutan. Pengalaman sehari-hari membuktikan 
bahwa masyarakat selalu mengalami perubahan sehingga tolak ukur untuk 
nilai sosial pun tidak tetap, tidak ada tolak ukur yang bersifat kekal, 
yang ada hanyalah dibuat tolak ukur yang bersifat sementara. Agar tolak 
ukur nilai bersifat tetap, harus dipenuhi dua syarat berikut : 
- a) Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarat, jadi bukan berdasarkan atas keinginan atau penilaian individu
- b) Tolak ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh masyarakat, maksimal sebagian besar Penghargaan dan kesungguhan penerimaan tersebut harus diketahui dan diukur berdasarkan kuantitas dan kualitas pengorbanan yang dilakukan untuk mempertahankan kelestarian tolak ukur itu, yang berarti pula mempertahankan apa yang diukur itu. Juga harus kelihatan sanksi yang dikenakan apabila ada yang melanggar kesepakatan itu. Di samping itu, orang dapat mengetahui intensitas penerimaan itu dari luapan emosi masyarakat apabila ada tindakan yang hendak menghancurkannya.
Dikatakan di atas, 
tolak ukur hanya bersifat semenara. Dari pengalaman kita diketahui bahwa
 tolak ukur yang sudah lama berakar di dalam suatu masyarakat dapat 
goyah pada suatu saat. Proses modernisasi dewasa ini ternyata membawa 
dampak yang besar, antara lain masuknya semangat sekularime. Salah satu 
akibatnya ialah pudarnya nilai sosial tradisonal. Kedudukan seorang 
dukun, misalnya sekarng ini dlihat sebagai sesuatu yang rendah dan 
kurang penting, karena fungsi mereka telah terdesak oleh fungsi tenaga 
medis dan kemajuan pengobatan mordern. 
3.        Sumber-Sumber Nilai 
Nilai
 sosial juga bersumber pada daya guna fungsional yang diakui dan 
diberikan masyarakat kepada segala kreasi manusia yang disebut 
kebudayaan. Sumber itu terletak di luar orang atau barang yang dihargai 
itu. Jelasnya, sumber nilai sosial terletak di dalam masyarakat itu 
sendiri, sejauhmana masyarakat mengetahui dan mengalami kegunaan atau 
jasa-jasa orang dan barang tersebut. Sumber nilai yang terletak di luar 
orang atau benda yang bernilai itu disebut nilai ekstrinsik. 
Selain 
sumber ekstrinsik, terdapat pula sumber intrinsik, yaitu nilai sosial 
yang praktis tidak mereka miliki, melainkan pada nilai lain, yaitu 
harkat dan martabat manusia itu sendiri. 
4.        Macam-macam Nilai 
Prof. Dr. Notonegoro mengungkapkan bahwa nilai dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 
- a) Nilai material, yaitu segala yang berguna bagi unsur jasmani manusia
- b) Nilai vital, yaitu segala sesuai yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
- c) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia Nilai kerohanian dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- 1) Nilai kebenaran / kenyataan, yang bersumber pada unsur akal manusia (ratio, budi, cipta)
- 2) Nilai keindahan, yang bersumber pada unsur rasa manusia (gevoel, perasaan esthetis
- 3) Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak/kemauan manusia (will,karsa,ethic)
- 4) Nilai religius, yang merupakan nilai ke Tuhanan, Kerokhanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia
5.        Ciri- Ciri Nilai Sosial 
Nilai sosial memiliki beberapa ciri, yaitu : 
- a) Merupakan hasil interaksi sosial antar warga masyarakat
- b) Dapat ditularkan
- c) Terbentuk melalui proses belajar
- d) Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan yang lain
- e) Dapat mempengaruhi pengembangan pribadi seseorang, baik positif maupun negatif
- f) Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam masyarakat
- g) Merupakan asumsi-asumsi dari bermacam-macam obyek di dalam masyarakat
Makalah Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Bagi Kehidupan Masyarakat | Pergeseran Nilai | Disintegrasi Sosial | Modernisasi

