Pada
postingan kali ini penulis akan membahas Makalah Manajemen Kelas
yang didalamnya diulas mengenai 1) Manajemen Kelas Efektif, 2)
Pengalaman di Kelas, dan 3) Menata Kelas, yang mudah-mudahan bermanfaat
buat
semuanya khususnya yang sudah silaturahmi dan mau membaca artikel
tulisan yang ada di Adin blog's ini.
MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF DI SD LEUWIANYAR II
1. Kelas I dan Kelas IV2. Pengorganisasian KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung baik ditandai dengan:
a. Ketika mengajar, guru menggunakan beberapa metode atau bervariatif sesuai dengan karakteristik siswa, kemapuan siswa, usia siswa. Untuk kelas I menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan metode demonstrasi. Sedangkan kelas IV menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan.
b. Pembelajaran tersusun dengan baik dan rapi dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir dengan terlebih dahulu membuat perencanaan atau disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Pengorganisasian Siswa di Kelas
Hal-hal yang dilakukan oleh guru dalam mengorganisasi siswa dikelas adalah:
- Guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku siswa, memberikan sikap tanggap bagi siswa yang aktif, kreatif.
- Perhatian guru tidak hanya diberikan pada seorang siswa saja tetapi keseluruh siswa
- Guru membimbing dan mengarahkan semua siswa ketika belajar, memberikan penerangan, petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga siswa memahami dengan baik dan tepat terhadap materi yang disampaikan guru.
Ruangan kelas I dan kelas IV tersusun dengan rapih. Untuk kelas I tiap bangku 2 orang, empat baris kepinggir dan tiga baris kebelakang. Sedangkan kelas IV tiap bangku 2 orang, empat baris kepinggir dan empat baris kebelakang.
Selain ruangan tersusun rapih, ruangan kelas I dan kelas IV juga memiliki ventilasi yang cukup, cahaya cukup, ruangan yang bersih dan perabot tersusun dengan rapi, sehingga membuat ruangan kelas bersih dan nyaman.
5. Penataan Perabot Kelas
Penataan perabot kelas dapat dikatakan baik dan mencukupi baik di kelas I maupun di kelas IV
Adapun perabot kelas yang terdapat di kelas I dan kelas IV adalah sama dianataranya:
1. Presiden RI
2. Foto Wakil Presiden RI
3. Garuda /Lambang Negara
4. Papan tulis
5. Penghapus + kapur
6. Meja kursi guru
7. Lemari kelas
8. Meja kursi siswa
9. Daftar hadir/papan absensi
10. Jadwal pelajaran
11. Jadwal piket
12. Kalender pendidikan
13. Gambar-gambar
14. Tempat cuci tangan (ember)
15. Sapu
16. Tempat sampah dan lain-lain.
6. Pendekatan Manajemen Kelas yang digunakan
a. Kelas I
Pendekatan manajemen kelas yang digunakan guru adalah:
1. Pendekatan Intruksional
Pendekatan instruksional ini dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang memuat tentang susunan kegiatan-kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir disertai evaluasi. Sehingga pembelajaran tersusun dengan baik dan tepat sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
2. Pendekatan Pengubahan Perilaku
Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan agar siswa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan dan mengubah perilaku yang tidak sesuai menjadi lebih baik
Pendekatan pengubahan prilaku yang dilakukan oleh guru diantaranya:
-Penguatan positif
Guru memberikan pujian, acungan jempol, reawed kepada siswa yang baik, kreatif, penghargaan tersebut diberikan dengan tujuan agar siswa semakin meningkat belajarnya.
-Mempergunakan model
Guru menjadi suri tauladan bagi siswa. Guru berperilaku sesuai dengan sikap dan nilai yang dikehendaki oleh siswa
3. Pendekatan Iklim Sosio Emosional
Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, menggunakan metode atau cara mengajar yang bervariatif, sehingga KBM dapat berjalan baik dan hubungan antara guru-siswa atau siswa-guru berjalan dengan baik pula.
Kelas IV
Pendekatan manajemen kelas yang digunakan guru adalah:
1. Pendekatan Instruksional
Pendekatan instruksional dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan tujuan agar pembelajaran bermakna bagi siswa, dengan cara guru menyusun kegiatan-kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir disertai dengan evaluasi.
2. Pendekatan Otoriter
Pendekatan otoriter ini bertujuan untuk mengendalikan perilaku siswa. Pendekatan digunakan dalam bentuk menciptakan dan menjalankan peraturan dan hukuman, tapi tidak memaksakan kepatuhan, tidak merendahkan siswa, dan tidak bertindak kasar. Guru bertindak untuk kepentingan siswa, agar mampu melaksanakan disiplin yang tegas
3. Pendekatan Pengubahan Perilaku
Pendekatan ini digunakan dengan tujuan agar siswa berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan serta mengubah perilaku yang tidak sesuai menjadi lebih baik.
Pendekatan pengubahan perilaku yang digunakan guru adalah:
Penguatan Positif
Guru memberikan penghargaan berupa reawed, acungan jempol ataupun dalam kegiatan belajar. Penghargaan tersebut diberikan dengan tujuan agar perbuatan anak semakin meningkat
Mempergunakan Model
Guru berperilaku sesuai dengan nilai dan sikap yang dikehendaki oleh siswa. Guru memberikan suri tauladan yang baik. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan agar siswa berperilaku baik sesuai yang diinginkan.
4. Pendekatan Iklim Sosio Emosional
Guru menggunakan pendekatan ini dengan tujuan agar pembelajaran menyenangkan dan bermakna bagi siswa, terciptanya hubungan yang baik antara guru-siswa dan siswa-guru dengan model pembelajaran yang bervariatif
7. Pembinaan Disiplin Kelas
Disipilin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas.
Adapun pembinaan disiplin kelas yang digunakan guru adalah:
b. Tepat waktu dan mulailah pelajaran segera mungkin
c. Siapkan rencana pelajaran dan informasinya kepada siswa
d. Lakukan sesuatu dengan aturan dengan konsisten
e. Bervariasi dalam belajar
f. Jagalah kontrol guru
g. Hindari adanya siswa favorit diantara mereka
h. Tegas dalam permulaan dan secara perlahan mulai dikendorkan bila hubungan sudah terjalin baik
Dalam pembinaan disiplin kelas I, model yang digunakannya adalah model Ginott. Hal ini dilihat dari kondisi kejiwaan anak kelas I, dimana kedisiplinan yang dimulai dari guru sendiri juga anak kelas I sangat peka terhadap perilaku gurunya.
Di kelas 1V, pembinaan disipilin menggunakan model Dreikurs. Guru menerapkan berbagai usaha untuk mengajar siswa agar dapat mengetahui aturan dan disiplin mereka sendiri
8. Masalah Kelas dan Penanggulangannya
Permasalahan yang timbul di kelas I adalah anak belum mampu membaca, menulis dengan baik dan benar dibandingikan dengan teman lainnya, masalah tersebut bersifat kognitif (pengetahuan).
Adapun cara penanggulangannya adalah:
1. Guru menempatkan anak tersebut di bangku paling depan, sehingga perilaku siswa terkontrol
2. Guru memberikan pembelajaran tambahan setelah pulang sekolah guru membimbing anak tersebut baik membaca, menulis dan berhitung
3. Meminta bantuan dari pihak keluarga, baik orang tua atau saudaranya untuk selalu membimbingnya
Permasalahan yang timbul di kelas IV adalah anak sering keluar masuk kelas, gaduh. Hal tersebut tiada lain karena kurangnya menggunakan metode pembelajaran dengan baik.
Adapun cara penanggulangannya adalah:
1. Guru menciptakan iklim sosio emosional yang baik dengan anak. Hubungan yang baik sehingga siswa betah tinggal di kelas
2. Menggunakan metode yang bervariasi, sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari
3. Memberikan pengarahan kepada anak, memberikan contoh yang baik kepada anak. Seperti guru tidak sering keluar masuk kelas, disiplin ketika belajar.
PENGALAMANKU DI KELAS
1. Pengalaman Menata Kelas
Kelas I
a. Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia dan Matematika (pembelajaran tematik)
b. Kelas/jam ke : I (satu) semester 2/jam ke 1-3
c. Metode atau strategi yang digunakan oleh guru adalah:
Metode atau strategi yang digunakan oleh guru adalah:
1. Metode Ceramah
Guru menerangkan materi pelajaran kepada siswa
2. Metode Demontrasi
Guru
dan siswa bersama-sama mendemonstrasikan atau menunjukan benda yang
memiliki ukuran ringan dan menunjukan benda yang memiliki ukuran berat,
dengan cara membandingkan benda-benda/alat peraga yang ada di kelas.
3. Metode Tanya Jawab
Guru
bersama-sama melakukan tanya jawab mengenai materi yang sedang
dipelajari. Guru bertanya kemudian murid menjawab, dan sebaliknya, murid
yang terlebih dahulu bertanya kemudian guru atau teman-teman yang lain
menjawabnya
4. Metode Pemberian Tugas
Dalam
pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi soal
dengan menggunakan (V) untuk menunjukan benda yang ringan dan
berat.selain itu, guru memberikan tugas yang lain yaitu menulis kalimat
yang didiktekan guru dengan menggunakan hurup tegak bersambung kemudian
dikumpulkan.
d. Media dan Alat Peraga yang Dipakai
Media dan alat peraga yang dipakai adalah:
3. Buku paket “Perkembangan Tematik” dan buku penunjang lainnya
4. Benda-benda alat seperti
· Buku
· Balon
· Pensil
· Penghapus
· Batu
· Kapur
· Kayu
Benda-benda tersebut digunakan untuk membandingkan atau menunjukkan benda ringan dan benda berat
e. Respon Siswa
Mengenai
respon siswa dapat dikatakan baik karena dapat dilihat ketika guru
sedang menyampaikan materi, semua siswa memperhatikan apa yang
disampaikan guru dan mereka menunjukkan sikap optimis. Semangat untuk
belajar terutama ketika guru menerangkan materi dengan menggunakan alat
peraga, mereka begitu semangatnya memperhatikan
f. Respon Guru Kelas
Respon
guru terhadap praktikan dapat dikatakan baik. Guru memberikan semangat,
memberikan pengarahan bagaimana cara mengajar yang baik, bagaimana
menggunakan alat peraga yang baik dan lain-lain sebelum praktikan
mengajar di kelas.
g. Respon Anda Sendiri
Menurut
kami, dengan melihat semangat anak yang besar untuk mengikuti pelajaran
dengan baik, tidak membuat mereka jenuh, malas dan bosan, merupakan hal
yang begitu menggembirakan khususnya bagi kami yang mengajar dan
umumnya bagi semua pendidik. Karena hal yang seperti itulah yang
pendidik harapkan yaitu menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi
siswa.
Kelas IV
a. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
b. Kelas/Jam ke : IV/1-3
c. Metode atau Strategi yang Digunakan
Metode atau strategi yang digunakan adalah:
1. Metode Ceramah
Guru menerangkan materi pelajaran kepad siswa
2. Metode Demonstrasi
Guru
dan siswa mendemonstrasikan atau memeragakan tentang cara-cara
berkomunikasi atau bercakap-cakap melalui, telepon dengan menggunakan
telepon atau handpone di kelas secara bergiliran
3. Metode Penugasan
Setelah
mendemonstrasikan, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengisi
soal mengenai isi pesan dan percakapan yang didemonstrasikan
d. Media atau Alat Peraga yang Dipakai
Media atau alat peraga yang digunakan adalah:
1. Buku paket Bahas Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas IV. Erlangga
2. Telepon atau handphone sebagai alat peraga untuk memeragakan percakapan
e. Respon Siswa
Siswa
merespon pembelajaran dengan baik. Karena dapat dilihat ketika guru
sedang menyampaikan materi semua siswa memperhatikan apa yang
disampaikan guru dan mereka menunjukkan sikap optimis. Semangat untuk
belajar terutama ketika guru menerangkan materi dengan menggunakan alat
peraga (handphone/telepon) mereka begitu semangatnya memperhatikan. Dan
ketika guru menyuruh kepada siswa untuk memeragakan atau mempraktekan
materi (percakapan) tersebut di depan kelas, mereka antusias ingin
mempraktekan atau meragakan percakapan tersebut didepan kelas.
f. Respon Guru
Respon
guru terhadap praktikan dapat dikatakan baik. Karena dapat dilihat
praktikan mengajar di kelas, guru memberikan semangat, memberikan
bantuan bagaimana cara mengajar yang baik, menggunakan alat peraga yang
baik dan lain-lain.
g. Respon Anda Sendiri
Menurut
praktikan, melihat semangat yang besar dari siswa untuk mengikuti
pelajaran tidak membuat mereka jenuh, malas dan bosan, merupakan hal
yang begitu menggembirakan khususnya bagi praktikan yang mengajar dan
umumnya bagi semua pendidik. Karena hal yang seperti itulah yang
pendidik harapkan yaitu menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi
siswa.
2. Pengalaman Menggunakan Pendekatan MK
a. Kelas : IV semester 2
b. Jenis Pendekatan yang Dipakai
Jenis pendekatan yang dipakai adalah:
1. Pendekatan Otoriter
Pendekatan
otoriter ini digunakan dengan tujuan untuk mengendalikan perilaku siswa
oleh guru. Guru berperan untuk menciptakan dan memelihara ketertiban di
kelas dengan menggunakan strategi pengendalian, tetapi tidak memaksakan
kepatuhan, tidak merendahkan siswa dan tidak bertindak kasar. Guru
bertindak untuk kepentingan siswa, agar mampu melaksanakan disiplin yang
tegas.
Adapun strategi yang digunakan dalam pendekatan
otoriter ini adalah menetapkan dan menegakan peraturan, memberikan
perintah, pengarahan dan pesan dengan jelas, serta mudah dipahami.
2. Pendekatan Intruksional
Pendekatan
instruksional digunakan dengan tujuan agar pembelajaran bermakna bagi
siswa. Pendekatan instruksional ini digunakan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat sebelum guru mengajar di
kelas yang isinya tentang susunan langkah-langkah pembelajaran mulai
dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir disertai dengan evaluasi.
3. Pendekatan Pengubahan Perilaku (Behavior Modification)
Pendekatan
pengubahan perilaku ini digunakan dengan tujuan untuk mengembangkan
tingkah laku peserta didik yang diinginkan dan mengurangi tingkah laku
yang tidak diinginkan dan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan
Adapun pendekatan pengubahan perilaku yang dilakukan diantaranya:
a. Penguatan Positif
Guru
memberikan penghargaan berupa pujian, acungan jempol, reawed dan
sebagainya dengan tujuan prestasi siswa semakin meningkat, semakin aktif
dan kreatif
b. Mempergunakan Model
Guru sebagai model di kelasnya, guru berperilaku sesuai dengan nilai dan sikap yang dikehendaki oleh siswa
4. Pendekatan Iklim Sosio Emosional
Pendekatan
ini digunakan dengan tujuan agar terciptanya hubungan yang baik antara
guru dan siswa atau sebaliknya. Merupakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi siswa.
c. Jenis Kegiatan Kelas
Jenis kegiatan kelas yang digunakan adalah:
a. Ceramah
Guru menerangkan materi yang dipelajari
b. Demonstrasi
Dengan bimbingan guru, semua siswa mendemonstrasikan/ mempraktekan mengenai materi yang dipelajari
c. Tanya Jawab
Guru
bersama-sama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang
dipelajari baik guru yang bertanya, atau pun sebaliknya murid bertanya
d. Penugasan
Guru memberikan tugas mengenai materi yang dipelajari kepada siswa untuk dikerjakan dan dikumpulkan
d. Kelebihan
Kelebihan dari pendekatan-pendekatan di atas adalah
1 Guru dan siswa dituntut untuk mentaati aturan yang berlaku
2 Pembelajaran lebih terarah kepada tujuan yang diharapkan
3 Pembelajaran tersusun dengan baik
4 Terciptanya hubungan yang baik antara guru dan siswa dan sebaliknya
5 Guru dituntut untuk lebih aktif, kreatif dalam merencanakan pembelajaran.
e. Kelemahan
Kelemahan dari pendekatan-pendekatan di atas adalah:
1. Tidak semua isinya mampu mentaati aturan-aturan yang berlaku
2. Tidak semua guru mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif
3. Tidak semua guru memahami macam-macam pendekatan manajemen kelas.
f. Respon Guru Kelas
Respon
guru terhadap praktikan dalam menggunakan pendekatan dapat dikatakan
baik. Guru memberikan pengarahan tentang bagaimana menggunakan
pendekatan-pendekatandengan baik, memberikan semangat untuk lebih giat
lagi dalam menggunakan pendekatan-pendekatan di dalam kelas.
3. Pengalamanku Menangani Masalah Kelas
a. Kelas III
Nama Lengkap : Randika Ramdani
Panggilan : Randika
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya
Alamat : Jl. Leuwianyar Pelang Sukamanah-Cipedes
Tasikmalaya
Nama Orang tua :
Ayah : Dudung
Pekerjaan : Buruh
Ibu : Lioh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
b. Jenis Masalah Anak
Perilaku siswa yang menyimpang adalah:
1. Sering permisi keluar kelas
Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, si anak sering melakukan permisi atau keluar masuk kelas lebih dari dua kali.
2. Berperilaku tidak sesuai di kelas
Ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung, anak sering berperilaku tidak
sesuai di kelas seperti mengganggu teman, tidak bisa diam atau sering
mengobrol dengan temannya, serta malas belajar dan mengerjakan PR
c. Faktor Penyebab Masalah
Faktor yang menyebabkan sianak berperilaku menyimpang adalah:
1. Faktor Keluarga
Perhatian
yang kurang dari orang tua dapat menimbulkan anak berperilaku tidak
sesuai, baik dirumah ataupun di sekolah. Perilaku tersebut misalnya anak
tidak bisa diam sering mengganggu teman. Hal ini tiada lain karena
kurangnya pendidikan dalam keluarga, kurangnya perhatian serta bimbingan
dari orang tuanya.
Selain kurangnya perhatian atau
bimbingan dari orang tuanya, faktor yang menyebabkan si anak berperilaku
tidak sesuai adalah karena kondisi ekonomi keluarga, diantaranya
pekerjaan orang tua yang tidak menunjang, penghasilan orang tua yang
tidak mencukupi sehingga si anak sering membantu orang tuanya bekerja
sehingga waktu belajar si anak terganggu.
2. Faktor Sekolah/Lingkungan
Metode
mengajar yang digunakan oleh guru dapat menyebabkan timbulnya masalah
di dalam kelas seperti perilaku anak yang menyimpang diantaranya sering
keluar masuk kelas, sering gaduh, mengganggu teman. Hal tersebut
disebabkan karena kurangnya ketepatan dalam menggunakan metode-metode
mengajar atau ketidak sesuaian antara metode yang digunakan dengan
materi pelajaran dan karakteristik siswa.
Selain
ketidaksesuaian dalam menggunakan metode, faktor yang menyebabkan anak
berperilaku tidak sesuai adalah pergantian guru yang mengajar misalnya
awalnya adalah guru A sebagai guru kelas kemudian diganti dengan guru B.
Dimana guru B bukan guru kelas tetapi guru bidang studi.
d. Upaya Mengatasi Masalah
Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi perilaku anak yang menyimpang adalah:
1.
Mencari latar belakang yang menyebabkan si anak berperilaku tidak
sesuai. Seperti menanyakan kepada temannya, atau guru mendatangi rumah
si anak dan menanyakannya serta memberitahukan masalah/perbuatan anaknya
ketika di sekolah.
Sehingga guru dapat bekerja sama dengan
orang tua anak untuk selalu membimbing dan mengarahkan anaknya untuk
berperilaku sesuai yang diharapkan dengan bimbingan guru dan bimbingan
orang tua dirumahnya. Sehingga anak mendapat pengarahan, perhatian bukan
di sekolah saja tetapi juga dirumah.
2. Mengembangkan cara mengajar yang efektif
Guru dapat mengembangkan cara mengajar yang efektif diantaranya:
a.
Memilih metode-metode yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa serta sesuai dengan materi yang disampaikan.
Misalnya metode demonstrasi untuk menunjukkan sesuatu, metode tanya
jawab untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa dan metode
lain-lain.
b. Guru menggunakan beberapa pendekatan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif yaitu:
1. Pendekatan Otoriter
Guru
menggunakan pendekatan otoriter, tujuannya adalah untuk menciptakan dan
mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin
Guru dan siswa dituntut mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku di kelas
2. Pendekatan Instrulsional
Guru
menggunakan pendekatan instruksional tujuannya adalah agar pembelajaran
bermakna bagi siswa. Sebelum pembelajaran berlangsung, guru perlu
merancang pembelajaran dengan teliti atau membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan bervariasi, tersusun dengan rapih mulai dari
kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir sehingga pembelajaran (KBM) tidak
monoton akan tetapi bervariatif
3. Pendekatan Iklim Sosio Emosional
Guru
menciptakan hubungan yang hangat, harmonis dengan siswa, sehingga siswa
bisa mencurahkan pendapatnya, tidak canggung, menanggap guru sebagai
teman serta siswa betah di kelas
4. Pendekatan Pengubahan Prilaku
Pendekatan
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang
sesuai dan mengurangi tingkah laku siswa yang tidak diinginkan.
Apabila anak berbuat salah satu maka guru menasehatinya, membimbingnya
ke arah yang baik.
Jadi pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan analitik pluralistik. Guru menggunakan beberapa pendekatan
dengan cara mengambil yang baik, sesuai dengan kebutuhan siswa
e. Hasil Akhir
Setelah
meneliti dan mengkajji jenis masalah yang dihadapi oleh anak, meneliti
faktor penyebab masalah dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut melalui beberapa pendekatan/cara tertentu, maka dapat
dilihat hasil akhir. Anak menjadi lebih baik prilakunya dibandingkan
dengan perilaku sebelumnya. Lebih giat belajar, tidak sering keluar
masuk kelas, semangat untuk belajar dengan dukungan dan dorongan dari
orang tua dan gurunya.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Dari hasil observasi dan pengalaman mengajar, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Dari
faktor tempat dan lokasinya SDN Leuwianyar II dapat dikatakan strategis
karena tidak terlalu terganggu oleh kendaraan yang lalu lalang
SDN
Leuwianyar II yang terletak di Jl. Leuwianyar Kelurahan
Sukamanah-Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya memiliki prestasi yang
bagus. Hal ini dapat dilihat dari pendidikan guru yang menunjang, sarana
prasarana yang tercukupi, serta prestasi-prestasi yang diraih para
siswanya
SDN Leuwianyar II memiliki program kegiatan yang baik yaitu
program kegiatan jangka panjang dan program kegiatan jangka pendek yang
meliputi pengelolaan kurikulum yang baik, pengelolaan ketenagaan,
pengelolaan keuangan, pengelolaan sarana dan prasarana serta pengelolaan
layanan khusus pendidikan yang baik
SDN Leuwianyar II memiliki
kesempatan yang baik untuk memasukan kurikulum muatan lokal yaitu berupa
keterampilan ukiran, pembuatan mebeler karena mayoritas masyarakat
adalah pengusaha mebeler.
2. Rekomendasi
Dari
hasil penelitian dan observasi di SDN Leuwianyar II, kekurangan dan
kelebihan di SD pasti ada. Seperti halnya di SDN Leuwianyar II ini,
kekurangannya yakni ketidaksesuaian antara kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang ada dengan home industri masyarakat sekitar.
Penulis
merekomendasikan agar pihak sekolah mampu memberikan pengarahan yang
jelas kepada masyarakat sekitar tentang program sekolah umumnya dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan khususnya. Sehingga masyarakat bisa
berparsipasi aktif dan memberikan dukungan terhadap sekolah.
Artikel Pembahasan Terkait :