Pada postingan kali ini penulis akan melanjutkan membahas Makalah
Manajemen Operasi karena beberapa point penting yang tidak terkaji di
dalam artikel sebelumnya yaitu ; Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan
Operasi, Perancangan Sistem Operasi, Perencanaan dan Pengawasan
Operasional Konsep dan Aplikasi di Bidang Manajemen Operasional, yang
mudah-mudahan
bermanfaat buat semuanya khususnya bagi yang
sudah bersilaturahmi dan mau membaca tulisan yang ada pada Adin Blog's
ini.
2.5 Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasi
Tujuan operasi
adalah menunjukkan “produktivitas” operasi yang diminta jika perusahaan
itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai
tujuannya melalui keputusan structural dan teknis dalam tiga bidang:
fasilitas, dukungan infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat.
Bidang ini disebut operasi sebagai suatu sistem yang produktif dapat
menghasilkan barang atau jasa.
2.6 Perancangan Sistem Operasi
Mencari
konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah
satu cara untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system
operasional meliputi pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka
akan diproduksi dan oleh siapa.
Perancangan dan perencanaan
barang/jasa: (1) menghasilkan ide, barang, dan jasa. (2) Memilih ide
yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), dapat
dipasarkan dan sesuai/ cocok dengan keseluruhan strategi perusahaan. (3)
Menghasilkan perancangan barang dan jasa final.
Rancangan
tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini perancangan
produk meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas, testing
prototype atau model kerja dengan CAD. CAD memungkinkan perancangan
produk, drafting, dan tes agar penyajiannya bagus dan menarik lewat
komputer.Karena hampir 80% biaya produk ditetapkan oleh rancangan,
kebanyakan pabrik/pengusaha cenderung menggunakan teknik yang semu,
dimana perancangan dan teknisi pabrik bekerjasama untuk menyederhanakan
rancangan. Jadi, computer membuat suatu rancangan yang dapat digunakan
secara otomatis dan mengawasi seluruh proses operasional.
Perancangan
kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan kuantitas
barang/jasa yang akan diproduksi. Bill of material adalah daftar jenis
dan jumlah bagian yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang
diinginkan. Keputusan kedua dalam merancang system operasi adalah berapa
banyak produk/jasa yang akan dihasilkan. Hal ini disebut perencanaan
kapasitas suatu proses meramalkan permintaan dan kemudian memutuskan
sumber daya apa yang diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan.
Perubahan kapasitas meliputi waktu kerja, shift personal, subkontrak dan
penggunaan persediaan.Perubahan kapasitas meliputi tambahan atau
perpindahan kapasitas dengan ekspansi fasilitas fisik, atau ekspansi
kontrak.
Pemilihan proses menentukan bagaimana barang/jasa
dihasilkan yang melibatkan keputusan teknologi: (1) pilihan teknologi
utama (mayor). (2) Pilihan teknologi pendukung(minor). (3) Pilihan
komponen-komponen tertentu. (4) Computer Aided Design (CAD)/Computer
Automated Manufacturing (CAM) dan Computer Integrated Manufacturing
(CIM).
Pemeliharaan arus proses tergantung pada sifat dan keadaan sistem.
Pemilihan
lokasi fasilitas. Tujuan dari perencanaan lokasi adalah untuk
memanfaatkan kapasitas yang ada dalam sistem dengan cara yang dapat
meminimalkan produksi total dan biaya distribusi untuk setiap fasilitas
tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Analisa lokal diproses
dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan lokasi dan mengevaluasi alternatif
daerah, komunitas dan tempat tertentu dengan menggunakan: (1) model
keuangan tradisional, (2) program linier, (3) model statistik, (4) model
simulasi komputer dan (5) model rating faktor lokasi.
Perencanaan
penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan alat
keputusan diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan
harus tersedia untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non
produksi. (3) Fasilitas pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk
ruangan bahan atau kapasitas tambahan.Layout yang bagus untuk
meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan alat memuaskan
faktor-faktor lain. Tata ruang dapat ditentukan oleh arus kerja atau
fungsi-fungsi dalam sistem operasional. Tata ruang arus kerja merupakan
perencanaan yang mempertimbangkan: (1) penyusunan tata ruang produksi
(product layout) digunakan untuk memproduksi yang telah standar dan
biasanya dengan volume output besar dan dikerjakan dengan proses yang
sama dari awal sampai akhir. (2) Penyusunan tata ruang proses (process
layout) untuk mengatur produksi berdasarkan tugas. Process layout
berorientasi proses dan sesuai untuk sistem operasi terputus bila aliran
kerja tidak standar/bebas, penyusunan tata letak dimana alat yang
sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan di bagian yang sama
dan pengelompokan personalia dan mesin mengerjakan pekerjaan sejenis.
(3) Penyusunan tata ruang posisi tetap (fixed position layout) untuk
menangani produk-produk yang besar dan berat. Penyusunan tata ruang
fungsi merupakan perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan: (1) tata
ruang penyimpanan untuk meminimalkan biaya persediaan dan biaya
penyimpanan. (2) Tata ruang pemasaran untuk memaksimalkan pengenalan,
promosi, dan penjualan produk. (3) Tata ruang proyek untuk membangun
proyek atau satu jenis produk dalam suatu bangunan.
Rancangan
kerja mempengaruhi biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam
rancangan kerja: (1) tingkat keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang
dibawa ke tempat kerja serta keselamatan kerja.
2.7 Perencanaan dan Pengawasan Operasional
Tujuan
perencanaan dan pengawasan operasional adalah untuk memaksimalkan
pelayanan pada konsumen, meminimalkan investasi persediaan dan
memaksimalkan efisiensi.
Perencanaan produksi didasarkan pada
ramalan: (1) keseluruhan rencana dibuat dalam waktu tertentu. (2)
Perencanaan operasional harus diterjemahkan ke dalam jadwal produksi
utama yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek produksi utama
yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek produk akhir harus
dihasilkan.Untuk memproduksi suatu barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi: man, money, materials, methode, machine, dan
market yang disingkat Sixm`s.
Jadwal detail dengan menggunakan
software manajemen proyek. Schedule jangka produk atau schedule terinci
menentukan kuantitas dan jenis item yang akan diproduksi serta bagaimana
caranya. Kapan dan dimana harus diproduksi untuk hari/minggu
berikutnya.
Manajemen persediaan. Persediaan adalah supply bahan
baku, bahan setengah jadi atau barang dalam proses dan barang jadi bagi
perusahaan untuk tetap mempertahankan agar bisa memenuhi kebutuhan
operasionalnya. Untuk meminimalkan biaya-biaya persediaan dan
pemeliharaan persediaan secara optimum, berbagai model matematik dan
model persediaan berbasis komputer telah dikembangkan untuk membantu
manajer dalam memutuskan kapan dan berapa banyak persediaan yang harus
dipesan. Ada tiga metode yang paling penting, yaitu: (1) Material
requirement planning (MRP). Perencanaan bahan-bahan yang diperlukan,
adalah system perencanaan operasional dimana produk akhir dianalisa
untuk menentukan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk
tersebut. (2) Material resource planning membandingkan dengan kebutuhan
MRP untuk mengetahui sumber daya dan menghitung biaya unit, dapat juga
digunakan dengan program computer lain untuk menangani pesanan masuk,
pemfakturan, dan tugas-tugas operasional lain. MRP II menyediakan sistem
pengawasan bahan yang lebih baik disbanding MRP. (3) Just in time
inventory (JITI) merupakan sistem persediaan dimana kuantitas produksi
seimbang/sama dengan kuantitas pengiriman, dimana pembelian bahan dan
pengantaran barang jadi dilakukan tepat pada saat dibutuhkan/digunakan
(just in for usage).
Pengawasan kualitas merupakan salah satu
cara yang penting untuk menambah nilai (value added) produk jasa yang
membedakannya dari produk dan jasa pesaing. Karena itu pengawasan
kualitas sekarang dipandang sebagai bagian yang utuh dari strategi
perusahaan sebagai akibatnya, pengawasan kualitas dipertimbangkan pada
setiap tahap proses operasi, dengan identifikasi tujuan serta
memperbaiki kesalahan secepat mungkin daripada menunggu sampai akhir
operasi. Cara pengawasan kualitas tradisional: penerimaan sample
(acceptance sampling). Pengawasan proses (process control). Teknik ini
dikembangkan selama tahun 30-an oleh Bell Telephone statistik, karena
melibatkan tes statistik sampling dan proporsinya lebih besar
dibandingkan tes lain. Prosedur pengawasan proses. Prosedur penerimaan
sampel merupakan tes sejumlah kecil sampel yang diambil dari batch untuk
melihat apakah keseluruhan batch dapat diterima, ditolak atau harus
melalui beberapa tes terlebih dahulu.
Manajemen kualitas terpadu
(Total Quality Management/ TQM). Trilogy J. M. Juran: perencanaan,
pengendalian, dan peningkatan mutu. Manajemen kualitas terpadu merupakan
sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang
berorientasi pada kepuasan-langganan dengan melibatkan seluruh
anggota.Melalui pengolahan mutu terpadu diharapkan barang dan jasa yang
dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan dan harapan
konsumen.
Penghargaan kualitas (Quality Award) untuk memacu
serta memotivasi dan menghargai hasil karya produk barang, jasa yang
menunjukkan suatu prestasi akan komitmen seseorang atau perusahaan pada
kualitas, maka telah dibuatkan standar penghargaan baik yang bersifat
nasional, regional maupun internasional. Ada beberapa standar yang
dipakai untuk memberikan penghargaan atas kualitas terbaik yaitu: (1)
Malcolm Baldridge Quality Award (BQA), diberikan di Amerika sebagai
Business Nobel prize. (2) European Quality Award (EQA), diberikan di
Eropa Barat sebagai European Quality prize. (3) Deming Quality
Prize/Award (DQP), diberikan di Jepang sebagai Deming Prize. Ketiga
jenis penghargaan itu diakui oleh Triad Market (Amerika Eropa-Jepang)
dalam perdagangan bebas dan sekarang dianut juga oleh negara-negara
lainnya di dunia internasional. Bagi perusahaan besar, menengah dan
kecil yang telah memenuhi persyaratan tersebut dapat diberikan
penghargaan dalam bentuk: (1) Penghargaan Perunggu (Bronze Award) (2)
Penghargaan Perak (Silver Award) (3) Penghargaan Emas (Golden Award).
Dengan diberlakukannya ISO 9000 khususnya pada lingkungan Triad Market
juga berarti perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus berstandar
pada itu, terutama dalam memenuhi kualitas yang dapat bersaing apabila
ingin diterima menjelang diberlakukannya peraturan WTO dalam perdagangan
bebas pada tahun 2020 di seluruh dunia.
2.8 Konsep dan Aplikasi di Bidang Manajemen Operasional
Terkait
pula dengan isu-isu strategik dalam era baru manufaktur yang
diindikasikan oleh adanya tuntutan penguasaan teknologi, kecepatan,
fleksibilitas tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.
KESIMPULAN
Manajemen operasional merupakan aplikasi dari konsep dan prinsip
manajemen dalam praktek, sehingga manajemen operasi memiliki kedudukan
yang sangat penting pada suatu perusahaan. Karena tanpa manajemen yang
baik dalam pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami masalah.
Itulah sebabnya, mengapa pengetahuan tentang manajemen operasi mutlak
diperlukan oleh setiap manajer.
Model konseptual sistem
operasional merupakan hal paling utama yang harus ditentukan oleh
manajer untuk diterapkan pada perusahaan.Agar tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan dapat segera dicapai.
Hal terpenting pada
manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi manajemen itu
sendiri.Terutama pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan fleksibilitas
tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.
REFERENSI :
- Ellitan, Lena dan Anatan, Lina.(2008).Manajemen Operasi.Bandung:Refika Aditama
- Hasibuan, Malayu.(1996).Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta:Gunung Agung
- Prawirasentono, Suryadi.(2002).Pengantar Bisnis Modern.Jakarta:Bumi Aksara
- Ukas, Maman.(2006).Manajemen Konsep Prinsip dan Aplikasi.Bandung:Agnini
- Wiludjeng, Sri.(2007).Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha Ilmu
Artikel Pembahasan Terkait :