Pada postingan kali ini admin akan berbagi referensi buat calon guru khususnya pembaca yang masih kuliah id FKIP tentang Makalah Perkembangan Peserta Didik Mengenai Anak Bermasalah dan Penanggulangannya
Permasalahan pada anak SD sangat penting untuk kita perhatikan karena mengingat adanya suatu kenyataan bahwa setiap orang dalam kehidupannya tidak pernah lepas dari permasalahan. Masalah yang sering dihadapi anak SD adalah anak sulit dalam bekerjasama dengan teman, sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap proses pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus bisa mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang efektif dengan mengembangkan keterampilan yang khusus dan memelihara lingkungan belajar yang sehat, sehingga apa yang dicita-citakan anak dan pendidik dapat terwujud.
-
Masalah apa yang
dihadapi anak ketika belajar?
-
Faktor-faktor apa
saja yang mengakibatkan anak bermasalah?
-
Bagaimana cara
mengatasi anak yang bermasalah?
BAB II
KAJIAN TEORITIS
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah Anak hiperaktif adalah anak yang memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang sangat berlebihan, anak hiperaktif biasanya kurang konsentrasi dalam proses belajar sehingga prestasinya juga menurun. Selain itu juga anak yang hiperaktif biasanya mudah terganggu perhatian, pikiran dan tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang, anak hiperaktif juga lekas bosan terhadap sesuatu yang dihadapinya dan cenderung keras kepala dan selalu mengabaikan perintah.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa anak yang hiperaktif biasanya memiliki rentangan perhatian atau konsentrasinya sangat pendek dibandingkan anak yang normal.
B. Ciri atau Karakteristik Anak Hiperaktif dengan Intelegensi Rendah
Anak hiperaktif biasanya memperlihatkan sikap yang khas dengan caranya sendiri, anak hiperaktif
mempunyai ciri sebagai berikut:
Anak hiperaktif biasanya memperlihatkan sikap yang khas dengan caranya sendiri, anak hiperaktif
mempunyai ciri sebagai berikut:
-
Anak tidak selalu
memusatkan perhatian dalam proses belajar.
-
Anak sering
gagal dalam menyelesaikan pekerjaannya.
-
Anak sulit
berkomunikasi dalam belajar.
-
Anak sulit
bertahan pada satu aktivitas permainan
C. Faktor Penyebab
Faktor penyebab tingkahlaku anak yang hiperaktif dapat dilihat dari dua faktor yaitu:
1. Faktor Psikologis
Terjadinya tingkahlaku anak yang hiperaktif biasanya bisa dipengaruhi oleh keluarga atau orang tua kurang memberikan perhatian yang lebih dan kasih sayangnya terhadap anak tersebut sehingga dapat menyebabkan anak mengalami kekosongan belaian kasih sayang orang tua dan anak pun mencoba mencari perhatian melalui tindakan untuk menggantikannya.
2. Faktor Fisik
Anak
mengalami gangguan otak yang bisa menyebabkan anak tersebut kurang konsentrasi
belajar ataupun tidak senang dan selalu gelisah dalam mengerjakan sesuatu
sehingga menyebabkan anak tidak bisa mengontrol diri untuk bersikap tenang.
D. Cara Pencegahan
Untuk mengatasi anak hiperaktif guru harus melihat faktor penyebabnya, bila faktor penyebab itu berkaitan
dengan keluarga maka guru harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya dan
bila faktor penyebabnya dari fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa memberikan tugas-tugas
belajar kepada anak agar anak bisa memusatkan perhatian dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan
berkonsentrasi dalam belajar.
Untuk mengatasi anak hiperaktif guru harus melihat faktor penyebabnya, bila faktor penyebab itu berkaitan
dengan keluarga maka guru harus bekerjasama dengan orang tua anak untuk membantu mengatasinya dan
bila faktor penyebabnya dari fisik anak maka kita sebagai seorang guru harus bisa memberikan tugas-tugas
belajar kepada anak agar anak bisa memusatkan perhatian dalam belajar sehingga anak bisa tenang dan
berkonsentrasi dalam belajar.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A.
Identitas
Anak
Hasil observasi
di SD Negeri Cinta Laksana didapatkan anak yang bermasalah yaitu anak
hiperaktif dengan intelegensi rendah.
1.
Nama : Eko Priyatna
2.
Tempat Tanggal
Lahir : Tasikmalaya, 28 Mei 1997
3.
Anak Ke : 2 dari 3
bersaudara
4.
Nama Orang Tua : Ayah : Supriyatna
Ibu : Khodijah
5.
Alamat : Kp. Ciawi
Rt. 07/Rw. 01 Desa Ciawi
Kec. Karangnunggal Kab. Tasikmalaya
6.
Jenis-jenis Masalah : - Anak tidak memperhatikan pelajaran
- Anak yang suka mengganggu teman
- Anak berintelegensi rendah
7.
Peristiwa :
Dalam
kegiatan belajar mengajar berlangsung anak tersebut selalu mengganggu proses
belajar mengajar seperti ketika guru sedang menerangkan dia selalu ikut
berbicara dan dia tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, tapi
ketika guru bertanya dan menyuruh muridnya ke depan dia selalu ingin menjadi
yang pertama menjawab pertanyaan guru tersebut hanya saja jawaban yang ia
berikan salah, dia hanya ingin mencari perhatian dari gurunya selain itu juga
dia selalu mengganggu teman-temannya misalnya saja dia suka mengelitik teman
yang ada disampingnya ataupun di depannya sehingga membuat temannya merasa
tidak nyaman atau terganggu.
Interpretasi:
Melihat
dari tingkah laku Peri yang suka mengganggu temannya ketika belajar dapat
dikatakan bahwa Peri merupakan anak yang hiperaktif, tetapi kemampuan belajarnya sangat kurang, sehingga
anak ini dapat digolongkan ke dalam anak yang hiperaktif dengan intelegensi
rendah.
B.
Diagnosa
Masalah
Dari hasil
wawancara didapatkan keterangan bahwa Peri merupakan anak yang kurang sekali
dalam belajar dia sulita sekali dalam menerima pelajaran dikarenakan dia jarang
memperhatikan ataupun dia jarang berkonsentrasi ketika guru sedang menjelaskan yang
dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga hasil atau prestasinya menurun
tetapi dia memiliki keberanian yang tinggi ketika guru menyuruh murid ke depan
untuk mengerjakan soal yang diberikan dia selalu menjadi yang pertama, hanya
saja jawabannya kurang tepat. Oleh karena itu guru sering menegur dia agar dia
memperhatikan dan melarang dia tidak melakukan kegaduhan di dalam kelas yang
bisa mengganggu temannya yang lain, maka dari itu guru mencari tahu kepada
orang tuanya apa yang menyebabkan tingkah laku anaknya yang sering membuat
kegaduhan, ternyata orang tuanya Peri kurang memperhatikan keseharian anaknya
dan kurang sekali dalam memberikan kasih sayang sehingga anak tersebut sering
mencari perhatian kepada gurunya atau teman-temannya. Misalkan saja ketika belajar
dia sering membuat suasana kelas gaduh yang menyebabkan guru dan teman-temannya
terganggu.’
Dari hasil
diagnosa yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Peri merupakan anak
yang hiperaktif dengan intelegensi yang rendah dikarenakan dia kurang perhatian
dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga dia mencari perhatian kepada orang
lain.
C.
Prognosa
Masalah
Anak yang
mengalami masalah hiperaktif dengan intelegensi rendah dapat ditangani dengan
cara sebagai berikut:
1.
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk duduk di depan atau dekat dengan guru agar
perhatian guru tidak terlepas dari anak tersebut.
2.
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan semua tugas yang diberikan
guru agar anak tersebut bisa mandiri tidak tergantung kepada orang lain.
3.
Memberikan waktu
istirahat kepada anak agar tidak merasa kecapaian karena sering menguras
tenaganya dengan menggerak-gerakan anggota badannya.
4.
Guru bersama
orang tua harus bisa bekerjasama dalam memberikan perhatian terutama orang tua
sangat berperan sekali dalam kehidupan anaknya. Apabila orang tua kurang dalam
memberikan perhatian dan kasih sayang maka anak tersebut akan mencari perhatian
terhadap orang lain.
5.
Guru harus
bekerjasama dengan dokter untuk mengatasi anak yang hiperaktif sebab anak-anak
tersebut memerlukan pengobatan secara medis.
D.
Treatment
Masalah
SDN Mangunjaya sejak didirikan hingga sekarang
hanya mengalami 2 kali proses rehabilitasi bangunan. Itupun tidak semua
bangunan yang direhabilitasi, tetapi hanya 4 lokal saja yaitu ruang guru atau
kepala sekolah, ruang kelas V dan kelas VI serta perpustakaan sedangkan 4 ruang
kelas lainnya belum pernah direhabilitasi.
Setiap masalah
pasti harus diatasi apabila ditunda-tunda pasti masalahnya akan bertambah, maka
dari itu kita harus bisa memecahkannya:
1. Guru
harus bisa memberikan pengarahan kepada anak bahwa apa yang dilakukannya itu
salah dan banyak merugikan orang lain.
2. Guru
memberikan motivasi kepada anak dengan cara memberikan pujian-pujian dan hadian
agar anak tersebut semangan dalam belajar sehingga dia memperhatikan apa yang
disampaikan guru.
3. Guru
memberikan tugas kepada anak agar anak tersebut bisa mengembangkan atau
merangsang kemampuan berpikirnya.
E.
Kendala
dan Solusi
1.
Kendala
Anak
tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sulit memperhatikan dan berkonsentrasi
yang dia lakukan hanya bermain-main saja sehingga mengganggu orang lain dalam
kegiatan belajar mengajar.
2.
Solusi
Agar
Peri memperhatikan dalam pembelajaran hal-hal yang harus diperhatikan/dilakukan
guru adalah:
a. Guru
dalam mengajar harus menarik sehingga kondisi dalam kelas tenang dan anak pun
dalam belajarnya senang.
b. Guru
harus menggunakan media sesuai dengan bahan ajar.
c. Guru
menjauhkan pengaruh yang mengganggu konsentrasi belajar anak.
d. Guru
memberikan pengertian manfaat bahan ajar yang akan diajarkan pada siswa.
e. Guru
terlebih dahulu mendekati anak tersebut dan mencari apa penyebab anak bisa
berperilaku seperti itu.
f. Guru
memberikan nasehat kepada anak tersebut dan mengadakan konsultasi kepada orang
tuanya.
F.
Tindak
Lanjut
Demi kelancaran
penanganan masalah maka perlu adanya tindak lanjut supaya anak yang bermasalah
tidak kembali pada permasalahan sebelumnya, untuk itu dalam menindaklanjuti
anak yang bermasalah ini, adalah:
1. Guru
mengadakan komunikasi dengan orang tua untuk mengatasi masalah secara bersama.
2. Selalu
memberikan pengertian agar anak tersebut tidak melakukan masalah lagi.
3. Selalu
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan tugas-tugas yang bisa
membuat anak tersebut mandiri.
4. Memberikan
bimbingan pribadi kepada siswa agar bisa bertingkahlaku bagik lagi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil
observasi yang telah saya lakukan banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi,
maka dari itu kita sebagai guru harus bisa membimbing pribadi siswa dan
memberikan pelayanan bimbingan jiwa bagi dirinya sendiri maupun siswa. Maka
dari itu kita harus bisa mengembangkan pribadi yang baik dan mandiri.
Permasalahan
yang dialami anak SD bermacam-macam jenisnya. Maka dari itu kita harus bisa
mengetahui faktor penyebab anak melakukan masalah dan solusi apa yang terbaik
untuk mengatasinya.
B.
Saran
Agar Permasalahan yang terjadi pada anak tidak
terulang kembali, hendaknya guru sering memberikan bimbingan dan pengertian
kepada anak. Selain itu juga guru lebih sering memberikan penugasan supaya anak
dapat mengembangkan dan rangsangan untuk berpikir.