Pada postingan kali ini penulis akan menyuguhkan makalah
pendidikan pedagogik yang didalamnya dibahas mengenai tugas-tugas perkembangan juga faktor-faktor perkembangan
yang mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya yang sudah mampir
dan mau membaca artikel tulisan yang ada di blog ini.
A. Tugas-tugas Perkembangan
Menurut Havighurst tugas
perkembangan adalah suatu tugas yang muncul dalam suatu periode
tertentu dalam kehidupan individu. Havighurst memberikan rincian
tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu pada setiap
tahap perkembangan.
1. Tugas-tugas perkembangan masa bayi dan kanak-kanak
a. Belajar berjalan
b. Belajar mengambil makanan
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengetahui jenis kelamin
e. Belajar mengontrol cara-cara buang air
f. Menguasai stabilitas jasmaniah
g. Memiliki konsep sosial dan fisik
h. Belajar hubungan sosial
i. Belajar membedakan mana yang baik dan yang tidak baik serta pengembangan hati nurani
2. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan
Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang
Belajar berkawan dengan teman sebaya
Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau wanita
Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung
Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Pengembangan moral, nilai dan hati nurani
Memiliki kemerdekaan pribadi
Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.
3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Masa remaja atau adolesin merupakan masa peralihan antara masa anak dengan dewasa. Dan pada masa ini tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan diantaranya adalah:
a. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengans sebaya dan jenis kelamin lain
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagi laki-laki dan wanita
c. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif
d. Memiliki keberdirisendirian dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi
f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan
g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawainan dan hidup berkeluarga
h. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat
i. Memiliki keterampilan sosial seperti yang diharapkan masyarakat
j. Memiliki seperangkat nilai yang dijadikan pedoman bagi perbuatannya.
4. Tugas-tugas masa remaja muda
Pada akhir masa remaja hampir seluruh aspek kepribadian individu telah berkembang dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang dewasa dan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada masa dewasa muda ini diantaranya,
a. Memilih pasangan hidup bersama pasangan hidup
b. Belajar hidup berama pasangan hidup
c. Memulai hidup berkeluarga
d. Memelihara dan mendidik anak
e. Mengelola rumah tangga
f. Memulai kegiatan pekerjaan
g. Bertanggungjawab sebagai warga masyarakat
h. Menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.
5. Tugas-tugas pada masa usia dewasa dan usia lanjut
Tugas-tugas perkembangan pada masa lisio dewasa adalah:
Memiliki tanggungjawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa
Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi
Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia
Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa hubungan dengan pasangan-pasangan lain sebagai pribadi
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah baya
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua.
6. Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut
Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut diantaranya:
Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup
Membina hubungan dengan sesama usia lanjut
Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan
Memelihara kondisi dan kesehatan
Kesiapan menghadapi kematian
a. Belajar berjalan
b. Belajar mengambil makanan
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengetahui jenis kelamin
e. Belajar mengontrol cara-cara buang air
f. Menguasai stabilitas jasmaniah
g. Memiliki konsep sosial dan fisik
h. Belajar hubungan sosial
i. Belajar membedakan mana yang baik dan yang tidak baik serta pengembangan hati nurani
2. Tugas-tugas perkembangan masa anak-anak
Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan
Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang
Belajar berkawan dengan teman sebaya
Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki atau wanita
Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung
Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Pengembangan moral, nilai dan hati nurani
Memiliki kemerdekaan pribadi
Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.
3. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Masa remaja atau adolesin merupakan masa peralihan antara masa anak dengan dewasa. Dan pada masa ini tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan diantaranya adalah:
a. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengans sebaya dan jenis kelamin lain
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagi laki-laki dan wanita
c. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif
d. Memiliki keberdirisendirian dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi
f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan
g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawainan dan hidup berkeluarga
h. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat
i. Memiliki keterampilan sosial seperti yang diharapkan masyarakat
j. Memiliki seperangkat nilai yang dijadikan pedoman bagi perbuatannya.
4. Tugas-tugas masa remaja muda
Pada akhir masa remaja hampir seluruh aspek kepribadian individu telah berkembang dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang dewasa dan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada masa dewasa muda ini diantaranya,
a. Memilih pasangan hidup bersama pasangan hidup
b. Belajar hidup berama pasangan hidup
c. Memulai hidup berkeluarga
d. Memelihara dan mendidik anak
e. Mengelola rumah tangga
f. Memulai kegiatan pekerjaan
g. Bertanggungjawab sebagai warga masyarakat
h. Menemukan persahabatan dalam kelompok sosial.
5. Tugas-tugas pada masa usia dewasa dan usia lanjut
Tugas-tugas perkembangan pada masa lisio dewasa adalah:
Memiliki tanggungjawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa
Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi
Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia
Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa hubungan dengan pasangan-pasangan lain sebagai pribadi
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah baya
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua.
6. Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut
Tugas-tugas perkembangan pada masa usia lanjut diantaranya:
Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup
Membina hubungan dengan sesama usia lanjut
Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan
Memelihara kondisi dan kesehatan
Kesiapan menghadapi kematian
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Meskipun
perkembangan manusia terus berlangsung dan melewati tahap-tahap
perkembangan serta mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.
Namun perkembangan tersebut tidak berlangsung begitu saja tetap saja ada
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia adalah:
1. Faktor keturunan (hereditas)
Anak
memiliki warisan sifat-sifat bawaan yang berasal dari kedua orang
tuanya, merupakan potensi tertentu yang sudah terbentuk dan sukar
diubah. Menurut H.C. Witherington dalam Abu Ahmadi (2001). Hereditas
adalah proses penurunan sifaf-sifat atau ciri-ciri tertentu, dari satu
generasi kegenerasi lain dengan perantaraan sel benih. Pada dasarnya
yang diturunkan itu adalah struktur tubuh, jadi apa yang diturunkan
orang tua kepada anak-anaknya berdasar perpaduan gen-gen yang pada
umumnya hanya mencakup sifat atau ciri-ciri atau sifat orang tua yang
diperoleh dari lingkungan atau hasil belajar dari lingkungan.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan
disekitar manusia dapat digolongkan kepada dua jenis, yaitu lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik adalah lingkungan
makhluk tidak bernyawa seperti abtu, air, hujan, tanah dan musim. Itu
semua dapat mempengaruhi kehidupan mansuia.
Lingkungan biotik
adalah lingkungan makhluk hidup bernyawa terdiri dari tiga jenis yaitu
lingkungan nabati, lingkungan hewani, dan lingkungan manusia (sosial,
budaya dan spiritual). Lingkungan sosial meliputi bentuk hubungan sikap
atau tingkah laku manusia. Lingkungan budaya meliputi adat istiadat,
bahasa, norma-norma dan peraturan yang berlaku. Lingkungan spiritual
meliputi agama dan keyakinan.
3. Faktor diri (self)
Guru
harus memahami faktor diri yang merupakan faktor kejiwaan kehidupan
seorang anak. Faktor-faktor ini dapat berupa emosi, motivasi, integrasi,
sikap dan sebagainya.
Beberapa ciri perkembangan kejiwan anak dikemukakan oleh Abu Ahmadi (2001) sebagai berikut:
Ciri-ciri perkembangan kejiwaan anak SD
Pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat
1. Kehidupan sosial diperkaya dengan kemampuan bekerjasama dan bersaing dalam kehidupan kelompok
2. Mempunyai kemampuan memahami sebab akibat
Selain faktor-faktor diatas para ahli pun mempunyai pendapat yang berbeda tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Ada dua aliran yang saling bertentangan yaitu kaum Nativisme yang dipelopori oleh Schoupen Houer berpendapat bahwa faktor pembawaan lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Aliran ini juga disokong pula oleh aliran naturalisme yang ditokohi oleh J.J. Rousseau, yang berpendapat bahwa; segala yang suci dari tangan tuhan, rusak tangan manusia, anak manusia itu sejak lahir, ada didalam keadaan yang suci, tetapi karena dididik oleh manusia malah menjadi rusak ia bahkan kenal dengan segala macam kejahatan.
Dipihak lain, aliran empirisme, yang dipelopori oleh Jhon Locke dengan teori tabula rasanya. Berpendapat bahwa anak sejak lahir masih seperti tabula rasa. Dan baru akan berisi bila ia menerima sesuatu dari luar. Lewat alat inderanya. Karena itu pengaruh dari luarlah yang lebih kuat dari pada pembawaan manusia. Aliran ini disokong oleh J.F. Herbart denga teori psikologi asosiasinya yang berpendapat jiwa manusia itu sejak dilahirkan masih kosong, baru akan berisi bila alat inderanya telah dapat menangkap sesuatu yang kemudian diteruskan oleh urat syarafnya masuk kedalam kesadaran yaitu jiwa.
Melihat pertentangan kedua aliran tersebut, W. Stern mengajukan teori Convergensi yang menyatakan bahwa kedua kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberi pengaruh bakat yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang kalau tidak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Demikian pula pengaruh dari lingkungan juga tidak akan dapat berfaedah apabila tidak ada yang menanggapi didalam jiwa manusia.
Pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat
1. Kehidupan sosial diperkaya dengan kemampuan bekerjasama dan bersaing dalam kehidupan kelompok
2. Mempunyai kemampuan memahami sebab akibat
Selain faktor-faktor diatas para ahli pun mempunyai pendapat yang berbeda tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Ada dua aliran yang saling bertentangan yaitu kaum Nativisme yang dipelopori oleh Schoupen Houer berpendapat bahwa faktor pembawaan lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Aliran ini juga disokong pula oleh aliran naturalisme yang ditokohi oleh J.J. Rousseau, yang berpendapat bahwa; segala yang suci dari tangan tuhan, rusak tangan manusia, anak manusia itu sejak lahir, ada didalam keadaan yang suci, tetapi karena dididik oleh manusia malah menjadi rusak ia bahkan kenal dengan segala macam kejahatan.
Dipihak lain, aliran empirisme, yang dipelopori oleh Jhon Locke dengan teori tabula rasanya. Berpendapat bahwa anak sejak lahir masih seperti tabula rasa. Dan baru akan berisi bila ia menerima sesuatu dari luar. Lewat alat inderanya. Karena itu pengaruh dari luarlah yang lebih kuat dari pada pembawaan manusia. Aliran ini disokong oleh J.F. Herbart denga teori psikologi asosiasinya yang berpendapat jiwa manusia itu sejak dilahirkan masih kosong, baru akan berisi bila alat inderanya telah dapat menangkap sesuatu yang kemudian diteruskan oleh urat syarafnya masuk kedalam kesadaran yaitu jiwa.
Melihat pertentangan kedua aliran tersebut, W. Stern mengajukan teori Convergensi yang menyatakan bahwa kedua kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberi pengaruh bakat yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang kalau tidak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Demikian pula pengaruh dari lingkungan juga tidak akan dapat berfaedah apabila tidak ada yang menanggapi didalam jiwa manusia.
Adapun
yang termasuk faktor dari dalam atau faktor pembawan ialah segala
sesuatu yang telah dibawa oleh anak sejak lahir baik yang bersifat
kejiwaan maupun yang bersifat ketubuhan. Kejiwaan yang berwujud pikiran,
perasaan, fantasi, ingatan, dan sebagainya. Yang dibawa sejak lahir
ikut menentukan perkembangan seseorang.
Jadi
perkembangan manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun
tugas-tugas perkembangan dan tahap-tahap perkembangan akan dilewati
namun tetap saja perkembangan tersebut harus mendapat stimulus yang
bagus agar dapat berkembang dengan baik. Faktor-faktor tersebut diatas
dapat mempengaruhi perkembangan manusia baik yang baik maupun yang tidak
baik.
Artikel Terkait :
REFERENSI
- Uyoh Sadulloh, Bambang Robandi, Agus Moharom (2007). Pedagogik, Bandung: Cipta Utama.
- Agus Sujantu, Halen Lubis, Taufik Hadi. Psikologi Kepribadian.
- Nana Saodih Sukmadinata “Landasan Psikologi Proses Pendidikan”