BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat
Indonesia sekarang ini dan dimasa mendatang merupakanmasyarakat yang berbudaya
teknologi, yaitu bahwa perkembangan teknologi telah berlangsung sedemikian
rupa hingga tersebar luas dan memengaruhi segenap bidang
kehidupan.Teknologi, sebagai struktur, proses, dan artefak, merupakan ciri imperative perkembangan masyarakat
masa depan.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak
dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang
menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar
dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan
teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia Teknologi
yang demikian mengagumkan itu memang
telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan Teknologi terhadap peradaban
dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa
pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa Teknologi mendatangkan malapetaka
dan kesengsaraan bagi manusia.
B.
Rumusan Masalah
Berpijak
dari latar belakang di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
1.
Apakah Pengertian Teknologi Pendidikan ?
2.
Apakah dampak
dari teknologi terhadap kehidupan manusia?
C.
Tujuan
Adapun Tujuan pembuatan Makalah ini
adalah adalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Teknologi Pendidikan
2. Untuk mengetahui dampak
dari teknologi terhadap kehidupan manusia
D.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam
penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku
dan browsing di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Teknologi
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan,
dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi
pendidikan sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran.
Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan
sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi pendidikan mencakup sistem
lain yang digunakan dalam proses mengembangkan kemampuan manusia
dalam kehidupannya.
Iskandar Alisyahbana (1980) mengemukakan
:
“Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu,
karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
teknologi belum digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos
atau pengetahuan”.
Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia
Teknologi pendidikan/teknologi pendidikan adalah suatu disiplin/bidang (field of
study). Tujuan utama teknologi
pendidikan adalah untuk memecahkan
masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan untuk meningkatkan kinerja.
Teknologi pendidikan/pembelajaran menggunakan pendekatan system (pendekatan
yang holistic/komprehensif, bukan
pendekatan yang bersifat parsial). Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi
kegiatan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi
dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar, yang dimaksud dengan teknologi dalam teknologi
pendidikan adalah teknologi dalam arti luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak (softtech).
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang
terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk
menganalisis masalah dan
merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek
belajar manusia
Teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian system-sistem, teknik-teknik
dan alat-alat Bantu untuk memperbaiki proses belajar manusia. Dalam
rumusan ini, fungsi pokok teknologi pendidikan adalah penerapan,dengan obyek
pengetahuan ilmiah atau hasil penelitian, dengan obyek dansasaran yang terdiri
atas system-system, teknik-teknik dan alat-alat Bantu,dengan maksud memperbaiki
proses belajar yang dilakukan manusia
Berdasarkan
definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu disiplin/bidang Istilah teknologi
pendidikan dipakai bergantian dengan
istilah teknologi pendidikan tujuan utama teknologi pendidikan adalah :
1. Untuk memecahkan
masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan
2. Untuk meningkatkan
kinerja.
3. Dalam
mewujudkannya menggunaka pendekatan sistemik (pendekatan yangholistic/komprehensif,
bukan pendekatan yang bersifat parsial)
4. Kawasan
teknologi pendidikan dapat meliputi
kegiatan yang berkaitandengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan,implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber
belajar.
5. Teknologi
pendidikan tidak hanya bergerak di
persekolahan tetapi jugadalam semua aktifitas manusia (seperti perusahaan,
keluarga, organisasimasyarakat, dan lain-lain) sejauh berkaitan dengan upaya
memecahkanmasalah belajar dan peningkatan kinerja.
6. Yang
dimaksud dengan teknologi disini adalah teknologi dalam arti luas, bukan
hanya teknologi fisik (hardtech),
tetapi juga teknologi lunak (softtech).
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih
nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya
telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah
teknologi berasal dari techne atau cara
dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan
alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul
memberi arti teknologi sebagaikeseluruhan metode yang secara rasional mengarah
dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Pengertian teknologi secara umum adalah:
1. proses yang meningkatkan nilai tambah
2. produk yang digunakan dan dihasilkan untuk
memudahkan dan meningkatkan kinerja
3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Sedangkan dampak adalah suatu akibat
yang ditimbulkan oleh sesuatu . Jadi dampak teknologi adalah akibat yang
ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga akibat buruk dalam
kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif,
di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu
pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan
teknologi dalam kehidupan manusia.
B.
Dampak Teknologi
1.
Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang
sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media massa, khususnya
media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini
adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran
yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus
melalui tatap muka.
Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak
negatif dalam prosespendidikan antara lain:
a. Kerahasiaan alat tes semakin
terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test
dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah,
tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi
harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b. Penyalah gunaan pengetahuan bagi
orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal. Kita tahu bahwa kemajuan
di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi
mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka
orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Pengembangan Kurikulum sebagai salah
satu komponen dari sistem pendidikan selalu mendapat sorotan masyarakat
termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industri, orang tua dan lain-lain yang
merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan. Bahkan, Winarno Surakhmad,
(2000:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk “Memecahkan Masalah
Tertentu Ternyata Lahir Justru sebagai Masalah”. Oleh karenanya, pengembang
kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap
kekurangan-kekurangannya dan mencari alternatif pemecahan masalah yang kreatif,
inovatif dan misioner.
Terkait dengan teknologi, Anglin
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli
lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing
scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih
jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca
indera, dan otak manusia.
2.
Bagi Masyarakat
Nana Syaodih S. (1997: 67)
menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan
batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan
teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Seseorang menggunakan teknologi,
karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin
hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.
Perkembangan teknologi terjadi bila
seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi “dunia”
terhadap pengembangan teknologi.
Menurut
B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi
prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu 1)
pesawat terbang, (2) maritim dan perkapalan, (3) alat transportasi, (4)
elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa , (7) alat-alat dan
mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
Pada satu sisi, perkembangan dunia teknologi
yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan
telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan teknologi yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya
kemajuan teknologi ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin
kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini,
merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan teknologi tersebut. Bahkan,
sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat
melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau
makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat sekarang, teknologi sudah
merupakan suatu religion. Pengembangan teknologi dianggap sebagai solusi dari permasalahan
yang ada. Sementara orang bahkan memuja teknologi sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Teknologi diyakini akan
memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan teknologi terhadap peradaban
dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa
pula menipu diri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering
manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif teknologi terhadap
kehidupan umat manusia.
Kalaupun teknologi mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan
kebenaran. Sebab teknologi hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja teknologi tidak mengenal moral
kemanusiaan,oleh karena itu teknologi tidak pernah bisa mejadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Dari segala dampak terburuk dari
perkembangan teknologi adalah dampak terhadap perilaku dari manusia
penciptanya. Teknologi telah membuat sang penciptanya dihinggapi sikap over
confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan pula
terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat
(negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri
yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.
Oleh karena itu, dalam menghadapi
fenomena ini pemerintah dianggap perlu mengembangkan suatu sistem pendidikan
yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi tersebut.
Tujuannya sangat sederhana, membuat pelajar-pelajar di negeri kita dapat
bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu
kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata
lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali
pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu
bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara,
memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli
terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Bahan kajian yang diperuntukkan bagi
jenjang pendidikan dasar dapat mencakup ranah teknologi dan masyarakat, produk
teknologi, serta perancangan dan pembuatan karya teknologi sederhana. Agar
perolehannya bermakna, maka pembelajaran kurikulum pendidikan teknologi
hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan pendekatan empat pilar belajar,
yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.
Soedijarto
(1993:125) mengemukakan :
“Bahwa
dalam menghadapi abad ke-21 ada tiga indikator utama dari hasil pendidikan yang
bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya, yaitu : (1) kemampuan
untuk bertahan dalam kehidupan, (2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan baik dalam segi sosial budaya dalam segi politik dalam segi ekonomi
maupun dalam segi fisik biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar terus pada
pendidikan lanjutan. Sementara itu, Wardiman (1996: 3) menyatakan bahwa
pendidikan hendaknya dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja dan wawasan
keunggulan peserta didik”
Dari dua pendapat tersebut nampaknya
terdapat kesamaan misi dan visi yang didasarkan pada kenyataan bahwa dunia
nyata yang akan dihadapi oleh para peserta didik penuh dengan persaingan. Oleh
karena itu, peserta didik perlu dibekali kemampuan guna mengantisipasinya dan dapat
mencari alternatif penyelesaian masalah kehidupan yang dihadapinya.
Salah satu masalah kehidupan yang
akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan masa yang akan
datang yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti adalah adanya
tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya
berwujud teknologi.
Atas dasar landasan pemikiran
tersebut di atas, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang
dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut:
a. pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang
diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar
tentang: materi/bahan, energi, dan informasi,
b. domain teknologi, yaitu suatu fokus
bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran
yang terdiri atas :
1) teknologi dan masyarakat (berintikan
teknologi untuk kehidupan sehari-hari, industri, profesi, dan lingkupan hidup);
2) produk teknologi dan sistem
(berintikan bahan, energi dan informasi);
3) perancangan dan pembuatan karya teknologi
(berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan), dan
4) area teknologi, yaitu batas kawasan
teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi
produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi dan bioteknologi.
Dengan ketiga ruang lingkup ini,
maka pada dasarnya dalam pembelajaran pendidikan teknologi peserta didik akan
memiliki kemampuan-kemampuan dalam hal: (1) menggunakan dan memelihara produk
teknologi, (2) menyadari tentang proses teknologi dengan prinsip kerjanya, (3)
menyadari dampak teknologi terhadap manusia, (4) mampu “mengevaluasi” proses
dan produk teknologi, dan (5) mampu membuat hasil teknologi alternatif yang
disederhanakan bahkan yang paling sederhana.
Dari tujuan dan lingkup pendidikan
teknologi di atas, berikut ini adalah pokok-pokok bahan ajar yang dianggap
“ampuh” untuk peserta didik di jenjang pendidikan dasar (BTE, 1998), antara
lain yaitu: Keterampilan dasar teknik, Penjernihan air, Bioteknologi,
Pengolahan macam-macam bahan, Teknologi dan profesi, Teknologi produksi,
Persambungan dan penguatan konstruksi, Konversi energi, Prinsip-prinsip teknik,
Sistem teknik (mesin dan reka cipta), Transportasi dan navigasi, Teknologi dan
lingkungan hidup, Instalasi listrik, Komunikasi, Komputer dan teknologi
kontrol, Desain teknologi terapan, dan Usaha milik sendiri.Agar perolehan
peserta didik menjadi bermakna, maka pendidikan teknologi harus dirancang
dengan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan kemampuan memecahkan masalah,
mampu berpikir alternatif, dan mampu menilai sendiri hasil karyanya.
Hal ini amat selaras dengan
Soedijarto (2000: 69) yang merekomendasikan bahwa untuk memasuki abad ke-21
dalam proses pembelajaran diperlukan:
1. learning
to know, yaitu
peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan
dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan
pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa
manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan
mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia,
2. learning
to do, yaitu
menerapkan suatu upaya agar peserta didik menghayati proses belajar dengan
melakukan sesuatu yang bermakna,
3. learning
to be, yaitu proses
pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri, dan
4. learning
to live together,
yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu pengetahuan, seperti
pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidik akan memungkinkan peserta didik
menemukan kebahagiaan dalam belajar.
Hal yang juga tak kalah pentingnya
dalam mendukung sistem pendidikan berbasis teknologi itu adalah menyelaraskan
pengajaran teknologi dengan iman dan taqwa (imtaq). Karena bagaimanapun,
kecerdasan seseorang tidak akan membawa dampak positif yang berarti apabila
mereka tidak bermoral. Mereka bisa saja menjadi ahli kimia yang handal, akan
tetapi tanpa dibekali moral, kemampuan mereka hanya akan digunakan untuk
menciptakan senjata-senjata kimiawi yang dapat menghancurkan umat manusia.
Sebaliknya dengan moral yang baik, mereka dapat menemukan bahan bakar
alternatif yang dapat bermanfaat di tengah krisis minyak yang terjadi di dunia
pada abad ini.Perkembangan dunia teknologi yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan
yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa
digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah
mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang
menakjubkan.
Bagi masyarakat sekarang, teknologi sudah
merupakan suatu religion. Pengembangan teknologi dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja teknologi sebagai
liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Teknologi diyakini akan memberi umat manusia kesehatan,
kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan teknologi terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering
manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif teknologi terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia
alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab teknologi
hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
3.
Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan
komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita
rasakan dampak positipnya antara lain: Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi
yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melaluiinternet. Kita dapat
berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan
lain-lain. Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif,
antara lain:
a.
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b.
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang
terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan
tertentu
c.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita
dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh
layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.
Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil
akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus,
kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres
yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
4.
Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi
berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat
positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya
industrialisasi
c. Produktifitas
dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri
maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung
secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia
ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan
semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
5.
Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita
lihat. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat
bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin,
baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi
di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik Meskipun demikian
kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya Kemerosotan moral
di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan
berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat
menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani
Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi
yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam
berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas
sampai tindak kejahatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi
memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu
diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif
bagi manusia. Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki
era kesejagadan, yang salah satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi,
salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang
berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini merupakan materi
pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan
kemasyarakatan, memahami dan menangani produk-produk teknologi, membuat
peralatan-peralatan teknologi sederhana melalui kegiatan merancang dan membuat,
dan memahami teknologi dan lingkungan.
Untuk melengkapi kecerdasan teknologi
para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran teknologi dengan
pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral
yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.
B.
Saran
Teknologi adalah suatu hasil
pemikiran manusia yang diciptakan untu kepentingan manusia unuk memudahkan
pekerjaan, namun kemajuan teknologi tidak terlepas dari dampak posiif dan
dampak negative, mka kita harus pndai-pandai menyaring mana yang baik untuk
kita ambil manfatnya dan harus menghindri hal yang negative dari kemajuan teknologi
yang brkembang pesat saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana,
Iskandar. 2000. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu.
Anglin,
Gary J. 1991. Instructional Technology: Past, Present and Future.
Englewood : Libraries Unlimited.
Englewood : Libraries Unlimited.
Elly Malihah,dkk, Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar, Pranada Media, Jakarta, 2006.
Habiebie,
B.J. 1983. Beberapa Pemikiran Tentang Strategi Tranformasi Industri
suatu Negara Sedang Berkembang. Jakarta : Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi.
suatu Negara Sedang Berkembang. Jakarta : Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi.
Nursid Sumaatmadja, Manusia Dalam Konteks Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi,
Bandung, Alphabeta, 2004.
Sukmadinata,
Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek.Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sutjipto. 2005. Kurikulum Pendidikan Teknologi
suatu Kebutuhan yang Tidak
Pernah Terlambat. Jakarta:Kompas
Pernah Terlambat. Jakarta:Kompas
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi dengan membahas Dampak Teknologi Terhadap Tatanan Hidup Masyarakat
dalam bentuk makalah.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
Tasikmalaya, Maret 2012
Penuli\
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .......................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................... 1
A.
Latar Belakang ............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................... 2
C.
Tujuan .......................................................................... 2
D.
Metode Penulisan ......................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN ...................................................... 3
A.
Definisi Teknologi......................................................... 3
B.
Dampak Teknologi ...................................................... 7
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan ...................................................................... 19
B.
Saran ............................................................................ 21
DAFTAR
PUSTAKA............................................................ 22