Pada postingan hari ini sekarang admin akan membahas sebuah Makalah yang berjudul Karakteristik Anak SD.
Pada dasarnya tiap-tiap individu manusia adalah unik, satu sama lain berbeda dari yang lainnya. Jadi tiap-tiap mausia selalu mempunyai ciri-ciri, sifat-sifat tersendiri yang membedakannya dari manusia-manusia lainnya, dan ini merupakan salah satu tanda keperkasaan Sang Maha Pencipta menciptakan makhluknya.
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Karena manusia pertama sekali tergantung pada orang, maka penting sekali peranan orang tersebut terhadap perkembangan kepribadian anak (biasanya ibu).
Anak dalam setiap tahap perkembangannya memiliki karakteristik-karakteristik, tahap-tahap yang terdiri dari 3 masa
1. Masa negativistis pertama pada usia 2-3 tahun
2. Masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun
3. Masa negativistis ketiga pada usia remaja
Pada makalah ini terbakar pada masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun pada masa usia ini anak mengenal lingkungan yang lebih luas diantaranya sekolah, tetangga, dll. Sehingga anak memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan karakteristik pada masa sebelumnya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengajak supaya pembaca :
1. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas rendah
2. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas tinggi
3. Mengetahui pertumbuhan fisik / jasmani anak usia sekolah dasar
4. Mengetahui perkembangan intelektual (IQ) dan Emosional (EQ)
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Masa
usia sekolah adalah babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia
masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga sebagai masa
tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk
belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha untuk dapat membuat
sesuatu sebaik-baiknya, ingin sempurna dalam segala hal.
Pada
masa ini anak menjalani sebagian besar dari kehidupannya di sekolah yaitu di
Sekolah Dasar. pada masa ini dikatakan pula sebagai masa konsolidasi. Masa usia
sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian
sekolah. Pada masa keserasian sekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah
dididik dari pada sebelumnya dan sesudahnya.
Masa ini dapat
dirinci lagi menjadi 2 fase
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar kira-kira umur 6 atau 7 tahun
sampai umur 9 atau 10 tahun
2. Masa kela-kelas tinggi sekolah dasar kira-kira umur 9 tahun 10 tahun
sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun
1. Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Rendah Sekolah Dasar
Beberapa sifat
khas anak pada masa ini antara lain adalah:
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi sekolah
2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional
3. Ada kecenderungan
menuju diri sendiri
4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain ada kecenderungan
meremehkan anak lain.
5. kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu dianggapnya
tidak penting.
6. Pada masa ini anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat
apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.
2. Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Tinggi SD
Beberapa sifat
khas anak-anak pada masa ini adalah:
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret
2. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata
pelajaran khusus
4. Sampai kira-kira umur II tahun anak dapat membutuhkan seorang guru /
orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi
keinginannya. Setelah kira-kira umur II tahun pada umumnya anak menghadapi
tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri
5. Pada masa ini anak memandang (nilai raport) sebagai ukuran yang tepat
(sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah
6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk
dapat bermain bersama-sama
7. Mengembangkan kata hati, moralitas suatu skala nilai-nilai
B. Perkembangan Fisik / Jasmani
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik mencakup aspek-aspek anatomis dan
fisiologis
1. Perkembangan Anatomis
Perkembangan
anatomis ditujukan dengan adanya kuantitatif pada struktur tulang-berulang.
Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis
keajegan badan secara keseluruhan.
a) tulang-berulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih rentur, berpori
dan persambungannya longgal
b) berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3-4 kg dan
0-60 cm, masa kanak-kanak sekitar 12-15 kg dan 90-120 cm
c) Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan kanak-kanak sekitar
1:4.
2. Perkembangan Fisiologi
Perkembangan
fisiologi ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif,
kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi
otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan
pencernaan.
a) otot sebagai pengontrol motorik, proporsi bobotnya 1-5 pada masa bayi
dan kanak-kanak;
b) frekuensi denyut jantung pada masa bayi sekitar 140 permenit dengan
meningkatkan usia dapat berkurang sampai 62-63 meskipun normalnya pada orang
dewasa sekitar 72;
c) persentase tingkat kesempurnaan perkembangan secara fungsional
d) keaktifan dan tingkat kematangannya sekresi tubuh
b. Perkembangan Prilaku Psikomotorik
Prilaku
psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular
system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, konatif).
Loree
(1970:75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang
bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehensian).
Kedua
jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekeja (working)
c. Pertumbuhan Selama Pertengahan Masa
Kanak-Kanak
1. Tingkat Pertumbuhan
Tingkat
pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkat sosial
ekonominya. Pertumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
Anak-anak
yang tumbuh paling tinggi biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan
gizi atau infeksi penyakit yang merupakan masalah utama dalam kehidupan.
2. Nutrisi dan Pertumbuhan
Kekurangan
nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut
hanya untuk mempertahankan hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk
meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan tidak dapat mendukung kedua proses
tersebut sepenuhnya maka pertumbuhannya menjadi tidak optimal.
3. Kesehatan dan Kebugaran Anak
Pemberian
vaksinasi sangat baik bagi anak-anak usia pertengahan dari pada yang rendah
usianya. Terbukti dengan adanya imunisasi di sekolah.
d. Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1. Obesity
Penyebab
obesity yaitu karena banyak makan dan kurang berolahraga
2. Kondisi Medis pada Masa Kanak-kanak
Pada umumnya
anak-anak mendapat sakit akut dalam waktu singkat dengan berbagai usia medis,
biasanya terkena virus (flu), selain itu ada juga sakit ternggorokan, radang
tenggorokan, infeksi telinga dan gangguan emosional
3. Penglihatan
Pada anak usia
sekolah, penglihatannya lebih tajam dari pada waktu sebelumnya. Mereka
cenderung lebih matang dan dapat memfokuskan penglihatan lebih baik.
4. Kesehatan Gigi
Anak usia 6
tahun mengalami tanggal giginya yang pertama kali, selanjutnya diganti dengan
gigi yang tetap setiap tahun sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya
gangguan pada gigi yang biasanya dialami anak usia ini yaitu kerusakan gigi dan
juga gigi tanggal
5. Kebugaran Anak
Memelihara
kebugaran anak sangat penting hal ini bisa dilakukan dengan cara berenang,
senam, lari, berjalan kaki, bersepeda. Hal ini untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.
C. Perkembangan Intelektual (IQ) dan Emosional (EQ)
1. Perkembangan Intelektual (IQ)
a. Perkembangan Kognitif
Menurut
Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete
operations) yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik mengenai segala
sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini sampai kira-kira II tahun.
b. Berpikir Operasional
Melakukan
berbagai bentuk operasional yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan
dari aktivitas jasmani. Pada tahap operasionak konkret anak-anak sudah mulai
bekerja denga angka-angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang dan dapat
membedakan kenyataan dengan hal-hal yang bersifat fantasi.
Anak-anak
usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik dari pada waktu mereka masih
muda. Menurut Piaget seorang anak pada periode perkembangan initelah mampu
menggunakan simbol” untuk melakukan sesuatu.
Pada
periode berpikir ini pula anak-anak mulai mampu melakukan “Perpisahan mereka
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan dan
tidak lagi hanya terpukau kepada satu aspek saja seperti pada pemikiran
praoperasional. Mereka meningkatkan pengertian bahwa adanya sudut pandangan
orang lain memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan
memungkinkan mereka untuk bersikap lebih
luwes dalam sikap moral mereka.
c. Konservasi
Konservasi
adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai opemasi
pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk mengenal
atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi
berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Anak
pada usia sekolah dasar sudah mampu melakukan konservasi karena sudah memahami
konsep bolak-balik (reversibility) konsep bahwa ia dapat mengembalikan benda
kebentuknya yang semula tanpa (ditambah atau dikurangi).
Menurut
Piaget, kemampuan konservasi di mungkinkan untuk berkembang jika sistem syaraf
sudah cukup matang dan mendukung kemampuan.
Selain
itu anak dapat melakukan konservasi adalah anak yang nilai rapornya lebih
tinggi, IQ nya tinggi kemampuan verbalnya baik, dan ibu yang aktif jadi, disini
tampaklah suatu peningkatan kualitatif cara berpikir anak.
d. Seriasi (Runtunan)
Seriasi
juga adalah satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah, yaitu memahami
suatu seri posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu
dimensi tinggi, panjang atau ukuran, Artinya anak usia SD mampu menyusun benda
mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
e. Klasifikasi dari Obyek-obyek
Yaitu
kemampuan untuk memilih sub kelompok.
f. Konsep Angka
2. Perkembangan Emosional (EQ)
Pada
masa anak sekolah dasar (school age), pada masa ini ia pada umumnya mulai dituntut untuk dapat mengerjakan atau menyelesaikan
sesuatu dengan baik bahkan sempurna.
Kemampuan
melakukan hal-hal tersebut menumbuhkan kepercayaan atas kecakapannya
menyelesaikan sesuatu tugas. Kalau tidak pada akan tumbuh / menimbulkan
perasaan rendah diri (inferiority) yang akan dibawanya pada taraf perkembangan
selanjutnya.
Pada
masa ini anak usia SD mulai mengalami ketidak senangan berdiferensiasi di dalam
rasa malu cemas dan kecewa sedangkan kesenangan, berdiferensiasi ke dalam
harapan dan kasih orang.
Oleh
karena itu, tidak heran kalau terdapat siswa-siswi yang membenci atau
menyenangi guru atau bidang studi tertentu, bergantung pada kemampuan guru
untuk menyelenggarakan conditioning reinforcement aspek-aspek emosional
tersebut.
Gejala
“seperti takut, cemas, marah, sedih, iri cemburu, senang, kasih sayang, simpati
merupakan beberapa proses manifestasi dari keadaan emosional pada diri
seseorang.
Aspek
emosional dari suatu perilaku melibatkan 3 variable yaitu:
5. Rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable)
6. Perubahan-perubahan fisiologis variable yang terjadi bila mengalami
emosi (the organismic variable)
7. Pola sambutan ekspresi atas terjadinya pengalaman emosional itu. (the
respons variable)
a. Gangguan emosional pada Kanak-Kanak
b. Beberapa tipe masalah emosional
Kebrutalan
atau kebingungan anak akan nampak pada perilakunya, misalnya: berkelahi,
berbohong, mencuri dan merusak aturan yang berlaku. Bentuk-bentuk tindakan
tersebut merupakan ekspresi yang keluar dari emosional yang terganggu
c. Gangguan Kecemasan
Gangguan
kecemasan yang dialami anak-anak dapat berupa gangguan keinginan terpisah dan
ketakutan (phobia) sekolah, Gangguan keinginan terpisah dari orang terdekat
berakibat anak mengalami sakit kepala, sakit perut, dsb.
d. Takut Sekolah
Ketakutan
terhadap guru yang keras (galak) atau mendapat tugas yang berat di sekolah
merupakan salah satu ketakutan pada anak, ketakutan anak tersebut adalah wajar.
Hal ini disebabkan karena lingkungan yang tidak kondusif.
e. Kematangan Sekolah
Kematangan
Sekolah ini ditandai apabila anak telah mencapai perkembangan fisik sebagai
dasar yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan segala sesuatu disekolah,
perkembangan kognitif yang memadai juga sangat dibutuhkan selain itu anak juga
telah mampu mengembangkan hubungan emosional yang sehat dengan orang lain.
f. Depresi pada masa kanak-kanak
Gejala-gejala
depresi antara lain gangguan konsentrasi, tidur kurang, selera makan kurang,
mulai berbuat kejelekan disekolah, tidak merasa bahagia, selalu mengeluh karena
penyakit jasmani yang dideritanya, selalu merasa bersalah.
g. Perawatan Problema Emosional
Pilihan
untuk perawatan secara khusus untuk gangguan tertentu tergantung pada beberapa
faktor, misalnya problema yang bersifat alamiah, kpribadian anak, kesediaan
orang tua untuk berpartisipasi, sosial ekonomi orang tua, dll.
Beberapa jenis terapi untuk mengatasi gangguan
emosional
Perawatan
psikologis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. Terapi seca individual. Yaitu dengan melihat anak satu persatu membantu
agar anak dapat mengenal dirinya atau kepribadiannya dan hubungannya dengan
orang lain dan menginterpretasikan penasaran dan perilaku anak.
b. Terapi jangka pendek dan jangka panjang
1. Terapi jangka pendek dilakukan dengan waktu yang pendek biasanya
berkaitan dengan masalah ringan
2. Terapi jangka panjang dilakukan dengan waktu yang panjang, yang
berkaitan dengan masalah yang memerlukan keteraturan, kontinuitas, demi
terciptanya perubahan perilaku anak misalnya dengan terapi bermain dan terapi
keluarga
c. Terapi perilaku atau modifikasi perilaku
Metode ini
diterapkan dengan menggunakan teori belajar untuk mengubah perilaku anak. Yaitu
dengan menghilangkan perilaku anak yang tidak disenangi.
d. Efektifitas perilaku
Pada umumnya
terapi sangat bermanfaat dan membantu anak-anak yang memperoleh terapi lebih
baik daripada anak-anak yang tidak memperoleh terapi.
Terapi
juga dapat dilakukan pada anak yang mengalami gangguan salah satunya gangguan
emosional pada anak yaitu stress. Stress adalah perasaan tertekan disertai
dengan meningkatnya emosi yang tidak menyenangkan, seperti cemas, gelisah,
takut, sedih, marah, yang relatif berlangsung lama.
Stress
dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu:
1.
Suasana dalam keluarga yang
seringkali diwarnai oleh adanya konflik orang tua
2.
Sikap orang tua yang selalu
menuntut pada anak untuk berprestasi dan berbuat yang baik-baik
3.
Penyakit
4.
Frustasi
5.
Ketidak hadiran orang tua dirumah
6.
Perceraian
7.
Kemiskinan
8.
Ditinggal mati orang tua
9.
Keamanan yang terganggu misal
tawuran, perang.
KESIMPULAN
Anak juga mempunyai kehidupan kejiwaan yang lain dari pada orang dewasa. Ia punya cara-cara berfikir, merasa mengingat yang tersendiri. Oleh karena itu dalam menghadapi anak, kita tidak bersikap seperti menghadapi pada orang dewasa. Dia punya dunia tersendiri dan punya fase-fase kehidupan yang mempunyai perkembangan tertentu.
Perkembangan fisik, intelektual anak usia sekolah dasar cenderung lamban. Pertumbuhan fisik anak menurun, sedangkan kecakapan motorik terus membaik. Dalam masa perkembangan usia anak SD ditandai dengan tempertantum, yaitu tingkah laku mengamuk, menangis, menjerit, merusak, menyerang dan menyakiti diri sendiri.
- Abu Ahmadi, H.Drs.Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta. 1998
- Aswin Hadis, Fawzia. Psikologi Perkembangan Anak. Dekdikbud.
- Fauzi, Ahmad, H.Drs.Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung.1999
- Somantri, Mulyani dan Nana Saodih. Perkembangan Peserta Didik. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004
- Syamsudin Makmun, Abin H.M.A. DR. Prof. Psikologi Kependidikan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2000
- Wirawan Sarwono, Sarlito. DR. Pengantar Umum Psikologi. PT. Bulan Bintang. Jakarta. 2000.
Baca Makalah Yang Lainnya :
- Makalah Pendidikan Prognosa dan Diagnosa pada Anak Kidal
- Makalah Belajar dan Pembelajaran | Belajar Efektif
- Makalah PLSBT
- Makalah Pancasila
- Makalah Biologi
- Makalah Pengetahuan dan Manfaat Belajar
- Makalah Pengantar Bisnis | Bentuk-bentuk Perusahaan
- Makalah Kepemimpinan
- Makalah Manajemen
- Makalah Manajemen Kelas | Analisis SWOT
- Makalah Pramuka
- Makalah Penelitian Kuantitatifx
- Makalah PAI
- Makalah Kompetensi Profesional
- Makalah Belajar dan Pembelajaran | Belajar Efektif
- Makalah PLSBT
- Makalah Pancasila
- Makalah Biologi
- Makalah Pengetahuan dan Manfaat Belajar
- Makalah Pengantar Bisnis | Bentuk-bentuk Perusahaan
- Makalah Kepemimpinan
- Makalah Manajemen
- Makalah Manajemen Kelas | Analisis SWOT
- Makalah Pramuka
- Makalah Penelitian Kuantitatifx
- Makalah PAI
- Makalah Kompetensi Profesional
- Makalah Metode Pengembangan Tentang Orang Tua Sebagai Pendidik di Rumah
- Makalah Inovasi Pendidikan
- Makalah Inovasi Pendidikan
- Makalah Pendidikan Filsafat
- Makalah Pendidikan Kompetensi Profesional | Berkomunikasi
- Makalah Pendidikan PKn | Bela Negara
- Makalah Pendidikan Kompetensi Profesional | Berkomunikasi
- Makalah Pendidikan PKn | Bela Negara
- Makalah Antropologi | Resume Sejarah Baturraden
- Skenario Mikro Teaching
- Mengarang Bahasa Inggris Mengenai Car Impact
- Skenario Mikro Teaching
- Mengarang Bahasa Inggris Mengenai Car Impact
Untuk Contoh Penulisan Bagian Awal Skrisi yang lainnya bisa dilihat di Artikel ini:
Contoh Penulisan Abstrak Skripsi
Contoh Penulisan Kaper Skripsi
Contoh Penulisan Lembar Pengesahan
Contoh Penulisan Lembar Pernyataan Skripsi
Contoh Penulisan Kata Pengantar Skripsi
Contoh Penulisan Daftar Isi Skripsi
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Skripsi
Contoh Penulisan Artikel Skripsi
Contoh Penulisan Proposal Skripsi PTK
Contoh Tugas Akhir D2 PGTK
Contoh Abstrak Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Baca Juga Makalah Kesehatan Yang Lainnya
- Makalah Kesehatan Penyakit Menular
- Makalah Kesehatan Penyakit Demam Berdarah
- Makalah Kesehatan Penyakit Chikungunya
- Makalah Kesehatan Penyakit Malaria
- Makalah Kesehatan Penyakit Reumatik
- Makalah Kesehatan Penyakit Gangguan Konsep Diri Akibat Skizofreum
- Makalah Kesehatan Kelahiran Prematur
- Makalah Kesehatan Pendidikan Lingkungan
- Makalah Kesehatan Pemantauan Prilaku Kesehatan
- Makalah Kesehatan Alat Kontrasepsi (IUD)
- Makalah Kesehatan Teknik Menyusui Yang Baik
- Makalah Kesehatan Farmasi Lingkungan Teknologi Proses Industri Susu dan Limbahnya
- Makalah Kesehatan Pemeriksaan GGT (Gamma Glutamil Transferasi)
Baca Juga Artikel Yang Lainnya :
- Download Design Font
- Download File Corel Original Bisa Di edit
- Info Harga Sekitar Tasik
- Artikel Islam & Tulisan Bermanfaat
Contoh Penulisan Abstrak Skripsi
Contoh Penulisan Kaper Skripsi
Contoh Penulisan Lembar Pengesahan
Contoh Penulisan Lembar Pernyataan Skripsi
Contoh Penulisan Kata Pengantar Skripsi
Contoh Penulisan Daftar Isi Skripsi
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Skripsi
Contoh Penulisan Artikel Skripsi
Contoh Penulisan Proposal Skripsi PTK
Contoh Tugas Akhir D2 PGTK
Contoh Abstrak Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Baca Juga Makalah Kesehatan Yang Lainnya
- Makalah Kesehatan Penyakit Menular
- Makalah Kesehatan Penyakit Demam Berdarah
- Makalah Kesehatan Penyakit Chikungunya
- Makalah Kesehatan Penyakit Malaria
- Makalah Kesehatan Penyakit Reumatik
- Makalah Kesehatan Penyakit Gangguan Konsep Diri Akibat Skizofreum
- Makalah Kesehatan Kelahiran Prematur
- Makalah Kesehatan Pendidikan Lingkungan
- Makalah Kesehatan Pemantauan Prilaku Kesehatan
- Makalah Kesehatan Alat Kontrasepsi (IUD)
- Makalah Kesehatan Teknik Menyusui Yang Baik
- Makalah Kesehatan Farmasi Lingkungan Teknologi Proses Industri Susu dan Limbahnya
- Makalah Kesehatan Pemeriksaan GGT (Gamma Glutamil Transferasi)
Baca Juga Artikel Yang Lainnya :
- Download Design Font
- Download File Corel Original Bisa Di edit
- Info Harga Sekitar Tasik
- Artikel Islam & Tulisan Bermanfaat